98
sikap positif siswa terhadap pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari masih rendahnya nilai APKG pada butir tersebut terutama pada poin mengembangkan
hubungan antar pribadi yang sehat dan serasi. Pada poin tersebut guru hanya mencapai nilai 50 dari 100.
Faktor berikutnya yakni guru masih mengalami kesulitan dalam pelaksanaan tahapan-tahapan pembelajaran STAD. Pergantian dari satu tahapan ke
tahapan lainnya belum semuanya terorganisir dengan baik. Hal ini terlihat dengan pengelolaan waktu pembelajaran yang belum efektif. Dalam pelaksanaan tahapan
STAD guru belum dapat mengefisienkan waktu yang tersedia. Guru masih
disibukkan dengan pengelolaan skor kemajuan siswa sehingga pembelajaran pun berlangsung lebih lama dari waktu yang direncanakan.
4.1.1.5 Revisi
4.1.1.5.1 Aktivitas siswa Menindaklanjuti beberapa kekurangan yang terjadi pada siklus I seperti
guru belum sepenuhnya membagi perhatian secara merata kepada siswa. Diharapkan pada siklus ke II guru memberikan perhatian secara lebih merata
kepada siswa dengan cara pada saat presentasi kelas guru jangan hanya berada di depan kelas saja. Posisi guru harus lebih merata menjangkau ke seluruh kelas
sehingga keterlibatan siswa dalam pembelajaran dapat meningkat. Selain itu kekurangan yang menyebabkan masih rendahnya aktivitas siswa
yakni guru kurang menumbuhkan kemampuan sosial siswa yang tercermin dengan masih banyak siswa yang masih merasa canggung untuk berinteraksi dengan
teman kelompoknya sendiri, sehingga kerja sama yang terbentuk dalam kelompok
99
belum maksimal. Diharapkan pada siklus selanjutnya guru dapat lebih menumbuhkembangkan kemampuan sosial siswa dengan cara setiap kelompok
diberikan jaring-jaring dari bangun ruang yang dipelajari sehingga hal ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan sosial siswa.
Faktor berikutnya yang mempengaruhi aktivitas belajar masih rendah adalah kurangnya keberanian siswa dalam bertanya dan mengemukakan pendapat.
Hal ini dikarenakan guru belum sepenuhnya memberikan motivasi kepada siswa untuk berani bertanya atau mengemukakan pendapatnya di depan umum. Pada
siklus berikutnya guru harus lebih meningkatkan motivasi siswa dengan cara memberikan reward atau penghargaan berupa pemberian bintang atau smile
kepada siswa yang berani bertanya atau mengemukakan pendapat. 4.1.1.5.2 Hasil belajar siswa
Masih rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya materi pelajaran matematika materi bangun ruang dianggap sulit oleh
sebagian besar siswa, sehingga mereka kehilangan semangat belajar. Hal ini menyebabkan kurangnya antusiasme siswa ketika guru menyampaikan materi.
Dalam menyajikan materi perhatian guru masih tertuju kepada kuantitas materi yang disampaikan dan belum memperhatikan keadaan siswa secara keseluruhan.
Untuk itu guru perlu membenahi cara menyajikan materi dengan tetap memperhatikan keadaan siswa secara keseluruhan dengan cara pada saat
menyajikan materi guru jangan hanya berada di depan kelas namun guru harus menjangkau ke seluruh penjuru kelas.
100
Faktor lain yakni dalam tes formatif yang disusun guru terdapat beberapa soal yang tingkat kesulitannya kurang tepat dengan perkiraan guru. Soal yang
diprediksi mudah oleh guru dan tergolong kategori C1 hafalan atau ingatan setelah diberikan kepada siswa ternyata merupakan soal yang dianggap sulit.
Selain itu, terdapat penulisan kalimat soal yang kurang jelas sehingga memunculkan penafsiran siswa yang berbeda dengan apa yang dikehendaki guru,
sehingga berdampak pada ketepatan jawaban siswa. Oleh karena itu pada siklus berikutnya guru akan memperbaiki penulisan kalimat soal sehingga tidak
menimbulkan makna ganda. Dengan demikian, tidak ada soal yang membuat siswa tidak mampu menjawab dengan benar, seperti yang terjadi pada siklus I.
Dengan beberapa perbaikan yang akan guru laksanakan diharapkan hasil belajar dapat meningkat di siklus II.
4.1.1.5.3 Performansi guru Dalam performansi hal yang perlu diperhatikan yakni dalam pelaksanaan
pembelajaran guru hanya menggunakan sumber belajar yang sangat terbatas padahal sumber belajar matematika itu sendiri luas. Terbatasnya sumber belajar
yang digunakan guru terlihat dari penggunaan buku yang hanya menggunakan satu sumber saja. Untuk itu pada siklus berikutnya guru akan lebih memperkaya
sumber belajar yang tidak hanya menggunakan satu sumber saja. Faktor lain yang mempengaruhi belum maksimalnya performansi guru
yakni guru belum sepenuhnya bersikap terbuka dan luwes dalam mengembangkan sikap positif siswa terhadap pembelajaran. Hal ini dapat dilihat dari masih
rendahnya nilai APKG pada butir tersebut terutama pada poin mengembangkan
101
hubungan antar pribadi yang sehat dan serasi. Pada poin tersebut guru baru mencapai nilai 50 dari 100. Dengan demikian hal tersebut membutuhkan
pembenahan dari guru yakni guru harus lebih memperhatikan poin-poin dalam APKG terutama dalam poin bersikap terbuka dan luwes dalam mengembangkan
sikap positif terhadap pembelajaran dengan cara guru lebih memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih berani bertanya dan mengemukakan
pendapat sehingga diharapkan dapat tercipta pembelajaran lebih terbuka dan luwes.
Faktor berikutnya yakni guru masih mengalami kesulitan dalam pelaksanaan tahapan-tahapan pembelajaran STAD. Pergantian dari satu tahapan ke
tahapan lainnya belum semuanya terorganisir dengan baik. Hal ini dapat dilihat dengan pengelolaan waktu pembelajaran yang belum efektif. Dalam pelaksanaan
tahapan STAD guru belum dapat mengefisienkan waktu yang tersedia. Guru disibukkan dengan pengelolaan skor kemajuan siswa sehingga pembelajaran pun
berlangsung lebih lama dari waktu yang direncanakan. Untuk itu guru harus melakukan sosialisasi lagi kepada para siswa tentang tata cara penghitungan
kemajuan individu di luar jam pelajaran.
4.1.2 Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Siklus II