30
Hipotesis  yang dibangun adalah BP, JT, UP, dan TA berpengaruh negatif terhadap jumlah kunjungan ke SMGP, sedangkan TP dan LM berpengaruh positif
terhadap  jumlah  kunjungan  ke  SMGP.  Pendekatan  ITCM  menggunakan  teknik ekonometrik  seperti  regresi  berganda.  Analisis  regresi  berganda  adalah  regresi
dimana  variabel  terikatnya  dependent  variable  dijelaskan  oleh  lebih  dari  satu variabel bebas independent variable, namun masih menunjukkan hubungan yang
linier. Terdapat beberapa asumsi yang harus dipenuhi dalam penggunaan analisis regresi  berganda  agar  menghasilkan  estimator  yang  terbaik,  sehingga  diperoleh
model  yang  lebih  akurat.  Adapun  beberapa  pengujian  statistik  yang  perlu dilakukan adalah:
1. Uji Normalitas
Uji  normalitas  dilakukan  untuk  melihat  apakah  error  term  dari  data observasi mendekati sebaran normal sehingga statistik t dapat dikatakan sah. Hal
tersebut  dapat  dilihat  dari  normal  probability  plot  dan  histogram.  Apabila terbentuk  kuva  normal  yang  menyerupai  bentuk  lonceng  dalam  histogram  dan
letak titik-titik berada pada garis berbentuk linier dalam dalam normal probability plot, maka asumsi kenormalan terpenuhi.
2. Uji Statistik F
Uji  F  merupakan  pengujian  hipotesis  koefisien  regresi  berganda  untuk melihat  apakah  semua  variabel  bebas  secara  serentak  atau  bersama-sama
mempengaruhi  variabel  terikat,  dengan  kata  lain  pengujian  regresi  berganda  ini dilakukan terhadap model secara keseluruhan. Tabel pengujiannya disebut tabel F.
Hasil  uji  statistiknya  kemudian  dibandingkan  dengan  nilai  yang  ada  pada  tabel untuk menerima atau menolak hipotesis nol yang dikemukakan.
31
3. Uji Statistik t
Uji  t  merupakan  pengujian  hipotesis  koefisien  regresi  berganda  dengan hanya satu variabel bebas mempengaruhi variabel terikat Hasan, 2002. Tabelnya
disebut tabel t-student. Hasil uji statistiknya kemudian dibandingkan dengan nilai yang  ada  pada  tabel  untuk  menerima  atau  menolak  hipotesis  nol  H
yang dikemukakan.
4. Uji Multikolinearitas
Multikolineritas  terjadi  jika  antara  variabel  bebas  yang  satu  dengan variabel  bebas  yang  lain  dalam  model  regresi  saling  berkorelasi  linier.  Biasanya
korelasinya  mendekati  sempurna  atau  sempurna.  Cara  untuk  mendeteksi multikolinearitas  adalah  dengan  melihat  nilai  Variance  Inflation  Factor  VIF.
Jika VIF lebih besar dari 10 maka terjadi multikolineritas dalam model.
5. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas  berarti  varians  variabel  tidak  sama  untuk  semua pengamatan. Heteroskedastisitas akan muncul dalam bentuk residu yang semakin
besar jika pengamatan semakin besar. Cara mendeteksi heteroskedastisitas adalah dengan menggunakan uji Glejser. Heteroskedastisitas dapat juga dideteksi dengan
metode grafik, uji Park, Uji Breusch-Pagan, Uji Goldfield-Quandt, dan white test.
6. Uji Autokorelasi