21
III. KERANGKA PEMIKIRAN
Situs  Megalitik  Gunung  Padang  merupakan  situs  peninggalan  purbakala yang  terletak  di  Kabupaten  Cianjur.  Potensi  wisata  di  kawasan  ini  adalah
bangunan  punden  berundak  yang  disusun  oleh  kolom-kolom  batuan  vulkanik. Bentuk  bangunan  yang  berundak-undak  menunjukkan  tradisi  megalitik  yang
sering  ditemukan  di  beberapa  daerah  di  Jawa  Barat.  Udara  sejuk  dan  keindahan panorama alam di sekitar SMGP juga menjadi daya tarik wisata tersendiri.
Potensi  wisata  Situs  Megalitik  Gunung  Padang  merupakan  unsur  penting dalam  mendukung  pengembangan  sektor  pariwisata  daerah.  Keberadaan  sektor
pariwisata  secara  langsung  maupun  tidak  langsung  akan  memberikan  pengaruh positif  terhadap  perekonomian  masyarakat  sekitar.  Dampak  ekonomi  wisata  di
SMGP  menggambarkan  manfaat  pengembangan  wisata  terhadap  masyarakat lokal. Informasi ini dapat dijadikan sebagai salah satu acuan bagi pengelola dalam
melakukan pengembangan objek wisata dan meningkatkan kontribusi keberadaan kawasan  wisata  terhadap  pendapatan  masyarakat  lokal.  Namun  di  sisi  lain,
pengembangan  pariwisata  di  kawasan  yang  dilindungi  berpotensi  menimbulkan masalah over carrying capacity dalam jangka panjang. Over carrying capacity di
sebuah  kawasan  wisata  akan  berdampak  negatif  terhadap  sumberdaya  alam  dan lingkungan serta keberlanjutan wisata di kawasan tersebut.  Oleh karena itu, perlu
diketahui  nilai  ekonomi  kawasan  SMGP.  Metode  biaya  perjalanan  travel  cost method  sebagai  pengeluaran  aktual  pengunjung  dapat  digunakan  dalam  menilai
suatu  tempat  wisata.  Metode  tersebut  juga  dapat  digunakan  untuk  mengetahui nilai surplus konsumen pengunjung.
22
Permasalahan  yang  terdapat  di  SMGP  adalah  tarif  masuk  kawasan  yang penetapannya  belum  sesuai  karena  dinilai  oleh  pengelola  terlalu  murah.  Hal  ini
disebabkan  pengembangan  kawasan  tersebut  belum  optimal,  seperti  fasilitas wisata  serta  sarana  dan  prasarana  yang  belum  memadai.  Penetapan  tarif  masuk
kawasan  wisata  SMGP  merupakan  suatu hal  yang  penting  karena  terkait  dengan pengembangan  dan  pemeliharaan  kawasan  tersebut.  Penetapan  tarif  masuk
kawasan  juga  merupakan  salah  satu  upaya  dalam  membatasi  jumlah  kunjungan untuk  menghindari  over  carrying  capacity  dalam  jangka  panjang.  Pengeluaran
aktual  pengunjung  tidak  selalu  sama  dengan  keinginan  membayar  yang sebenarnya  dari  pengunjung.  Oleh  karena  itu,  keinginan  membayar  pengunjung
diestimasi  dengan  menggunakan  rataan  Willingness  To  Pay  WTP.  Selanjutnya nilai surplus konsumen pengunjung yang diperoleh dengan menggunakan metode
biaya  perjalanan  dibandingkan  dengan  nilai  keinginan  membayar  pengunjung yang  sebenarnya  dan  tarif  masuk  kawasan  wisata  sejenis,  sehingga  diharapkan
dapat  menghasilkan  estimasi  tarif  masuk  kawasan  yang  diinginkan  oleh pengunjung.
Pengembangan  kawasan  wisata  SMGP  sangat  tergantung  pada  aspek permintaan  wisata.  Oleh  karena  itu,  perlu  diketahui  faktor-faktor  yang
mempengaruhi  permintaan  wisata  untuk  menjaga  agar  tingkat  kunjungan  tetap stabil  dan  tidak  melebihi  kapasitas  daya  dukung  lingkungan.  Faktor-faktor  yang
mempengaruhi  permintaan  wisata  dapat diidentifikasi  dengan  membentuk  fungsi permintaan  wisata  yang  diestimasi  dengan  menggunakan  analisis  regresi
berganda.
23
Pihak  yang  terkait  dalam  kegiatan  wisata  di  SMGP  di  antaranya pengunjung, masyarakat sekitar, unit usaha, dan tenaga kerja lokal. Persepsi pihak
terkait  tersebut  terhadap  keberadaan  dan  pengembangan  kawasan  wisata  SMGP perlu  diketahui,  sehingga  dapat  dijadikan  sebagai  salah  satu  informasi  bagi
pengambil  keputusan  dalam  melakukan  pengembangan  wisata  yang  diinginkan oleh para pihak.
Pengunjung  yang  berwisata  ke  SMGP  akan  membelanjakan  uangnya  di kawasan wisata. Aliran uang dari belanja pengunjung memiliki dampak ekonomi
yang  positif  bagi  unit  usaha  dan  tenaga  kerja  lokal.  Aliran  uang  tersebut menimbulkan  dampak  pengganda  multiplier  effect  bagi  perekonomian
masyarakat lokal. Keberhasilan pengembangan pariwisata di suatu daerah terlihat dari  besarnya  pengaruh  uang  yang  dibelanjakan  wisatawan  terhadap
perekonomian  lokal  dan  peningkatan  kesejahteraan  masyarakat  lokal,  sehingga dampak kegiatan wisata terhadap masyarakat lokal perlu dikaji. Kerangka berpikir
peneliti dapat dilihat pada Gambar 2.
24
---- : Metode yang digunakan
Gambar 2. Kerangka Pemikiran
Potensi Wisata Situs Megalitik Gunung Padang
Trend Peningkatan Jumlah Kunjungan Potensi Ekonomi
Potensi over carrying capacity
Persepsi pihak terkait terhadap tempat wisata
Analisis Deskriptif dan Kualitatif
Harapan pengembangan kawasan wisata yang
diinginkan pihak terkait Dampak ekonomi wisata
terhadap masyarakat sekitar
Permintaan Wisata
Nilai Kawasan Wisata Penetapan
Tarif Masuk Kawasan
Direct Indirect
Induced
Nilai Dampak Ekonomi Wisata
Individual Travel Cost Method Analisis
Regresi Berganda
Fungsi permintaan wisata Faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaan wisata wisata Nilai
Ekonomi Surplus
Konsumen WTP
Estimasi Tarif Masuk
Kawasan
Pengelolaan dan pengembangan tempat wisata secara berkelanjutan Rataan WTP
Tarif masuk kawasan
wisata sejenis
Candi Ratu Boko
Pengembangan Wisata di Situs Megalitik Gunung Padang
Keynesian Multiplier
IV. METODE PENELITIAN