Lembar Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa

70 yang valid dan reliabel serta untuk menghitung tingkat kesukaran dan daya pembeda soal. Adapun penjelasan mengenai validitas, realibilitas, tingkat kesulitan dan daya pembeda soal, yaitu sebagai berikut.

3.7.5.1 Validitas tes

Sebuah instrumen dapat dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Sugiyono, 2014: 168. Menurut Arikunto 2013: 211, “instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat”. Hal yang pertama dilakukan yakni uji validitas logis yang akan memberitahu hasil pemikiran yang dilakukan apakah sesuai dengan kaidah penyusunan alat tes, kemudian diujikan dengan validitas empiris untuk memberitahu hasil pengujian alat tes berdasarkan pengalaman di lapangan berupa uji coba instrumen. Penjelasan mengenai validitas logis dan empiris yaitu sebagai berikut. 3.7.5.1.1 Validitas Logis Menurut Arikunto 2013: 212, “validitas logis diperoleh dengan usaha hati-hati melalui cara-cara yang benar sehingga menurut logika akan dicapai suatu tingkat validitas yang tinggi”. Pengujian validitas logis dilakukan dengan cara menilai kesesuaian butir-butir soal dengan kisi-kisinya menggunakan menggunakan lembar validasi isi berupa telaah butir soal. Soal yang akan diuji validitasnya, dibuat paralel setara dengan indikator dan ranah kognitif soal. Proses pengujian validitas logis melibatkan 2 penilai ahli. Penilai ahli 1 yakni dosen pembimbing yaitu Drs. HY Poniyo, M.Pd. dan penilai ahli 2 yakni guru kelas III SD Negeri Pekauman 2 yaitu Dewi Setiati, S.Pd. Berdasarkan hasil penilaian dari kedua penilai ahli, soal tes yang akan diujicobakan dinyatakan sudah layak 71 digunakan untuk pengambilan data. Adapun lembar telaah validitas logis dari penilai ahli selengkapnya ada pada lampiran 22. 3.7.5.1.2 Validitas Empiris Instrumen diketahui validitas empirisnya apabila sudah dibuktikan melalui ujicoba. Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan mengujicobakan soal kepada siswa kelas III SD Negeri Pekauman Kulon 1 Kabupaten Tegal. Ujicoba instrumen dilaksanakan pada tanggal 19 dan 20 maret 2015. Setelah dilaksanakan uji coba instrumen diperoleh data hasil uji coba. Data hasil uji coba tersebut selanjutnya dianalisis dengan mengorelasikan antara skor item dengan skor total item instrumen menggunakan rumus korelasi product moment. Berikut rumus korelasi product moment. ∑ ∑ ∑ √ ∑ ∑ ∑ ∑ Keterangan: = koefisien korelasi XY ∑ = jumlah skor item ∑ = Jumlah skor total ∑ X 2 = jumlah kuadrat skor item ∑ Y 2 = jumlah kuadrat skor total N = banyaknya subjek ujicoba Arikunto 2013: 87 Menurut Arikunto 2013: 89, kategori validitas soal dari hasil perhitungan besarnya koefisien korelasi r dapat dibaca pada tabel 3.2.