30
Membuka Cakrawala Ekonomi untuk Kelas XI
b. Pengertian Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD
Seperti halnya kebijakan fiskal dalam APBN, keuangan daerah yang ditunjukkan dalam APBD juga menggambarkan tentang
perkembangan kondisi keuangan dari suatu pemerintahan daerah. APBD adalah suatu gambaran tentang perencanaan keuangan
daerah yang terdiri atas proyeksi penerimaan dan pengeluaran suatu pemerintahan daerah dalam suatu periode tertentu.
Landasan hukum APBD adalah Undang-Undang No. 22 Tahun 1999, tentang Pemerintahan Daerah dalam pasal 78 ayat 1 yang
menyatakan bahwa penyelenggaraan tugas pemerintah daerah dan DPRD dibiayai dari dan atas beban Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah APBD.
2. Fungsi APBN dan APBD
a. Fungsi APBN
APBN dilaksanakan berdasarkan kepercayaan bahwa sektor ekonomi pemerintah sangat dibutuhkan untuk melaksanakan Trilogi
Pembangunan: pertumbuhan, pemerataan, dan stabilisasi. Trilogi Pembangunan ini merupakan realisasi dari teori fungsi fiskal: alokasi
barang publik allocation, distribusi pendapatan distribution, dan stabilisasi perekonomian stabilization.
1 Fungsi Alokasi
Fungsi alokasi adalah fungsi dalam penyediaan barang publik seperti jembatan, jalan raya, penerangan, pertahanan, dan keamanan yang
diharapkan menghasilkan dampak menguntungkan. Misalnya, meningkatnya kegiatan investasi yang sangat dibutuhkan untuk
memacu pertumbuhan ekonomi.
2 Fungsi Distribusi
Fungsi distribusi adalah fungsi dalam rangka mem perbaiki distribusi pendapatan masyarakat serta pemerataan pembangunan. Instrumen
yang digunakan adalah pajak dan subsidi, yang dapat memengaruhi atau mengarahkan keinginan kerja dan konsumsi masyarakat.
3 Fungsi Stabilisasi
Fungsi stabilisasi adalah fungsi dalam rangka men ciptakan kestabilan ekonomi, pertahanan keamanan, dan lain-lain. Fungsi ini bersifat
antisiklis. Misalnya, jika negara dalam keadaan resesi pertumbuhan ekonomi menurun, sebaiknya ditempuh kebi jakan anggaran yang
defisit, untuk menstimulus pertum buhan ekonomi. Adapun dalam kondisi perekonomian yang membaik, sebaiknya ditempuh kebijakan
anggaran surplus untuk menekan laju inflasi.
b. Fungsi APBD
Undang-Undang. No 25 Tahun 1999 yang telah diubah dengan Undang-Undang No. 33 Tahun 2004, berisi perimbangan keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Dalam Undang-Undang tersebut, disebutkan bahwa dalam rangka menyelenggarakan
pemerintahan, pelayanan masyarakat, dan pembangunan, APBD seperti halnya APBN, memiliki tiga fungsi utama yaitu fungsi alokasi,
fungsi distribusi, dan fungsi stabilisasi.
Fungsi distribusi dan stabilisasi pada umumnya lebih tepat jika dilakukan oleh pemerintah pusat. Adapun fungsi alokasi lebih efektif
dilaksanakan oleh pemerintah daerah karena daerah lebih mengetahui kebutuhan dan standar pelayanan kepada masyarakatnya. Namun, dalam
pelaksanaannya perlu diperhatikan perbedaan situasi dan kondisi daerah
Logika Ekonomi
Diskusikan dalam kelompok belajar Anda, mengenai APBN dan APBD
periode tahun sekarang yang telah disusun oleh pemerintah.
Gambar 2.2 Jembatan Ampera
Jembatan merupakan contoh fungsi alokasi APBN yaitu menyediakan barang
publik.
Sumber: www.google.co.id
Otonomi daerah telah menjadikan setiap daerah sebagai pusat
peningkatan produktivitas nasional. Akan tetapi, masih sering dijumpai
adanya kesenjangan antara keharusan dan apa yang berkembang di berbagai
daerah. Kontribusi PAD dalam APBD bervariasi
antara satu daerah dan daerah lain. Ada daerah yang kontribusi PAD dalam
APBD lebih dari 20 dan ada daerah yang kontribusi PAD dalam APBD
hanya 3.
Sumber: Pikiran Rakyat, 26 Desember 2002
Ekonomika
Di unduh dari : Bukupaket.com
Anggaran Pendapatan Belanja Negara dan Daerah
31
• APBN • APBD
• Alokasi • Distribusi
• Stabilisasi
Zoom
masing-masing. Dengan demikian, pembagian ketiga fungsi tersebut penting sebagai landasan dalam penentuan dasar-dasar perimbangan
keuangan antara pemerintah pusat dan daerah.
3. Tujuan Penyusunan APBN dan APBD