51
VI. PERSEPSI PIHAK TERKAIT TERHADAP KEBERADAAN DAN
PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA SITUS MEGALITIK GUNUNG PADANG
6.1 Persepsi Responden Pengunjung
Salah satu unsur penting dalam pengembangan suatu kawasan wisata adalah pengunjung, sehingga perlu diketahui persepsi pengunjung terhadap
keberadaan dan pengembangan wisata di Situs Megalitik Gunung Padang. Persepsi pengunjung merupakan pandangan dan penilaian pengunjung terhadap
kawasan SMGP. Persepsi pengunjung terhadap SMGP dibedakan menjadi persepsi pengunjung terhadap kondisi fasilitas wisata, lingkungan, aksesibilitas,
dan keamanan. Persepsi pengunjung dapat dijadikan sebagai informasi bagi pengambil keputusan dalam melakukan pengembangan wisata yang diinginkan
oleh pengunjung.
6.1.1 Fasilitas Wisata
Situs Megalitik Gunung Padang memiliki potensi wisata yang besar sehingga dapat menarik minat pengunjung untuk berwisata di kawasan tersebut.
Oleh karena itu, diperlukan penyediaan fasilitas wisata untuk memenuhi kebutuhan pengunjung dan meningkatkan kepuasan pengunjung dalam melakukan
kegiatan wisata. Pembangunan fasilitas wisata tersebut tidak boleh melebihi daya dukung lingkungan dan tidak melupakan fungsi utama Situs Megalitik Gunung
Padang sebagai cagar budaya. Keterangan mengenai persepsi responden pengunjung terhadap kondisi fasilitas wisata di Situs Megalitik Gunung Padang
dapat dilihat pada Tabel 13.
52
Tabel 13. Persepsi Responden Pengunjung terhadap Kondisi Fasilitas
Wisata di Situs Megalitik Gunung Padang Pada Tahun 2012
Fasilitas Kondisi Fasilitas orang
Memadai Tidak Memadai
Tidak Tersedia
Toilet 81
14 5
Mushola 90
5 5
Tempat sampah 75
24 1
Kios makanan 73
17 10
Kios Cinderamata 42
58
Shelter 89
6 5
Tangga 83
17 Kantor Informasi
39 60
1 Papan interpretasi
7 93
Guide interpreter 96
3 1
Sumber: Data Primer, 2012
Tabel 13 menunjukkan penilaian yang paling banyak diberikan oleh
responden pengunjung terhadap kondisi setiap fasilitas wisata di Situs Megalitik Gunung Padang. Secara umum kondisi fasilitas wisata di SMGP dinilai memadai
oleh responden pengunjung. Hal tersebut menunjukkan bahwa ketersediaan fasilitas wisata tersebut dapat memenuhi kebutuhan pengunjung dan kondisinya
sesuai. Sebagai contoh fasilitas wisata berupa guide, hampir semua pengunjung mendapatkan pelayanan dari guide juru pelihara SMGP. Selain itu, pelayanan
yang diberikan memuaskan sehingga kegiatan wisata yang dilakukan pengunjung menjadi lebih bermakna dan pengunjung mendapatkan pengetahuan lebih
mengenai SMGP melalui informasi yang diberikan oleh guide. Fasilitas wisata yang dinilai tidak tersedia oleh responden pengunjung
adalah kios cinderamata 58 dan papan interpretasi 93. Hanya terdapat satu warung yang menjual souvenir tetapi warung tersebut tidak menjualnya setiap
hari, sehingga tidak semua pengunjung mengetahui keberadaan kios cinderamata. Pengelola harus menambahkan papan interpretasi di sekitar kawasan wisata untuk
meningkatkan pemahaman dan pengetahuan pengunjung terhadap kawasan
53
wisata. Selain itu pengelola juga perlu memfasilitasi masyarakat setempat untuk menciptakan dan menjual souvenir khas SMGP kepada wisatawan.
Sebanyak 60 responden pengunjung menilai kantor informasi tidak memadai. Hal ini karena kantor informasi tersebut baru dibangun dan di dalamnya
belum dilengkapi informasi mengenai SMGP. Oleh karena itu, pengelola perlu memfasilitasi kantor informasi tersebut dengan foto-foto yang diatur di dinding
panel, model peta cagar budaya, mitologi kawasan, dan informasi lain. Kantor informasi berguna untuk memberikan pengetahuan kepada pengunjung mengenai
sejarah dan keistimewaan dari kawasan yang tidak dapat dilihat pada kunjungan singkat.
6.1.2 Aksesibilitas dan Keamanan