53
wisata.  Selain  itu  pengelola  juga  perlu  memfasilitasi  masyarakat  setempat  untuk menciptakan dan menjual souvenir khas SMGP kepada wisatawan.
Sebanyak  60  responden  pengunjung  menilai  kantor  informasi  tidak memadai. Hal ini karena kantor informasi tersebut baru dibangun dan di dalamnya
belum  dilengkapi  informasi  mengenai  SMGP.  Oleh  karena  itu,  pengelola  perlu memfasilitasi  kantor  informasi  tersebut  dengan  foto-foto  yang  diatur  di  dinding
panel,  model  peta  cagar  budaya,  mitologi  kawasan,  dan  informasi  lain.  Kantor informasi berguna untuk memberikan pengetahuan kepada pengunjung mengenai
sejarah  dan  keistimewaan  dari  kawasan  yang  tidak  dapat  dilihat  pada  kunjungan singkat.
6.1.2  Aksesibilitas dan Keamanan
Pengembangan  kawasan  wisata  dipengaruhi  oleh  berbagai  aspek. Aksesibilitas  dan  keamanan  merupakan  dua  aspek  yang  krusial  dalam  upaya
pengembangan  suatu  kawasan  wisata.  Persepsi  responden  pengunjung  terhadap Aksesibilitas  dan  Keamanan  Situs  Megalitik  Gunung  Padang  dapat  dilihat  pada
Tabel 14 .
Tabel 14.  Persepsi  Responden  Pengunjung  terhadap  Aksesibilitas  dan Keamanan di Situs Megalitik Gunung Padang Pada Tahun 2012
Persepsi Jumlah orang
Persentase 1. Aksesibilitas
Mudah 42
42 Sulit
58 58
Jumlah 100
100 2. Keamanan
Aman 67
67 Tidak aman
33 33
Jumlah 100
100
Sumber: Data Primer, 2012
Berdasarkan  Tabel  14,  terlihat  bahwa  sebanyak  58  responden
pengunjung menilai akses menuju SMGP adalah sulit. Hal ini karena kondisi jalan
54
menuju kawasan wisata yang rusak dan sempit. Selain itu, pengunjung yang tidak memiliki  kendaraan  pribadi  sulit  mengakses  kawasan  tersebut,  karena  tidak
terdapat angkutan umum yang menuju SMGP. Oleh karena itu, pemerintah daerah setempat  perlu  melakukan  perbaikan  infrastruktur  jalan  menuju  kawasan  SMGP
untuk  menunjang  kegiatan  wisata  di  kawasan  tersebut.  Sementara  itu  bagi responden  yang  menganggap  akses  menuju  kawasan  SMGP  mudah  dikarenakan
responden  tersebut  berasal  dari  daerah  yang  dekat  dengan  kawasan  wisata  dan pada umumnya mereka menggunakan kendaraan pribadi.
Keamanan  yang  dimaksud  adalah  keselamatan  pengunjung  dalam menikmati  atraksi  wisata  yang  ditawarkan.  Atraksi  wisata  yang  ditawarkan  di
SMGP  adalah  bangunan  punden  berundak-undak  yang  terletak  di  atas  bukit. Pengunjung  harus  menaiki  378  anak  tangga  dengan  kemiringan  45
o
dampai  60
o
untuk  menikmati  keindahan  situs.  Selain  itu,  keamanan  yang  juga  harus diperhatikan  adalah  tindakan  kriminallitas,  seperti  pencurian  kendaraan  dan
pencopetan.  Sebanyak  67  responden  pengunjung  menilai  keamanan  di  SMGP
adalah aman Tabel 14. Menurut pengunjung, tidak ada tindak kejahatan seperti
pencopetan  maupun  pencurian  kendaraan  di  kawasan  wisata,  karena  pengelola menempatkan beberapa petugas keamanan. Selain itu pengelola juga membangun
dan  memperbaiki  tangga  untuk  mencapai  puncak  bukit,  sehingga  keamanan pengunjung dari aspek atraksi wisata terjamin.
6.1.3  Lingkungan