Refleksi Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus I

95 APKG 1 dan 2 dapat diperoleh nilai performansi guru pada siklus I. Rekapitulasi nilai performansi guru siklus I dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut. Tabel 4.6 Rekapitulasi Nilai Performansi Guru Siklus I No. Aspek Penilaian Nilai Bobot Nilai Akhir 1. Kemampuan guru membuat rencana pelaksanaan pembelajaran APKG 1 87,85 1 87,85 2. Kemampuan guru melaksanakan pembelajaran APKG 2 85,75 2 171,5 Jumlah 3 259,35 Nilai Performansi Guru 86,45 Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer, nilai performansi guru pada siklus I mencapai 86,45 A. Nilai tersebut sudah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu 75.

4.1.1.4 Refleksi

Siklus I yang terdiri dari dua pertemuan telah dilaksanakan oleh peneliti. Secara garis besar, kedua pembelajaran terutama pertemuan pertama dapat dikatakan belum begitu berhasil. Terdapat beberapa kekurangan pada perencanaan maupun pelaksanaan pembelajaran sehingga membutuhkan perbaikan pada siklus II. Kekurangan itu antara lain muncul pada aktivitas siswa, hasil belajar siswa, dan performansi guru. 4.1.1.4.1 Aktivitas Belajar Siswa Aktivitas belajar siswa belum mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan, hal ini ditunjukkan dengan nilai aktivitas siswa selama pembelajaran, 68,63 pada pertemuan pertama dan 75,45 pada pertemuan kedua. 96 Rendahnya nilai aktivitas belajar siswa disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya siswa belum terlibat sepenuhnya dalam pembelajaran dikarenakan guru belum membagi perhatian secara merata kepada siswa. Selain itu guru juga kurang dapat menumbuhkan kemampuan sosial siswa. Hal ini terlihat dengan masih banyak siswa yang masih merasa canggung untuk berinteraksi dengan teman kelompoknya sendiri, sehingga kerja sama yang terbentuk dalam kelompok belum maksimal. Hal tersebut menyebabkan rendahnya kemampuan siswa bekerja dalam kelompok. Faktor lain yang mempengaruhi aktivitas belajar yang masih rendah adalah kurangnya keberanian siswa dalam bertanya dan mengemukakan pendapat. Hal ini dikarenakan guru belum sepenuhnya memberikan motivasi kepada siswa untuk berani bertanya atau mengemukakan pendapatnya di depan kelas. 4.1.1.4.2 Hasil Belajar Siswa Hasil belajar siswa belum mencapai KKM yang ditentukan. Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata nilai yang diperoleh siswa yaitu sebesar 65,90, sedangkan jumlah siswa yang sudah mencapai KKM sebanyak 16 siswa. Namun, dari 16 siswa yang tuntas, persentase ketuntasan siswa hanya 72,72 , sehingga persentase ketuntasan minimal 75 belum tercapai. Hasil belajar yang masih rendah disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya materi bangun ruang yang dianggap sulit oleh sebagian besar siswa, sehingga mereka kehilangan semangat belajar. Hal ini menyebabkan kurangnya antusiasme siswa ketika guru menyampaikan materi. Dalam menyajikan materi perhatian guru masih tertuju kepada kuantitas materi yang disampaikan dan belum 97 memperhatikan keadaan siswa secara keseluruhan. Hal ini terlihat dari beberapa siswa yang kurang berkonsentrasi pada pelajaran dan sibuk berbicara dengan teman sebangkunya. Keadaan tersebut memicu suasana pembelajaran yang tidak kondusif sehingga siswa yang benar-benar bersemangat belajar menjadi terganggu. Faktor selanjutnya, dalam tes formatif yang disusun guru terdapat beberapa soal yang tingkat kesulitannya kurang tepat dengan perkiraan guru. Soal yang diprediksi mudah oleh peneliti dan tergolong kategori C1 hafalan atau ingatan setelah diberikan kepada siswa ternyata merupakan soal yang dianggap sulit. Selain itu, terdapat penulisan kalimat soal yang kurang jelas sehingga memunculkan kemungkinan jawaban. Hal ini berdampak pada ketepatan jawaban siswa. Beberapa faktor di atas menjadi penyebab rendahnya hasil belajar siswa. 4.1.1.4.3 Performansi Guru Performansi guru belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai APKG yang diperoleh guru, 85,95 pada pertemuan pertama dan 86,95 pada pertemuan kedua. Hal ini disebabkan kurangnya kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru hanya menggunakan sumber belajar yang sangat terbatas padahal sumber belajar matematika itu sendiri luas. Terbatasnya sumber belajar yang digunakan guru terlihat dari penggunaan buku yang hanya menggunakan satu sumber saja. Faktor lain yang mempengaruhi belum maksimalnya performansi guru yakni guru belum sepenuhnya bersikap terbuka dan luwes dalam mengembangkan 98 sikap positif siswa terhadap pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari masih rendahnya nilai APKG pada butir tersebut terutama pada poin mengembangkan hubungan antar pribadi yang sehat dan serasi. Pada poin tersebut guru hanya mencapai nilai 50 dari 100. Faktor berikutnya yakni guru masih mengalami kesulitan dalam pelaksanaan tahapan-tahapan pembelajaran STAD. Pergantian dari satu tahapan ke tahapan lainnya belum semuanya terorganisir dengan baik. Hal ini terlihat dengan pengelolaan waktu pembelajaran yang belum efektif. Dalam pelaksanaan tahapan STAD guru belum dapat mengefisienkan waktu yang tersedia. Guru masih disibukkan dengan pengelolaan skor kemajuan siswa sehingga pembelajaran pun berlangsung lebih lama dari waktu yang direncanakan.

4.1.1.5 Revisi

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MEDIA TIGA DIMENSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

0 7 166

Penggunaan Media Tiga Dimensi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa.

2 9 166

PENGGUNAAN MEDIA TIGA DIMENSI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS VA SD NEGERI 2 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 18 58

JUDUL INDONESIA: UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA KELAS IV SDN 2 REJOSARI

0 2 40

PENERAPAN MODEL QUANTUM LEARNING BERBANTUAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACA AKSARA JAWA NGLEGENA PADA SISWA KELAS III SDN 2 PEKAJA KABUPATEN BANYUMAS

0 24 246

PENERAPAN MODEL SIKLUS BELAJAR BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IVA SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

0 5 407

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SIFAT SIFAT BANGUN DATAR SISWA KELAS V SDN 2 KALIORI BANYUMAS MELALUI MODEL JIGSAW BERBANTUAN MEDIA PAPAN BERPAKU

1 20 296

PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA RUANG DIMENSI TIGA REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION SEBAGAI PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA RUANG DIMENSI TIGA

0 0 17

PENGGUNAAN ALAT PERAGA TIGA DIMENSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI POKOK BANGUN RUANG.

0 2 32

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE BERBANTUAN MEDIA BLOK PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 DAREN

0 0 23