Metode Biaya Perjalanan TINJAUAN PUSTAKA

14 non pasar. Nilai pasar adalah nilai barang dan jasa yang diperoleh dengan cara membayar. Nilai non pasar adalah nilai yang tidak secara umum diperjualbelikan dan tidak bisa diturunkan dari harga pasar.

2.6 Metode Biaya Perjalanan

Travel Cost Method Metode biaya perjalanan merupakan pendekatan yang paling ideal untuk menilai barang-barang yang tidak memiliki harga seperti lingkungan, taman umum, dan tempat rekreasi Hufschmidt et al, 1987. Metode biaya perjalanan atau travel cost method adalah model dari permintaan jasa tempat rekreasi Haab dan Connel, 2002. Menurut Fauzi 2006, metode biaya perjalanan umumnya digunakan untuk menganalisis permintaan terhadap tempat rekreasi di alam terbuka outdoor recreation. Seorang konsumen akan mengorbankan biaya dalam bentuk waktu dan uang untuk mendatangi tempat rekreasi. Nilai value yang diberikan konsumen terhadap sumberdaya alam dan lingkungan dapat dikaji dengan mengetahui pola pengeluaran dari konsumen. Tujuan dasar dari travel cost method adalah mengetahui harga dari sumberdaya alam dengan menggunakan biaya yang dikeluarkan untuk mengkonsumsi sumberdaya tersebut sebagai proxy. Metode ini dapat digunakan untuk mengukur manfaat dan biaya akibat: 1. Perubahan biaya akses tiket masuk bagi suatu tempat rekreasi 2. Penambahan tempat rekreasi baru 3. Perubahan kualitas lingkungan tempat rekreasi 4. Penutupan tempat rekreasi yang ada Menurut Turner et al. 1994, terdapat beberapa pendekatan dalam metode biaya perjalanan, meliputi: 15 1. Metode biaya perjalanan zonal, yaitu dengan membagi lokasi asal pengunjung untuk melihat jumlah populasi per zona, yang digunakan untuk mengestimasi tingkat kunjungan per seribu orang. 2. Metode biaya perjalanan individu, yaitu dengan mengukur tingkat kunjungan individu ke tempat rekreasi dan biaya perjalanan yang dikeluarkan oleh individu tersebut. Tujuannya adalah untuk mengukur frekuensi kunjungan individu ke tempat rekreasi tertentu. 3. Random utility approach atau pendekatan utilitas acak, yaitu pendekatan yang mengestimasi bahwa individu akan berkunjung ke suatu tempat berdasarkan preferensi mereka dan individu tersebut tidak menghubungkan antar kualitas tempat wisata dengan biaya perjalanan untuk mencapai tempat tersebut. Oleh karena itu, pendekatan ini memerlukan informasi tentang semua kemungkinan yang dapat mempengaruhi preferensi individu untuk memilih antara kualitas lingkungan atau biaya perjalanan untuk setiap lokasi rekreasi. 2.7 Willingness to Pay WTP Menurut Fauzi 2006, keinginan membayar willingness to pay seseorang terhadap barang dan jasa yang dihasilkan oleh sumberdaya alam dan lingkungan merupakan pengukuran jumlah maksimum barang dan jasa yang ingin dikorbankan seseorang untuk memperoleh barang dan jasa lainnya. Willingness to pay WTP merupakan teknik valuasi yang didasarkan pada survei di mana keinginan membayar diperoleh langsung dari responden, yang langsung diungkapkan baik secara lisan maupun tulisan. Menurut Haab dan Connel 2002 dalam Fauzi 2006, pengukuran WTP yang diterima harus memenuhi syarat, yaitu: 16 1. WTP tidak memiliki batas bawah yang negatif 2. Batas atas WTP tidak boleh melebihi pendapatan 3. Adanya konsistensi antara keacakan randomness pendugaan dan keacakan perhitungannya. Menurut Tietenberg dan Lewis 2009, WTP diturunkan dari kurva permintaan pasar yang merepresentasikan sejumlah uang yang ingin dibayarkan seseorang untuk mendapatkan unit barang dan jasa lingkungan. WTP dapat menunjukan total benefit dari komoditas sumberdaya alam dan lingkungan. Sedangkan menurut Field 2001, besarnya keinginan seseorang untuk membayar barang dan jasa lingkungan, dipengaruhi oleh selera dan preferensi individu. Selain itu, WTP seseorang juga dipengaruhi oleh tingkat kesejahteraan. Semakin tinggi tingkat kesejahteraan, semakin besar kemampuan seseorang dalam membayar untuk memperoleh variasi barang dan jasa lingkungan.

2.8 Dampak Ekonomi Pariwisata