Pembobotan Perspektif BSC Pengukuran Kinerja KPSBU Jabar tahun 2008

kepada peternak. Penyuluhan kepada peternak dilaksanakan oleh divisi penyuluh yang telah dibagi wilayah kerjanya masing-masing.

4.3. Pengukuran Kinerja KPSBU Jabar tahun 2008

Setelah dilakukan perancangan BSC dan penetapan target pencapaian KPSBU Jabar, maka dapat dilakukan pengukuran kinerja KPSBU Jabar tahun 2008 melalui pendekatan BSC.

4.3.1 Pembobotan Perspektif BSC

Pengukuran kinerja KPSBU Jabar diawali dengan pembobotan perspektif BSC melalui Analytical Hierarcy Proses AHP. Visi dan misi koperasi yang telah diterjemahkan menjadi sasaran strategi, ukuran pendorong serta ukuran hasil diberi bobot oleh para pakar. Sebelumnya penerjemahan diperoleh dari hasil wawancara dan konfirmasi kepada pihak KPSBU Jabar yang mengerti visi dan misi KPSBU Jabar serta data internal yang relevan. Sasaran strategi dibobotkan untuk mengetahui pengaruh masing-masing perspektif terhadap kinerja koperasi. Hasil pembobotan akan menjadi gambaran masing-masing sasaran strategi sehingga dapat dilihat sasaran strategi mana yang paling berpengaruh terhadap kinerja KPSBU Jabar dari setiap perspektif BSC. Masing-masing perspektif, sasaran strategi, dan ukuran hasil diberi bobot oleh para pakar. Total bobot yang diberikan secara keseluruhan adalah 100 persen. Dari pembobotan melalui AHP dihasilkan bobot untuk perspektif keuangan sebesar 24,8 persen, perspektif pelanggan peternak sebesar 54,7 persen, perspektif proses bisnis internal 7 persen dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan sebesar 13,5 persen. Pada sasaran strategi perspektif keuangan, KPSBU Jabar jauh lebih mementingkan peningkatan pendapatan dengan bobot 83,4 persen dibandingkan dengan peningkatan liquiditas sebesar 16,6 persen. Hal ini sesuai dengan visinya yaitu menjadi koperasi susu terdepan di Indonesia dalam menyejahterakan anggota. Jika pendapatan besar maka SHU Sisa Hasil Usaha juga akan besar. Peningkatan pendapatan ditunjukkan dengan ukuran hasil peningkatan pendapatan dari produksi susu dengan bobot 60 persen, peningkatan pendapatan dari waserda dengan bobot 10,8 persen, peningkatan pendapatan dari produksi yoghurt dengan bobot sebesar 23,5 persen dan peningkatan pendapatan dari pembibitan sapi dengan bobot sebesar 5,7 persen. Ukuran hasil dari peningkatan liquiditas ditunjukkan oleh current ratio dan cash ratio. Masing-masing ukuran hasil ini memiliki bobot sebesar 41,4 persen dan 58,6 persen yang menunjukkan cash ratio lebih mempengaruhi sasaran strategi peningkatan liquiditas. Pada perspektif pelanggan anggota sasaran strategi peningkatan kepuasan peternak memiliki bobot 100 persen dengan ukuran hasil indeks kepuasan peternak dengan bobot sebesar 100 persen. Sasaran strategi pada perspektif proses bisnis internal adalah penekanan kesusutan susu dan peningkatan kapasitas organisasi. Penekanan kesusutan susu mendapatkan bobot 72,4 persen sedangkan peningkatan kapasitas organisasi mendapat bobot sebesar 27,6 persen. Ukuran hasil penekanan kesusutan susu yaitu jumlah kesusutan susu dengan bobot 100 persen, sedangkan ukuran hasil peningkatan kapasitas organisasi adalah peningkatan harga jual sapi afkir dengan bobot 100 persen. Peningkatan kepuasan karyawan dan peningkatan pengetahuan anggota merupakan sasaran strategi perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Peningkatan kepuasan karyawan mendapat bobot 72,4 persen dengan ukuran hasil indeks kepuasan karyawan dengan bobot sebesar 100 persen, sedangkan peningkatan pengetahuan anggota mendapatkan bobot sebesar 27,6 persen dengan ukuran hasil jumlah penyuluhan teknis peternak yang berbobot 100 persen. Pembobotan perspektif BSC secara lebih lengkap dapat dilihat pada Tabel 11. dan perhitungannya dapat dilihat pada Lampiran 4. Tabel 11. Pembobotan Perspektif BSC Sasaran Strategi Ukuran Strategi Bobot Ukuran Hasil Lag Indicator Ukuran Pendorong Lead Indicator A. Perspektif Keuangan 24,8 1. Peningkatan Pendapatan 83,4 Peningkatan Pendapatan dari Produksi Susu Peningkatan Penjualan 60 Peningkatan Pendapatan dari Waserda 10,8 Peningkatan Pendapatan dari Produksi Yoghurt 23,5 Peningkatan Pendapatan dari Pembibitan Sapi 5,7 2. Peningkatan Liquiditas 16,6 Current Ratio Aktiva lancar dan hutang 41,4 Cash Ratio Kas dan hutang lancar 58,6

B. Perspektif

Pelanggan 54,7 Peningkatan Kepuasan Peternak100 Indeks Kepuasan Peternak Survei Kepuasan Peternak 100 C. Perspektif Proses Bisnis Internal 7 1. Penekanan Kesusutan Susu 72,4 Jumlah Kesusutan Susu Alat ukur yang sudah terstandarisasi 100 2. Peningkatan Kapasitas Organisasi 27,6 Peningkatan harga jual sapi afkir Penanganan sapi afkir 100

D. Perspektif

Pembelajaran dan Pertumbuhan 13,5 1. Peningkatan Kepuasan Karyawan 72,4 Indeks Kepuasan Karyawan Survei Kepuasan Karyawan 100 2. Peningkatan Pengetahuan Anggota 27,6 Peningkatan penyuluhan teknis peternak Penyuluhan teknis rutin 100

4.3.2 Kinerja KPSBU Jabar Tahun 2008