blanko, filtrat diganti dengan TCA 7 . Nilai TVB diukur dengan persamaan sebagai berikut:
TVB mgN100 = a - b x N HCl x 14.007 x 100g sampel x 100l Dimana :
a = ml titrasi HCl pada sampel b = ml titrasi HCl pada blanko
4. Pengukuran Tekstur Udang secara Objektif
Tekstur udang dianalisis dengan menggunakan alat Texture Analyzer TA- XT plus yang telah dilengkapi dengan sistem komputerisasi. Pengukuran dengan
metode Texture Profile Analysis dilakukan dengan terlebih dahulu memilih setting Texture Profile Analysis pada program Texture Analyzer. Sampel
kemudian ditempatkan pada wadah uji dan dilakukan pengukuran tekstur melalui pemberian gaya tekan compression sebanyak dua kali yang merupakan simulasi
dari proses pengunyahan di dalam mulut. Output hasil pengukuran berupa grafik kemudian dianalisis untuk menghitung parameter rheologi yang diinginkan.Hasil
grafik yang didapat kemudian dianalisis parameternya melalui perhitungan yang masing-masing profil tekstur memiliki perhitungannya sendiri. Pembacaan grafik
dibantu dengan menggunakan program Texture Exponent Lite 4.0.7.0 dari Visual Components Incorporation.Melalui program ini didapatlah nilai titik tertinggi dari
puncak kurva pertama, luas area puncak kurva 1 dan luas area puncak kurva 2, serta waktu yang digunakan saat penekanan pertama dan penekanan kedua.
Setelah didapatkan nilai-nilai tersebut, lalu dihitung parameter profil teksturnya. Parameter profil tekstur yang dihitung adalah kekerasan, elastisitas, daya kunyah,
kohesivitas, dan kelengketan gumminess.
5. Analisis warna HunterLab ColorFlex EZ spectophotometer
Sampel di letakan pada gelas beker sampai seluruh dasar gelas beker tertutupi oleh bahan. Analisis warna kemudian dilakukan dengan menggunakan
Hunterlab ColorFlex EZ spectrophotometer. Uji warna udang dilakukan dengan sistem warna Hunter L, a, b. Chromameter terlebih dahulu dikalibrasi dengan
standar warna putih yang terdapat pada alat tersebut. Hasil analisis yang dihasilkan berupa nilai L, a, b.
6. Uji Organoleptik BSN 2006
Uji organoleptik Penelitian Seri Pertama meliputi penilaian hedonik terhadap warna, aroma dan tekstur serta penerimaan umum pada udang kupas
mentah selama penyimpanan 1 dan 7 hari pada suhu dingin 10 °C dengan tujuan untuk mengetahui tanggapan panelis terhadap produk. Kuesioner uji hedonik
dapat dilihat pada Lampiran 2. Penilaian hedonik dilakukan untuk udang kupas mentah dan matang dengan skor 0 hingga 7. Pengamatan dilakukan pada satu hari
dan satu minggu penyimpanan. Pengujian organoleptik yang dilakukan adalah uji skoring menggunakan 30 orang panelis tidak terlatih. Sampel yang akan diamati
diberi kode sesuai dengan tabel kode contoh.
Uji organoleptik Penelitian Seri Kedua meliputi penilaian mutu inderawi terhadap rasa untuk udang kupas matang, serta terhadap aroma, tekstur dan
kenampakan untuk udang kupas mentah dan matang. Pengamatan dilakukan pada 1 hari, 4 hari dan 7 hari penyimpanan. Pengujian organoleptik yang dilakukan
adalah uji skoring menggunakan 7 orang panelis terlatih yang telah terakreditasi oleh badan KAN. Sampel yang akan diamati diberi kode sesuai dengan tabel kode
contoh
. Instrumen ini lebih detail dapat dilihat pada Lampiran 3 dan Lampiran 4.
3.6 Rancangan Percobaan
Rancangan Percobaan yang digunakan dalam penelitian utama Penelitian Seri Pertama dan Penelitian Seri Kedua adalah rancangan faktorial dua faktor
dengan dua ulangan. Semua analisis dilakukan secara duplo. Model matematika rancangan faktorial dapat dirumuskan sebagai berikut:
ijk
= µ + A
i
+ B
j
+ AB
ij
+ Ɛ
ijk
Keterangan :
ijk
= Respon dari faktor A taraf ke-i, faktor B taraf ke-j dan ulangan ke- k µ
= Nilai tengah umum A
i
= Pengaruh faktor A kitosan pada taraf ke-i B
j
= Pengaruh faktor B ekstrak lindur pada taraf ke-j AB
ij
= Pengaruh interaksi faktor A taraf ke-i dengan faktor B taraf ke-j ɛ
ijk
= Pengaruh galat dalam percobaan Pada Penelitian Seri Pertama, parameter yang diamati meliputi TPC, pH,
TVB, dan karakteristik organoleptik yang dilakukan pada penyimpanan 1 hari dan 7 hari. Faktor pertama adalah konsentrasi kitosan K dengan 3 taraf K0 = 0 ,
K1 = 1 dan K2 = 2 . Faktor kedua adalah konsentrasi lindur L dengan 3 taraf L0 = 0 , L1 = 1 dan L2 = 2 . Dengan demikian total kombinasi
perlakuan terdiri atas 9 kombinasi, yaitu kontrol kitosan 0 ; lindur 0 K0L0, kitosan 0 ; lindur 1 K0L1, kitosan 0 ; lindur 2 K0L2, kitosan
1 ; lindur 0 K1L0, kitosan 1 ; lindur 1 K1L1, kitosan 1 ; lindur 2 K1L2, kitosan 2 ; lindur 0 K2L0, kitosan 2 ; lindur 1 K2L1, kitosan
2 ; lindur 2 K2L2.
Pada Penelitian Seri Kedua, parameter yang diamati meliputi TPC, pH, TVB, dan karakteristik organoleptik yang dilakukan pada penyimpanan 1 hari, 4
hari dan 7 hari. Faktor pertama adalah konsentrasi kitosan K dengan 2 taraf K0 = 0 dan K1 = 1 . Faktor kedua adalah konsentrasi lindur L dengan 3 taraf
L0 = 0 , L1 = 1 dan L2 = 2 . Dengan demikian terdapat 6 kombinasi perlakuan terhadap udang kupas, yaitu kontrol kitosan 0 ; lindur 0 K0L0,
kitosan 0 ; lindur 1 K0L1, kitosan 0 ; lindur 2 K0L2, kitosan 1 ; lindur 0 K1L0, kitosan 1 ; lindur 1 K1L1 dan kitosan 1 ; lindur 2
K1L2.
Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis ragam ANOVA untuk mengetahui adanya pengaruh masing-masing faktor dan interaksinya terhadap
setiap parameter uji menggunakan IBM SPSS Statistik Software Versi 20.0, IBM SPSS Inc, Armonk, NY, USA SPSS 2000. Jika dalam analisis ragam terdapat
ada pengaruh nyata dari salah satu faktor atau kedua faktor dan interaksinya, analisis statistik dilanjutkan dengan uji jarak Duncan untuk melihat perbedaan
dari masing-masing perlakuan, pada taraf nyata 95 atau pada nilai p = 0.05 Sastrosupadi 2004.