Kadar TVB Penelitian Utama Seri II untuk Udang Vannamei Litopenaeus vannamei

Derajat keasaman atau pH mempengaruhi kekuatan gel agar yang membentuk edible coating. Kekuatan gel tinggi apabila pH berkisar antara 6-7 karena protein miosin mudah larut pada pH tersebut. Diluar kisaran pH tersebut baik asam atau basa, kekuatan gel akan lebih rendah atau turun. Nilai pH lebih dari 7 dapat melemahkan gel karena terjadi hidrasi protein, sedangkan pH kurang dari 6 menyebabkan ketidakstabilan protein miofibril dalam daging dan mengindikasikan penurunan kemampuan pembentukan gel Babji dan Kee 1994. Berdasarkan hal tersebut, udang kupas yang dilapisi edible coating menunjukkan perubahan pH yang lebih lambat karena udang terlindungi edible coating dengan gel yang stabil, sehingga proses degradasi protein menjadi lambat. Degradasi protein akan menghasilkan senyawa-senyawa nitrogen yang lebih sederhana, diantaranya yaitu asam amino bebas dan basa nitrogen yang menyebabkan terjadinya proses autolisis maupun kerusakan secara mikrobiologis. Hal ini terbukti bahwa dengan perlakuan kontrol K0L0 berbeda nyata dengan perlakuan lainnya dan memiliki nilai pH yang paling tinggi. Perlakuan penambahan ekstrak lindur 2 K0L2 terbukti paling optimal dalam menekan peningkatan nilai pH.

4.3.3 Jumlah TPC

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan kitosan dan ekstrak lindur serta interaksinya berpengaruh nyata terhadap nilai TPC pada 1 hari, 4 hari dan 7 hari penyimpanan p 0.05. TPC pada awal penyimpanan sebesar 3.1 x 10 3 atau setara dengan 3.49 log cfug dengan kandungan Vibrio secara kualitatif negatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai TPC udang selama penyimpanan berkisar antara 3.26 log cfug sampai 5.99 log cfug. Badan Standarisasi Nasional menetapkan ALT maksimal yang diperbolehkan untuk udang segar sebesar 5x10 5 unit kolonig atau setara dengan 5.6989 log cfug BSN 2006. Nilai TPC udang selama penyimpanan dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Perubahan nilai total plate count TPC udang kupas selama penyimpanan Perlakuan Kode Penyimpanan Kitosan bv Lindur vv 1 hari 4 hari 7 hari K0L0 5.03 ± 0.018 d 5.79 ± 0.002 f 5.99 ± 0.007 e 1 K0L1 3.76 ± 0.045 b 4.81 ± 0.009 e 5.01 ± 0.006 a 2 K0L2 3.26 ± 0.184 a 3.85 ± 0.036 b 5.23 ± 0.002 b 1 K1L0 3.57 ± 0.002 b 3.74 ± 0.029 a 5.84 ± 0.025 d 1 K1L1 4.05 ± 0.035 c 4.58 ± 0.007 d 5.26 ± 0.003 c 2 K1L2 3.56 ± 0.002 b 3.89 ± 0.005 c 5.80 ± 0.005 d Pada tiap kolom, nilai TPC yang diikuti huruf yang sama, tidak berbeda nyata satu sama lain Uji Duncan pada p = 0.05 Udang kupas tanpa pemberian coating K0L0 akan lebih mudah mengalami kontaminasi mikrobiologi dari lingkungannya sehingga kandungan bakteri pada produk tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan produk yang dicoating. Berdasarkan nilai TPC dapat dikatakan bahwa jumlah mikroorganisme cenderung semakin meningkat dengan lamanya penyimpanan. Uji lanjut duncan Lampiran 14 menunjukkan bahwa jumlah TPC udang yang diberi perlakuan kitosan dan ekstrak lindur secara nyata lebih rendah dari jumlah TPC udang kontrol Tabel 11. Pada penyimpanan hingga 7 hari didapatkan bahwa perlakuan kitosan dan ekstrak lindur dan interaksinya berpengaruh nyata terhadap jumlah TPC p 0.05. Perlakuan penambahan ekstrak lindur 2 K0L2 terbukti dapat menekan pertumbuhan mikroba dalam tubuh ikan sehingga dapat mempertahankan kesegaran udang. Ekstrak lindur mengandung komponen antimikroba dari senyawa fenolik. Senyawa fenolik merupakan komponen antimikroba utama di dalam minyak esensial tanaman Nychas 1995.Selain itu, lapisan coating pada permukaan produk udang kupas diduga dapat juga berfungsi sebagai barrier atau penghalang masuknya mikroba dari luar produk. Penggunaan edible coating yang dikombinasikan dengan komponen bioaktif menghasilkan fungsi bahan tambahan pangan dan dapat memperpanjang masa simpan produk yang mudah mengalami kerusakan highly perishable product Bourbon et al. 2011. 4.3.4 Karakteristik Organoleptik 4.3.4.1 Tekstur Perombakan daging udang oleh enzim maupun mikroba pembusuk dapat menyebabkan perubahan tekstur daging udang. Udang dengan mutu yang baik memiliki tekstur yang elastis, padat dan kompak. Ketika telah mengalami kemunduran mutu, teksturnya menjadi lunak dan hancur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada awal penyimpanan, nilai tekstur udang kupas mentah berkisar antara 7-9, dengan deskripsi elastis hingga sedikit elastis. Pada akhir penyimpanan, nilai tekstur daging udang menurun hingga berkisar 3-5, dengan deskripsi elastis dan agak lunak hingga elastis dan sedikit lunak. Perubahan nilai rata-rata organoleptik terhadap udang kupas mentah selama penyimpanan dapat dilihat pada Gambar 10. Gambar 10. Perubahan nilai organoleptik tekstur udang kupas mentah pada berbagai konsentrasi selama penyimpanan