Manfaat Penelitian Ruang Lingkup

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi Menurut UU No.25 Tahun 1992, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.

2.1.2 Manfaat Koperasi

Perusahaan Koperasi merupakan badan hukum yang melakukan kegiatan usaha didirikan orang perseorangan yang memiliki usaha sejenis, yang mempersatukan dirinya secara sukarela, dimiliki bersama, dan dikendalikan secara demokratis untuk memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi. Sebagai wadah kumpulan usaha sejenis yang memiliki kepentingan yang sama baik untuk meningkatakan efisiensi dan produktivitas yang penuh dengan nilai- nilai universal yang merupakan kekuatan dasar membangun modal sosial Nasution, 2008.

2.1.3 Nilai-nilai Koperasi

Nilai-nilai yang terkandung dalam koperasi meliputi: keadilan, kekeluargaan, menolong diri sendiri, bertanggung jawab atas nasib sendiri, demokrasi, persamaan, dan kesetiakawanan. Nilai-nialai etika yang harus dijunjung oleh anggota koperasi terutama kejujuran, keterbukaan, tanggung jawab sosial, kepedulian terhadap orang lain, dan individualitas Nasution, 2008.

2.1.4 Prinsip-prinsip Koperasi

Prinsip-prinsip yang terkandung di dalam koperasi meliputi keanggotaan koperasi bersifat sukarela dan terbuka, pengawasan oleh anggota diselenggarakan secara demokratis, anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi koperasi, koperasi merupakan perusahaan swadaya, otonomi, dan independen, koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi anggota, pengawas, dan karyawannya, koperasi melayani anggotanya sebaik mungkin dan memperkuat gerakan koperasi dengan bekerjasama baik antara gerakan koperasi maupun antar bangun perusahaan koperasi dengan pelaku ekonomi lain, serta koperasi juga bekerja untuk pembangunan berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakatnya melalui kebijakan yang disusun dan disepakati anggota Nasution, 2008.

2.1.5 Unsur-unsur Koperasi

Unsur-unsur organisasi koperasi umumnya terdiri dari: a. Anggota yang mendukung kelompoknya. b. Mereka yang mempunyai kepentingan yang sama atau integrasi kepentingan yang lebih diarahkan kepada kepentingan ekonomis. c. Anggota yang bersedia bekerja sama dan bermotivasi swadaya. d. Tujuan bersama yang ditetapkan dan disepakati bersama serta dikelola secara bersama Sukamdiyo, 1996.

2.1.6 Perbedaan Koperasi dan Perseroan

Koperasi dan perseroan merupakan dua hal yang berbeda, baik dari pemilik, tujuan didirikan, hak dan tanggung jawab. Perbedaan koperasi dan perseroan dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Perbedaan koperasi dan perseroan PERSEROAN KOPERASI PemilikPemodal: PemilikPemodal: Semua orang yang memiliki modal, uang, barang bergerak maupun tidak bergerak, keahlian, koneksi, dan lain-lain. • Para produsen yang ingin memperkuat dan memperbaiki usahanya, yang sadar bahwa keinginannya tersebut tidak dapat dicapai apabila diusahakan sendiri. • Para konsumen yang ingin memperkuat daya belinya, yang sadar bahwa keinginannya tersebut tidak dapat dicapai apabila diusahakan sendiri. Tujuan: Tujuan: Memperoleh keuntungan sebesar-besarnya bagi pemodal, dengan cara menggunakan • Memperbaiki dan memperkuat kondisi usaha pemodal atau memenuhi kepentingan Lanjutan Tabel 1. PERSEROAN KOPERASI modal untuk membeli barangjasa untuk dijual di pasar. ekonomi pemodal anggota • Cara kerjanya: Jika pemodalnya produsen maka, usaha koperasi adalah menekan biaya produksi dengan cara penyediaan sarana produksi yang murah dan berkualitas atau memasarkan hasil produksi anggota dengan harga setinggi yang layak. Sedangkan jika pemilik atau pemodalnya konsumen, maka usaha koperasi adalah pengadaan barang dan jasa itu menjadi lebih murah bagi pemodal Hak dan tanggung jawab: Hak dan tanggung jawab: Sebatas saham yang dimiliki, jumlah pemilikan saham menentukan hak suara one share one vote, dan saham bisa diperjualbelikan. Sama antara setiap anggota tidak sebatas saham yang dimiliki, saham tidak menentukan besarnya hak suara one man one vote, dan saham tidak bisa diperjualbelikan. Sumber: Nasution, 2008 2.2. Konsep Manajemen Strategi 2.2.1 Strategi Strategi adalah pola pengerahan dan pengarahan seluruh sumber daya perusahaan untuk perwujudan visi melalui misi perusahaan Mulyadi, 2007. Menurut Marrus dalam Umar 2008, strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. 2.2.2 Manajemen Strategi Manajemen strategi merupakan proses yang berkelanjutan, sekali strategi yang telah dipilih diimplementasikan, seringkali diperlukan modifikasi atas strategi tersebut, disesuaikan dengan perubahan lingkungan dan atau kondisi perusahaan Mulyadi, 2007.