Profil Kawasan Wisata Situs Megalitik Gunung Padang

37 i = Responden ke-1 yang bersedia membayar tarif masuk kawasan wisata i=1,2,…,n

V. GAMBARAN UMUM

5.1 Karakteristik Kawasan Wisata Situs Megalitik Gunung Padang

Karakteristik kawasan wisata Situs Megalitik Gunung Padang yang akan dipaparkan terdiri dari profil tempat wisata, sejarah dan perkembangan tempat wisata, visi dan misi tempat wisata, sumberdaya manusia tempat wisata, serta rencana pengelola terkait pengembangan kawasan wisata SMGP.

5.1.1 Profil Kawasan Wisata Situs Megalitik Gunung Padang

Situs Megalitik Gunung Padang merupakan bangunan berundak yang disusun dengan batuan vulkanik yang berbentuk persegi panjang. Batu-batu tersebut diperkirakan berasal dari Gunung Padang itu juga. Bangunannya terdiri dari lima teras dengan ukuran yang berbeda-beda. Situs Megalitik Gunung Padang terletak 50 km di sebelah barat daya Cianjur. Kawasan ini berada di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur. Bangunan berundak ini terletak di atas bukit dengan ketinggian 885 m di atas permukaan laut. Secara astronomis, SMGP terletak pada 6 o 57‟LS 107 o 1‟BT. Secara geografis, area Gunung Padang dibatasi oleh Sungai Cikuta di sebelah timur, Sungai Cipanggulan di sebelah barat, Sungai Cimanggu di sebelah barat laut, dan kaki bukit Gunung Emped di sebelah selatan Sukendar, 1985. Luas kawasan Situs Megalitik Gunung Padang adalah 25 ha yang terbagi dalam tiga zonasi Gunung Padang sesuai dengan kebutuhannya berdasarkan Surat 38 Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 139M Tahun 1998. Pembagian zona ini bertujuan mengatur fungsi ruang, keletakan bangunan, dan fasilitas umum, sesuai dengan sifat perlindungan arkeologi untuk mempertahankan eksistensi informasi serta bukti yang tersisa. Ketiga zona tersebut adalah zona inti, zona penyangga, dan zona pengembang. Zona inti berfungsi sebagai ruang perlindungan terhadap objek yang paling penting, pemanfaatannya disesuaikan dengan kebutuhan pelestarian dengan tetap memperhatikan lanskap budaya asli, kepentingan budaya, dan kepentingan sosial. Sedangkan zona penyangga merupakan kawasan yang berdekatan dengan kawasan yang dilindungi, dimana penggunaan lahannya terbatas untuk memberikan lapisan perlindungan tambahan. Zona pengembang merupakan bagian dari situs dengan sifat perlindungan yang lebih rendah dan dapat dimanfaatkan untuk pengembangan ekonomi masyarakat.

5.1.2 Sejarah dan Perkembangan Kawasan Wisata Situs Megalitik Gunung Padang