Performansi Guru Kajian Teori

26 Saud 2013: 66, “Media pembelajaran adalah sarana pembelajaran yang digunakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran untuk mempertinggi efektivitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pembelajaran”. Media yang digunakan dalam penelitian yaitu media gambar. Media tersebut akan membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan dalam mendeskripsikan suatu obyek sebagai salah satu langkah dalam menulis puisi. Menurut Saud 2013: 67, diskusi kelompok kecil adalah suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang bebas dan terbuka, dengan tujuan berbagai informasi atau pengalaman, mengambil keputusan, memecahkan suatu masalah. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil perlu dikuasai oleh guru untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dilaksanakan secara efektif. Pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru dalam menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya apabila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar, Saud, 2013: 69. Beberapa hal yang termasuk keterampilan dalam mengelola kelas, antara lain: menunjukkan sikap tanggap, perhatian dan menegur siswa yang melakukan tindakan menyimpang. Variasi dalam kegiatan pembelajaran adalah perubahan kegiatan yang yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi para siswa serta mengurangi kejenuhan dan kebosanan, Saud, 2013: 70. Keterampilan mengadakan variasi dalam penelitian ini antara lain: penerapan model pembelajaran, penggunaan variasi media pembelajaran, pergantian posisi guru di dalam kelas, variasi dalam memberikan penguatan. 27 Bentuk pengajaran pada keterampilan ini, dapat dilakukan secara individu atau dengan membagi kelas dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil. Hal tersebut bertujuan agar siswa benar-benar dapat belajar dan mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus terampil dalam membantu siswa agar tidak mengalami kesulitan dalam belajar. Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan dapat disimpulkan bahwa, seorang guru hendaklah memiliki kompetensi profesional yang baik dalam merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetepkan dapat tercapai. Pada penelitian ini, instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data penilaian kinerja mengajar seorang guru yaitu menggunakan lembar pengamatan penerapan model pembelajaran mind mapping untuk kelas eksperimen dan model konvensional untuk kelas kontrol.

2.1.6 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar

Siswa merupakan salah satu komponen penting dalam sistem pendidikan, seseorang tidak bisa disebut sebagai guru apabila tidak ada siswa yang didiknya. Guru yang baik adalah guru yang mampu memahami karakteristik, potensi, kemampuan dan masalah yang dihadapi siswa dalam proses pembelajaran. Karakteristik siswa akan berpengaruh pada pemilihan strategi pengelolaan kelas yang berkaitan dengan bagaimana memilih model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa yang dihadapi. Menurut Suharjo 2006: 35, dipandang dari segi antropologis, pada hakikatnya anak didik merupakan makhluk individual, sosial dan susila moralitas. Anak sebagai makhluk individual mempunyai karakteristik yang khas unik, setiap anak memiliki perbedaan individual baik dalam bakat, watak 28 temprament, tempo serta irama perkembangannya. Anak didik sebagai makhluk sosial harus bisa menyesuaikan dirinya dengan budaya masyarakat setempat, sehingga anak didik perlu memiliki sifat kooperatif untuk bisa bekerjasama. Sebagai makhluk susila, seorang anak perlu menaati aturan atau norma yang berlaku pada lingkungannya, maka perlu adanya suatu bimbingan dari orang yang lebih dewasa. Pengetahuan mengenai karakterisitik siswa diperlukan oleh guru untuk memudahkan melakukan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik perkembangan siswa. Piaget 1950 dalam Rusman 2011: 251, mengklasifikasikan tahap perkembangan berpikir anak menjadi empat tahap yaitu: 1 sensorimotorik umur 0-2 tahun, 2 praoperasional umur 2-7 tahun, 3 operasi konkret umur 7-11 tahun, dan 4 operasional formal umur 11-15 tahun. Setiap tahapan perkembangan berpikir anak menunjukan perilaku yang dinamis dan menjadi ciri psikologi dari perilaku belajar sesuai rentang usianya. Usia rata-rata anak saat masuk sekolah dasar adalah 6 tahun dan selesai pada usia 12 tahun. Karakteristik yang dimiliki pada anak usia tersebut yakni senang bermain, bergerak dan senang melakukan sesuatu secara langsung, karena belum dapat menghadapi hal-hal yang sifatnya abstrak. Pada tahap ini anak mulai berkurang egosentrismenya, anak akan senang bekerja sama dengan anggota kelompoknya. Seorang guru perlu memperhatikan potensi dan kebutuhan belajar anak. Hal ini penting karena pemahaman tentang karakteristik siswa dapat dijadikan pertimbangan dalam mengelola proses pembelajaran. Seorang guru perlu memberikan kebebasan kepada siswa untuk ikut aktif dalam kegiatan 29 pembelajaran agar hasil belajar yang didapat optimal. Setelah mengikuti proses pembelajaran, siswa diharapkan memperoleh dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan yang nantinya akan bermanfaat untuk melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi. Karakteristik siswa pada penelitian ini sama seperti karakteristik siswa pada umumnya. Siswa kelas III SD Negeri Pekauman 2 Kota Tegal masih senang bermain, bekerja dalam kelompok, bergerak dan senang melakukan sesuatu secara langsung. Tahapan berpikirnya termasuk pada tahap operasional konkret. Siswa sudah mampu berpikir sistematis mengenai benda-benda dan peristiwa-peristiwa konkret.

2.1.7 Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD

Manusia dalam melakukan interaksi dengan sesamanya membutuhkan suatu alat komunikasi yaitu bahasa. Mengutip pendapat Kentjono, Ed 1984: 2 dalam Solchan, dkk 2014: 1.4, “bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang arbiter, yang dipergunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk berkomunikasi, bekerja sama, dan mengidentifikasi diri”. Pendapat lain menurut Halliday dan Hasan 1991 dalam Solchan,dkk 2014: 1.4, “bahasa adalah salah satu dari sejumlah sistem makna yang secara bersama-sama membentuk budaya manusia”. Berdasarkan rumusan definisi diatas, bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia untuk menyesuaikan diri dengan budaya. Di Indonesia, bahasa negara ialah bahasa Indonesia. Faisal, dkk 2009: 3- 19 mengemukakan bahwa: Kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai: 1 bahasa resmi kenegaraan; 2 bahasa pengantar dalam dunia pendidikan; 3 bahasa resmi untuk kepentingan perencanaan dan