Tes Teknik Pengumpulan Data

68 eksperimen dengan menerapkan model pembelajaran Mind Mapping, sedangkan kelas kontrol menerapkan model konvensional.

3.7.4 Lembar Pengamatan

Lembar pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar pengamatan aktivitas belajar siswa dan pelaksanaan model.

3.7.2.1 Lembar Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa

Lembar pengamatan aktivitas belajar siswa digunakan oleh peneliti untuk mengamati aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran di kelas eksperimen dan kontrol. Perhitungan nilai aktivitas belajar siswa menggunakan skala Likert bentuk checklist. Data yang diperoleh dari skala berupa data interval. Masing- masing indikator dijabarkan ke dalam 4 deskriptor dengan interval skor 1 - 4. Pada penelitian ini, cara menilai aktivitas belajar siswa yaitu dengan membubuhkan tanda cek √ pada lembar pengamatan dan memberikan skor sesuai dengan tanda cek √ yang tampak. Nilai aktivitas belajar siswa pada setiap pertemuan kemudian diakumulasikan untuk seluruh pertemuan pembelajaran. Cara menghitung persentase keaktifan siswa untuk setiap pertemuan yaitu. Adapun kriteria persentase aktivitas siswa menurut Yonny dkk 2010: 175-176 dapat dibaca pada tabel 3.1. Tabel 3.1 Kriteria Persentase Keaktivan Siswa Persentase Kriteria 0 - 24,99 Keaktifan siswa rendah 25 - 49,99 Keaktifan siswa sedang 50 - 74,99 Keaktifan siswa tinggi 75 - 100 Keaktifan siswa sangat tinggi 69

3.7.2.2 Lembar Pengamatan Model

Lembar pengamatan pelaksanaan model digunakan untuk mengamati sesuai atau tidaknya pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan peneliti dengan mengikuti langkah-langkah model pembelajaran yang diterapkan. Lembar pengamatan pelaksanaan model dilakukan pada kedua kelas, yakni kelas eksperimen dan kontrol. Pengamatan pelaksanaan model tersebut meliputi pengamatan terhadap peneliti dan siswa. Lembar pengamatan pelaksanaan model Mind Mapping digunakan pada kelas eksperimen, sedangkan kelas kontrol menggunakan lembar pengamatan pelaksanaan model konvensional. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini yaitu “Ya bila deskriptor tampak dan Tidak bila deskriptor tidak tampak”. Cara menilai kesesuaian pelaksanaan model yaitu dengan membubuhkan tanda cek √ pada lembar pengamatan jika jawaban ya deskriptor tampak dan tanda - pada lembar pengamatan jika jawaban tidak deskriptor tidak tampak.

3.7.5 Soal Tes

Soal tes yang digunakan sebagai instrumen penelitian berbentuk tes uraian. Menurut Tuckman 1975 dalam Nurgiyantoro 2013: 117, “bentuk tes uraian memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk menyusun dan mengemukakan jawabannya sendiri dalam lingkup yang secara relatif dibatasi”. Penyusunan tes uraian tersebut didasarkan pada kompetensi dasar, indikator, dan bahan ajarmateri yang telah diajarkan dalam bentuk kisi-kisi soal. Untuk memastikan soal yang ditulis telah memenuhi kriteria soal yang baik, sebelum diujicobakan harus melakukan telaah butir soal terlebih dahulu. Langkah selanjutnya yaitu melaksanakan uji coba soal di luar sampel penelitian untuk menghasilkan soal