Anggaran Pendapatan Belanja Negara dan Daerah
37
tidak langsung dimiliki oleh masyarakat melalui pembayaran pajak. Di Indonesia, pengeluaran pemerintah dapat dibedakan menurut
dua klasifikasi, sebagai berikut. 1 Pengeluaran rutin pemerintah, yaitu pengeluaran untuk pe me li-
haraan atau penyelenggaraan pemerintah sehari-hari. Termasuk dalam pengeluaran rutin, yaitu belanja pegawai, belanja barang,
subsidi daerah otonom, bunga, dan cicilan utang luar negeri. 2 Pengeluaran pembangunan, yaitu pengeluaran untuk pem-
bangunan, baik fisik seperti jalan, jembatan, gedung-gedung dan pembelian kendaraan dinas, maupun pembangunan nonfisik
spritual, seperti penataran dan training.
b. Jenis-Jenis Pengeluaran Daerah
Seperti halnya pengeluaran negara dalam APBN, pengeluaran daerah juga merupakan salah satu komponen yang harus ada dalam
setiap penyusunan APBD. Secara singkat, komponen yang menyusun APBD, yaitu pendapatan daerah, belanja daerah, dan pembiayaan.
Secara umum komposisi pengeluaran bagi daerah adalah sama dengan komposisi pengeluaran negara. Setiap daerah memiliki komposisi
pengeluaran daerah yang berbeda-beda. Bagaimanapun, komposisi dari APBD suatu daerah harus disesuaikan dengan perkembangan
keuangan pemerintah daerah yang bersangkutan. Setiap daerah tidak harus memaksakan diri untuk memperbesar pengeluaran tanpa
diimbangi dengan kemampuan pendapatannya, khususnya kapasitas pendapatan asli daerah PAD-nya.
2. Pengaruh APBN dan APBD terhadap Perekonomian
APBN maupun APBD sebagai bentuk kebijakan fiskal pemerintah akan berpengaruh terhadap perekonomian nasional. Melalui
APBNAPBD dapat diketahui arah, tujuan serta prioritas pembangunan yang sedang dan akan dilaksanakan oleh pemerintah.
Menurut pengamat ekonomi, Sjahrir, anggaran pemerintah
APBNAPBD sangat memengaruhi kondisi perekonomian tidak hanya di negara sedang berkembang seperti Indonesia, tetapi juga di
negara maju seperti Amerika Serikat dan negara-negara industri maju lainnya. Di negara sedang berkembang seperti Indonesia, peranan
pemerintah tergolong besar, perubahan dalam APBN memiliki pengaruh yang besar terhadap perekonomian.
APBNAPBD memiliki pengaruh yang besar terhadap sektor lain, seperti sektor moneter, neraca pembayaran, dan sektor produksi.
Hal ini terjadi karena APBNAPBD memiliki keterkaitan yang erat dengan sektor-sektor ekonomi tersebut.
a. Sektor Moneter
Pengaruh APBNAPBD terhadap sektor moneter jelas besar mengingat anggaran negara merupakan salah satu komponen dari
uang primer base money. Perubahan dalam komponen tersebut akan memengaruhi jumlah uang yang beredar di masyarakat.
b. Neraca Pembayaran
Pengaruh APBNAPBD juga relatif besar terhadap neraca pem- bayaran karena beberapa hal, antara lain sebagai berikut.
1 Sebagian komponen penerimaan negara berasal dari pene rimaan sektor migas, yaitu sebagian besar dari hasil penjualan migas
masuk ke kas negara.
Logika Ekonomi
Diskusikan dalam kelompok belajar Anda, mengenai manfaat
pengeluaran rutin pemerintah dan pengeluaran pembangunan.
Pada APBN 2006, pemerintah memperkirakan terjadi defisit sebesar
Rp22,4 triliun atau 0,7 dari produk domestik bruto PDB. Namun,
karena meningkatnya anggaran untuk belanja subsidi dalam APBN –
perubahan, defisit diperkirakan naik menjadi Rp37,6 triliun atau 1,2 dari
PDB.
Sumber: Media Indonesia, 10 Agustus 2006
Ekonomika
Economic Reference
Kebijakan anggaran berimbang adalah kebijakan anggaran yang
besarnya penerimaan dengan pengeluaran pemerintah sama
besarnya. Balanced budget policy means a
budget policy in which the amount of government income is the same as
the expenditure.
Referensi Ekonomi
Di unduh dari : Bukupaket.com
38
Membuka Cakrawala Ekonomi untuk Kelas XI
Gambar 2.6 Produksi Baja
Peningkatan produksi suatu perusahaan dapat meningkatkan penerimaaan pajak
bagi negara.
Sumber: SWA, 20 Mei 1999
• Pengeluaran rutin pemerintah • Pengeluaran pembangunan
• Sektor moneter • Neraca pembayaran
• Sektor produksi
Zoom
Gambar 2.5 Pengeboran Minyak Lepas Pantai
Salah satu pendapatan yang diperoleh dari minyak.
Sumber:
Gamma, 28 Januari–3 Februari 2001
2 Defisit APBN dan transaksi berjalan ditutupi oleh utang luar negeri. Sebagai konsekuensinya, sebagian komponen penge luaran rutin
digunakan untuk pembayaran kembali utang dan bunganya. 3 Komponen penerimaan pemerintah mengandung sisi impor
yang besar, misalnya bantuan proyek yang merupakan sumber untuk menutupi defisit APBN.
c. Sektor Produksi