tidak  merencanakan  dan  mencatat  jumlah  penyuluhan  teknis  yang  dilakukan secara pasti sehingga tidak bisa dilihat secara kuantitatif.
Berdasarkan  total  skor  dari  seluruh  perspektif  yaitu  sebesar  83,75  persen dapat  dikatakan  kinerja  KPSBU  Jabar  pada  tahun  2008  termasuk  dalam
kategori  sangat  baik.  Perspektif  pelanggan  memberikan  kontribusi  terbesar, dengan  skor  41,9  persen.  Kemudian  menyusul  perspektif    keuangan  dengan
skor  23,05  persen,  perspektif  proses  bisnis  internal  sebesar  12,1  persen  dan perspektif  pertumbuhan  dan  pembelajaran  sebesar  6,7  persen.  Pencapaian
target  terendah  terjadi  pada  perspektif  pembelajaran  dan  pertumbuhan  yang hanya  mencapai  69,33  persen.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa  KPSBU  Jabar
harus lebih memperhatikan kepuasan karyawan dan pengetahuan anggota. Total skor secara keseluruhan kinerja KPSBU Jabar sudah termasuk kategori
sangat  baik  tetapi  hal  ini  bukan  berarti  kinerja  KPSBU  Jabar  pada  tiap perspektif sudah optimal. KPSBU Jabar harus terus meningkatkan kinerjanya
secara  terus  menerus  dan  seoptimal  mungkin  pada  tiap  perspektif,  terutama pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.
4.4. Implikasi Manajerial
Berdasarkan  hasil  penelitian  mengenai  pengukuran  kinerja  KPSBU Jabar,  didapat  beberapa  informasi  bagi  koperasi  terutama  sebagai
rekomendasi untuk metode pengukuran kinerja dan perbaikan mendasar bagi koperasi.  Selama  ini  KPSBU  Jabar  melakukan  pengukuran  hanya  berdasar
pada evaluasi laporan tahunan.
a. Perspektif Keuangan
Perspektif  keuangan  pencapaian  targetnya  sebesar  83,70  persen.  Hal  ini berarti  KPSBU  Jabar  harus  memperhatikan  penyebab  pencapaian  target
pada  perspektif  ini  yang  belum  maksimal.  Berdasarkan  penelitian,  hal yang menyebakan belum tercapainya target 100 persen untuk perspektif ini
adalah  pencapaian  target  untuk    peningkatan  pendapatan  dari  produksi yoghurt  yang  hanya  mencapai  58,79  persen  dan  cash  ratio  yang    hanya
mencapai  target  sebesar  31,54  persen.  Agar  peningkatan  pendapatan  dari produksi  yoghurt  dapat  mencapai  target  hendaknya  penjualan  yoghurt
diperluas,  tidak  hanya  diprioritaskan  untuk  daerah  Bandung  saja,  tetapi
juga  mulai  merambah  pasar  khususnya  di  daerah  Jawa  Barat  dan  diluar. Karyawan  bagian  produksi  dan  pemasaran  final  produk  diharapkan  lebih
kreatif  dan  inovatif  sehingga  dapat  dihasilkan  diversifikasi  produk  dan pengembangan  serta  penyesuaian  dengan  selera  pasar  sehingga  dapat
meningkatkan  pendapatan  koperasi  yang  akan  memberikan  nilai  tambah bagi  anggota  .  Cash  ratio  pada  tahun  2008  juga  masih  jauh  dari  target
dikarenakan  pada  tahun  2008  terjadi  penurunan  tarif  impor  susu  dan perubahan
yang mendasar
pada koperasi
sehubungan dengan
dimekarkannya  Kabupaten  Bandung.  Untuk  mengatasi  hal  ini  agar mencapai  target  ke  depannya  diharapkan  KPSBU  Jabar  mengatur
komposisi modal kerja  antara rasio kas, hutang dan modal sendiri.
b. Perspektif Pelanggan anggota
Kekurangan  pada  perspektif  pelanggan  adalah  masih  belum  tercapainya kepuasan  peternak  terutama  dari  kecepatan  dan  ketanggapan  petugas
lapangan  dalam  menyelesaikan  keluhan,  transparansi  laporan  keuangan dan  perhatian  pihak  KPSBU  terhadap  peternak.  Oleh  karena  itu,  KPSBU
diharapkan  meningkatkan  kemampuan  teknis  dan  non  teknis  karyawan melalui  pelatihan  sehingga  setiap  karyawan  mempunyai  wawasan  dan
kemampuan  lebih  dari  satu  fungsi  kerja.  Untuk  tranparansi  keuangan hendaknya  pihak  koperasi  membuat  buletin  bulanan  yang  berisi  laporan
keuangan  serta  kegiatan  koperasi.  Laporan  keuangan  hendaknya  dibuat sederhana  dan  dengan  bahasa  yang  mudah  dimengerti  mengingat  latar
belakang peternak berbeda  dan pendidikan  dominan para peternak hanya lulusan SD.
c. Perspektif Proses Bisnis Internal