2. Menghitung Weighted Score WS, yaitu nilai perkalian antar nilai rata-rata tingkat kinerja atau kepuasan masing-masing
atribut dengan WF masing-masing atribut. 3. Menghitung Weighted Total WT, yaitu menjumlahkan WS
dari semua atribut kualitas jasa. 4. Menghitung Satisfaction Index, yaitu WT dibagi skala
maksimal yang digunakan dalam penelitian ini digunakan skala maksimal adalah 5 kemudian dikali 100.
Tingkat kepuasan responden secara menyeluruh dapat dilihat dari kriteria tingkat kepuasan pelanggan. Adapun
kriterianya berdasarkan Aditiawarman dalam Aminah, dkk 2007, sebagai berikut :
a. 0,00-0,34 = Tidak puas b. 0,35-0,50 = Kurang puas
c. 0,51-0,65 = Cukup puas d. 0,66-0,80 = Puas
e. 0,81-1,00 = Sangat puas
3.5.5 Kepuasan Karyawan
Analisis kepuasan karyawan digunakan untuk mengetahui tolak ukur pencapaian strategi tingkat komitmen karyawan pada
perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Pengukuran terhadap kepuasan kerja terdiri dari tujuh faktor, yaitu kepuasan terhadap
kompensasi, pekerjaan itu sendiri, kondisi kerja, promosi, hubungan dengan atasan, hubungan dengan rekan sekerja, dan
motivasi. Survei kepuasan kerja dan motivasi menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada 50 karyawan KPSBU Jabar.
Dalam kuesioner terdapat pernyataan menyangkut kepuasan kerja dan motivasi karyawan serta identitas responden.
Kuesioner kepuasan karyawan secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 2. Jawaban pendapat kuesioner kepuasan dan
motivasi karyawan dinilai berdasarkan skala Likert.
Hasil dari kuesioner akan dihitung nilai atau skor dari setiap pertanyan faktor-faktor kepuasan kerja dan motivasi. Skor tersebut
menunjukkan tingkat kepuasan kerja dan motivasi karyawan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja dan
motivasi. Menurut Umar dalam Agustina 2008, tingkat kepuasan kerja karyawan dibagi menjadi lima klasifikasi, yaitu sangat puas,
puas, cukup puas, kurang puas, dan tidak puas. Masing-masing klasifikasi ditentukan berdasarkan rumus rentang kriteria, yaitu:
Rentang Skala : RS = m-1m …………………………………. 15 Dimana, m = jumlah alternatif jawaban tiap item.
Sehingga diperoleh rentang skala: 5-15 = 0,8. Perolehan setiap rentang skala akan dipetakan dalam skala penilaian yang dapat
dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Skala penilaian kepuasan karyawan
Skala Penilaian Skala Kepuasan
1,0 – 1,8 Sangat tidak puas
1,9 – 2,6 Tidak puas
2,7 – 3,4 Cukup puas
3,5 – 4,2 Puas
4,2 – 5,0 Sangat puas
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara KPSBU Jabar
4.1.1 Sejarah dan Perkembangan KPSBU Jabar
Sekitar tahun 1800an sapi perah diperkenalkan oleh bangsa Belanda kepada masyarakat Lembang. Jumlah peternak sapi perah
semakin lama semakin bertambah. Bertambahnya jumlah peternak di daerah Lembang membuat semakin sadar akan pentingnya kebutuhan
memasarkan produk susu yang dihasilkan. Meskipun banyak industri dan ada yang menampung hasil susu segar dari peternak, harga yang
ditetapkan masih belum memuaskan dan hanya menguntungkan sebelah pihak. Oleh karena itu, didirikanlah Koperasi Peternak Sapi Bandung
Utara KPSBU Lembang. KPSBU Lembang didirikan oleh 35 orang peternak pada tanggal 8 Agustus 1971 dan terus berupaya mencapai
tujuan menjadi model koperasi dalam menyejahterakan anggota. Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara KPSBU Lembang
semakin berkembang dengan meningkatnya produksi susu yang dihasilkan dari tahun ke tahun. Peningkatan itu turut didorong upaya
pengembangan susu segar dengan adanya kerjasama dari PT. Frisian Flag Indonesia FFI yang menampung pasokan dari KPSBU Lembang
sejak tahun 2002. Tercatat hingga sekarang sekitar 6.351 peternak menjadi anggota KPSBU. Pada umumnya sapi yang dipelihara adalah
sapi bangsa Fries Holland FH dan peranakan FH.
Pada saat ini, KPSBU menjadi salah satu koperasi terbaik di Indonesia. KPSBU menempati urutan pertama sebagai koperasi susu
terbaik dan merupakan leader, baik dari segi manajemen, pengembangan organisasi, maupun kualitas produk di Jawa Barat.
Keberhasilan KPSBU dapat terukur dengan diberikannya penghargaan Indonesia Cooperative Award dari Kementrian Negara Koperasi dan
UKM serta Majalah SWA pada tahun 2006. Pada tanggal 13 Juli 2008 KPSBU Lembang diresmikan oleh Gubernur Jabar Ahmad Heryawan
menjadi KPSBU Jabar.