IV. METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Pengambilan  data  dilakukan  di  Situs  Megalitik  Gunung  Padang  yang terletak di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur. Pemilihan
lokasi  ini  dilakukan  secara  sengaja  purposive  dengan  pertimbangan  bahwa SMGP  merupakan  peninggalan  purbakala  yang  penting  di  Kabupaten  Cianjur.
Kawasan  ini  berpotensi  untuk  dikembangkan  sebagai  tujuan  wisata  budaya  dan ekowisata. Pengambilan data di lapangan dilakukan pada bulan Maret 2012.
4.2 Jenis dan Sumber Data
Penelitian  ini  menggunakan  data  primer  dan  data  sekunder  yang  diolah secara kualitatif dan kuantitatif. Data primer diperoleh dari pengamatan langsung
dan  wawancara  kepada  responden  dengan  menggunakan  kuisioner.  Data  primer terdiri  dari  persepsi  pengunjung,  masyarakat,  unit  usaha,  dan  tenaga  kerja  lokal
terhadap  kawasan  wisata  SMGP,  pengeluaran  wisatawan,  pendapatan  dan pengeluaran  unit  usaha,  pendapatan  dan  pengeluaran  tenaga  kerja  lokal,  serta
kesediaan  membayar  pengunjung  terhadap  tarif  masuk  kawasan.  Data  sekunder meliputi  keadaan  umum  Situs  Megalitik  Gunung  Padang  dan  tingkat  kunjungan
wisatawan  yang  diperoleh  dari  pengelola  yaitu  Dinas  Pariwisata  Kabupaten Cianjur.  Data  sekunder  juga  meliputi  studi  pustaka  yang  diperoleh  dari  buku
referensi, penelitian-penelitian terdahulu yang terkait, serta internet.
26
4.3 Metode Pengambilan Contoh
Metode  pengambilan  contoh  untuk  pengunjung,  unit  usaha,  tenaga  kerja lokal,  dan  masyarakat  sekitar  dilakukan  dengan  menggunakan  metode  non-
probability sampling. Responden pengunjung dipilih dengan menggunakan teknik purposive  sampling,  dimana  responden  dipilih  secara  sengaja  berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan tertentu. Menurut Nasution 2003, keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan teknik ini adalah sampel dipilih sedemikian rupa
sehingga tetap relevan dengan rancangan penelitian, selain itu cara ini relatif lebih mudah  dan  menghemat  biaya.  Namun  kelemahan  teknik  ini  adalah  tidak  ada
jaminan  bahwa  sampel  bersifat  representatif  dan  pertimbangan  kriteria  tidak terbebas dari unsur subjektivitas.
Responden  pengunjung  yang  dipilih  minimal  berusia  15  tahun  karena dinilai  sudah  dapat  berkomunikasi  dengan  baik  dan  memahami  materi  kuisioner
yang  diberikan.  Penetapan  jumlah  sampel  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin Wardiyanta, 2006 yaitu:
………………….. 1 Dimana  n  adalah  ukuran  sampel,  N  adalah  banyaknya  populasi,  dan  e
adalah  nilai  kritis.  Banyaknya  populasi  pengunjung  yang  berwisata  ke  SMGP dalam satu tahun adalah 35.055 orang dan nilai kritis yang digunakan adalah 10,
sehingga  berdasarkan  rumus  tersebut,  responden  pengunjung  yang  dijadikan sampel  dalam  penelitian  ini  berjumlah  100  orang.  Metode  pengambilan  contoh
untuk  unit  usaha,  tenaga  kerja  lokal,  dan  masyarakat  sekitar  dilakukan  dengan teknik purposive sampling,  dimana responden dipilih disesuaikan dengan kriteria
27
tertentu.  Pertimbangan  kriteria  untuk  unit  usaha  dan  tenaga  kerja  lokal  adalah keterwakilan  jenis  usahanya,  di  antaranya  kios  makanan  dan  toilet  umum.
Pertimbangan  kriteria  untuk  masyarakat  sekitar  adalah  masyarakat  yang mengetahui  keberadaan  wisata  SMGP.  Responden  terpilih  untuk  tenaga  kerja
lokal  adalah  sebanyak  33  orang,  sedangkan  responden  untuk  unit  usaha  dan masyarakat sekitar masing-masing sebanyak 30 orang. Hal tersebut sesuai dengan
ukuran  minimum  sampel  yang  dikemukakan  Gay,  yaitu  sebanyak  30  responden Wardiyanta, 2006.
4.4 Metode Analisis Data