111
Peningkatan nilai performansi guru Peningkatan performansi guru pada siklus II menunjukkan bahwa guru sudah semakin baik dalam menerapkan
pembelajaran dengan model pembelajaran STAD berbantuan media tiga dimensi pada materi bangun bruang sederhana. Guru sudah melaksanakan semua kegiatan
sesuai yang direncanakan dan lebih optimal dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model STAD berbantuan media tiga dimensi.
4.1.2.4 Refleksi
Berdasarkan pelaksanaan pembelajaran siklus II, penerapan model pembelajaran STAD berbantuan media tiga dimensi pada materi bangun ruang
sederhana dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa dan performansi guru sudah mencapai hasil sesuai indikator keberhasilan.
Keberhasilan ini dapat dilihat dari hasil pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa dan performansi guru.
Siklus II yang terdiri dari dua pertemuan telah dilaksanakan. Pada siklus II pertemuan 1 dilaksanakan pada tanggal 12 April 2013 dan untuk siklus II
pertemuan 2 dilaksanakan tanggal 16 April 2013. Tindakan yang dilakukan pada siklus II dilakukan berdasarkan refleksi dan revisi pada siklus I. Seperti halnya
pada siklus I data pelaksanaan siklus II terdiri dari hasil belajar, aktivitas siswa dan performansi guru.
4.1.2.4.1 Refleksi terhadap Aktivitas Belajar Siswa Melihat dari hasil penelitian aktivitas siswa pada siklus I sebesar 68,63
pada pertemuan pertama dan 75,45 pada pertemuan kedua. Untuk siklus II pada pertemuan I persentase aktifitas siswa sebesar 79,54 dan untuk pertemuan kedua
112
sebesar 85,45. Kriteria aktivitas pada siklus II termasuk dalam kriteria sangat aktif.
Peningkatan aktivitas belajar siswa yang terjadi pada siklus II tentu saja tidak terlepas dari refleksi dan revisi pada siklus I, hal ini terlihat dari keterlibatan
siswa dalam pembelajaran siklus II sudah meningkat. Pada siklus II guru sudah memberikan perhatiannya secara menyeluruh kepada siswa, Guru tidak hanya
berada di depan kelas namun posisi guru sudah merata menjangkau seluruh kelas. Selain itu guru dapat lebih menumbuhkembangkan kemampuan sosial
siswa dengan cara setiap kelompok diberikan jaring-jaring dari bangun ruang yang dipelajari sehingga hal ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan
sosial siswa. Pada siklus II guru juga sudah memberikan motivasi kepada siswa untuk berani bertanya atau mengemukakan pendapatnya di depan kelas. Dengan
cara pemberian bintang dan smile dan membuat papan pajangan sebagai tempat memajang penghargaan untuk tim yang aktif.
4.1.2.4.2 Refleksi terhadap Hasil Belajar Siswa Hasil belajar siswa pada siklus II sudah mencapai KKM yang ditentukan.
Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata nilai yang diperoleh siswa yaitu sebesar 88,18. Jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus II sebanyak 20 siswa.
dengan presentase ketuntasan sebesar 90,90. Hal ini menunjukkan bahwa hasil aktivitas ketuntasan belajar minimal 75 sudah tercapai.
Hasil belajar yang meningkat pada siklus II tentu saja karena dalam menyajikan materi guru tetap memperhatikan keadaan siswa secara keseluruhan
113
dengan cara pada saat menyajikan materi guru jangan hanya berada di depan kelas namun guru harus menjangkau ke seluruh penjuru kelas.
Selain itu pada siklus II ini guru sudah memperbaiki penulisan kalimat soal sehingga tidak menimbulkan makna ganda. Dengan demikian, tidak ada soal
yang membuat siswa tidak mampu menjawab dengan benar, seperti yang terjadi pada siklus I.
4.1.2.4.3 Refleksi terhadap Performansi Guru Performansi guru mengalami kemajuan. Nilai APKG yang diperoleh guru
91,86 pada pertemuan pertama dan 93,39 pada pertemuan kedua. Peningkatan nilai APKG tersebut meningkat karena guru telah melakukan perbaikan-
perbaikan. Perbaikan yang dilakukan guru pada siklus II yakni guru sudah menambah sumber belajar yang tidak hanya menggunakan satu sumber buku saja.
Selain itu pada siklus II guru sudah memperhatikan poin-poin dalam APKG terutama dalam poin bersikap terbuka dan luwes dalam mengembangkan sikap
positif terhadap pembelajaran dengan cara guru lebih memberikan kesempatan kepada siswa untuk berani bertanya dan mengemukakan pendapat sehingga dapat
tercipta pembelajaran lebih terbuka dan luwes. Faktor berikutnya pada pembelajaran siklus II guru sudah melakukan sosialisasi kepada para siswa
tentang tata cara penghitungan kemajuan individu di luar jam pelajaran.
4.1.2.5 Revisi