Pembuatan Ekstrak Lindur dari Tepung Lindur

3.4.2 Penelitian Utama Aplikasi Edible Coating pada Udang Kupas

Penelitian utama terdiri atas dua seri penelitian, yaitu Penelitian Seri Pertama dan Penelitian Seri Kedua. Dalam Penelitian Seri Pertama digunakan konsentrasi kitosan sebanyak 0 , 1 , 2 dengan asam asetat 1 sebagai pelarut bv. Konsentrasi ekstrak lindur sebanyak 0 , 1 dan 2 dengan etanol sebagai pelarut vv. Udang yang digunakan adalah jenis Black tiger. Sedangkan untuk Penelitian Seri Kedua digunakan konsentrasi kitosan sebanyak 0 dan 1 dengan asam asetat 1 sebagai pelarut bv, serta konsentrasi ekstrak lindur sebanyak 0 , 1 dan 2 dengan etanol sebagai pelarut vv. Udang yang digunakan adalah jenis udang vannamei. Kitosan dan ekstrak lindur masing-masing konsentrasi dilarutkan dalam air destilata, dilakukan penambahan agar 1 bv, dan gliserol 0.5 vv kemudian dipanaskan hingga mendidih. Larutan kemudian didinginkan hingga suhu sekitar 40 °C. Setelah itu, larutan diaplikasikan sebagai edible coating dengan cara mencelupkan udang kupas selama 5 detik. Udang kupas yang telah dilapisi edible coating kemudian ditiriskan pada suhu kamar sampai lapisan edible coating mengering. Udang kupas kemudian disimpan pada suhu dingin 10 °C. Diagram alir prosedur aplikasi edible coating pada udang kupas dapat dilihat pada Gambar 5. Pada Penelitian Seri Pertama, analisis yang dilakukan meliputi uji TPC, TVB, pH dan organoleptik hedonik meliputi parameter warna, aroma, tekstur dan penerimaan umum pada penyimpanan 1 dan 7 hari pada suhu dingin 10 °C. Pada Penelitian Seri Kedua, analisis yang dilakukan meliputi uji Vibrio, TPC, TVB, pH, uji warna dengan kromameter, uji tekstur dengan Texture Profile Analyzer, uji organoleptik meliputi uji hedonik dan mutu rasa untuk udang matang yang direbus selama sekitar 5 menit pada suhu sekitar 100 °C serta kenampakan, aroma dan tekstur untuk udang matang dan mentah. Pengamatan dilakukan selama 1 hari, 4 hari dan 7 hari penyimpanan pada suhu dingin 10 °C. Gambar 5. Diagram alir prosedur aplikasi edible coating kitosan-ekstrak lindur Udang kupas Pembuatan larutan coating dari ekstrak lindur+kitosan+gliserol+agar+air Pencelupan dalam larutan sekitar 40 °C selama 5 detik Penirisan pada suhu kamar selama 1 menit Penyimpanan pada suhu dingin 10 °C

3.5 Prosedur Analisis 1. TPC Fardiaz 1993

Perhitungan jumlah bakteri total menggunakan metode TPC Total Plate Count prinsipnya adalah menentukan populasi bakteri yang terdapat pada bahan pangan. Prosedur kerjanya yaitu sampel 5 g ditimbang secara aseptis dan representatif, kemudian dimasukkan dalam blender steril dan ditambahkan 45 ml NaCl 0.85 steril lalu diblender sampai homogen. Larutan yang diperoleh adalah pengenceran 1:10. Selanjutnya tahap inokulasi yaitu sebanyak 1 ml dari larutan 1:10 dimasukkan dalam cawan petri steril, lalu ditambahkan larutan media PCA steril bersuhu 45 °C sebanyak 25 ml dan dibiarkan selama 15-20 menit sampai agar memadat. Proses ini dilakukan juga pada larutan dengan pengenceran 1:100 sampai 1:10.000.000, secara duplo. Setelah media yang telah diinokulasi memadat, kemudian dilakukan tahap inkubasi yaitu cawan petri diinkubasi pada suhu 37 °C dengan posisi terbalik selama 48 jam. Perhitungan jumlah bakteri berdasarkan ISO Standard for Microbiological Methods Lioe et al. 2012, yaitu : N = Σ c ÷ n 1 + 0.1 n 2 x d Dimana : Σ c = jumlah koloni bakteri pada semua cawan yang mengandung 25-250 koloni n 1 = jumlah cawan petri yang masuk perhitungan pada pengenceran pertama n 2 = jumlah cawan petri yang masuk perhitungan pada pengenceran berikutnya d = faktor pengenceran pertama

2. Derajat Keasaman pH AOAC 2000

Pengukuran nilai pH dilakukan menggunakan pH-meter Autech Instrument dan Thermo Scientific yang telah dikalibrasi menggunakan buffer pH 7 dan pH 4. Sampel yang ditambahkan akuades perbandingan 1:2 bv, dan dihancurkan dengan homogenizer. Elektroda dicelup dalam larutan sampel sampai diperoleh pembacaan angka yang stabil, lalu nilai pH dicatat.

3. TVB AOAC 2000

Prinsip penetapan Total Volatile Base TVB adalah menguapkan senyawa-senyawa basa volatil amonia, mono-, di-, tri- metil amin, dan lain-lain di dalam ekstrak sampel yang bersifat basa pada suhu 35 °C selama 2 jam atau suhu kamar selama semalam. Senyawa-senyawa tersebut akan diikat oleh asam borat kemudian dititrasi dengan HCl. Prosedur kerjanya yaitu sebanyak 10 g sampel ditimbang. Kemudian dihomogenkan dengan ditambahkan 75 ml larutan TCA trikloroasetat 7 bv dengan homogenier selama 1 menit. Larutan disaring dengan kertas saring sehingga diperoleh filtrat yang jernih. Cawan conway disiapkan, yaitu dengan menuang 1 ml asam borat dalam inner chamber, sedangkan filtrat dan K 2 CO 3 jenuh dituang dalam outer chamber pada arah yang berlawanan masing-masing sebanyak 1 ml. Setelah cawan ditutup rapat ditambahkan vaselin, kemudian dimasukkan dalam inkubator suhu 35 °C selama 2 jam dan sebelumnya cawan digoyang dengan hati-hati sampai filtrat K 2 CO 3 bercampur. Setelah inkubasi, larutan asam borat dalam inner chamber dititrasi dengan larutan HCl N70 sampai larutan asam borat berubah warna. Pada