Udang Kupas Application of Edible Coating Bases Extract of Lindur (Bruguiera gymnorrhiza) and Chitosan on Peeled Off Shrimp
udang segar. Penelitian utama meliputi penambahan kitosan dan ekstrak lindur untuk pembuatan edible coating serta aplikasi edible coating pada udang kupas.
Penelitian utama terdiri atas dua seri penelitian, yaitu Penelitian Seri Pertama dan Penelitian Seri Kedua. Pada Penelitian Seri Pertama menggunakan
udang Black tiger dengan parameter TPC, TVB, pH dan karakteristik organoleptik tekstur, aroma, warna dan penerimaan umum pada udang kupas mentah selama
penyimpanan 1 hari dan 7 hari. Pada Penelitian Seri Kedua menggunakan udang jenis Vanname dengan parameter TPC, TVB, pH, uji warna L, a, b,
karakteristik TPA Texture Profile Analyzer dan karakteristik organoleptik meliputi uji hedonik untuk udang kupas mentah dan udang kupas matang, serta
karakteristik mutu rasa untuk udang matang, tekstur, kenampakan dan aroma untuk udang kupas mentah dan matang pada penyimpanan 1 hari, 4 hari dan 7
hari. Berikut ini adalah penguraian dari masing-masing tahapan percobaan.
3.4.1 Penelitian Pendahuluan 3.4.1.1 Evaluasi Kualitas Biokimia Buah Lindur
Karakterisasi buah lindur meliputi analisis kimia kadar air, abu, lemak, protein dan karbohidrat untuk buah segar dan tepung serta dilanjutkan dengan uji
kandungan fitokimia, tanin dan HCN pada bahan baku lindur. Kadar air ditentukan dengan oven pada suhu 105 °C selama 16 jam
AOAC 2000. Persentase protein kasar ditentukan dengan metode AOAC 2000. Kadar abu ditentukan dengan metode AOAC 2000. Kadar lemak ditentukan
dengan metode AOAC 2000. Kadar karbohidrat ditentukan dengan menggunakan metode luff schroll untuk menghitung kadar pati AOAC 2000.
Kadar serat dihitung dengan perhitungan by difference. Kadar tanin ditentukan dengan metode Chanwitheesuk et al. 2004 dan kandungan total tanin dinyatakan
dalam mgkg ektrak. Identifikasi kandungan analisis fitokimia dalam ekstrak dilakukan terhadap senyawa steroidtriterpenoid, alkaloid, fenol, flavonoid,
saponin, tanin menurut metode Depkes 2009.