BAB III PENDEKATAN LAPANG
3.1 Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan kombinasi pendekatan kualitatif yang didukung
pendekatan kuantitatif. Melalui paduan kedua pendekatan itu diharapkan adanya pemahaman terhadap bentuk-bentuk penguasaan, serta
pengaruhnya terhadap pola-pola pemanfaatan sumberdaya agraria pada
masyarakat desa hutan. Pendekatan kualitatif dilakukan untuk menelusuri lebih jauh mengenai
pola pemanfaatan sumberdaya agraria dalam kehidupan masyarakat desa hutan, mekanisme akses dan distribusi penguasaan sumberdaya agraria pada masyarakat
desa hutan. Pendekatan kualitatif pada penelitian ini menggunakan strategi studi kasus, yaitu: suatu pendekatan untuk mempelajari, menerangkan, menginterpretasi
suatu kasus case dalam konteksnya secara natural tanpa adanya intervensi dari pihak luar. Peneliti berusaha menemukan realitas sosial mengenai kajian struktur
agraria dan pemanfaatan sumberdaya agraria pada konteks masyarakat desa hutan. Sedangkan, pendekatan kuantitatif menggunakan metode survei melalui instrumen
kuesioner untuk mengetahui karakteristik masyarakat desa hutan yang terkait dengan pemilikan, penguasaan, pengusahaan sumberdaya agraria.
Penelitian ini bersifat menjelajah exploratory, yaitu penelitian yang digunakan untuk mengenal pengetahuan mengenai suatu gejala tertentu yang
masih baru, atau mendapatkan ide-ide baru mengenai gejala tersebut, dengan maksud untuk merumuskan masalahnya secara lebih terperinci atau untuk
mengembangkan hipotesa Wahyuni Muljono: 2009.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kampung Pel Cianten, Desa Purasari, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi
dilakukan dengan sengaja purposive, sesuai dengan konteks masyarakat yang dibutuhkan dalam penelitian, yaitu mengenai masyarakat desa hutan. Adapun
alasan khusus memilih Kampung Cianten, adalah:
1. Termasuk daerah yang berbatasan langsung dengan Taman Nasional Gunung Halimun Salak dan PT Perkebunan Nusantara VIII. Keduanya
selain masyarakat setempat memiliki kepentingan yang berbeda terhadap objek agraria yang sama, dan memberikan pengaruh terhadap kegiatan
pemanfaatan oleh masyarakat melalui berbagai kebijakan yang dibuatnya. Kondisi ini dapat mencitrakan struktur agraria yang lebih bervariatif dan
pola pemanfaatan sumberdaya agraria yang beragam. 2. Mayoritas
dan bahkan
hampir seluruh
penduduk kampung
menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian dengan memanfaatkan lahan hutan dan perkebunan, baik itu menjadi tenaga kerja perkebunan
ataupun kegiatan pengolahan pertanian on farm. Kegiatan penelitian dilakukan sejak proses awal berupa survey awal,
pemilihan responden, pelaksanaan, hingga penulisan laporan penelitian. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Oktober-Desember 2010. Pengolahan
data dan hasil penulisan laporan dilakukan pada bulan Desember-Januari 2010. Selanjutnya, perbaikan laporan, konsultasi, dan sidang laporan dilakukan pada
bulan Januari 2011 – Februari 2011.
3.3 Teknik Penentuan Responden dan Informan
Pada penelitian kali ini terdapat dua subjek penelitian, yang terdiri dari responden dan informan. Unit analisis yang digunakan adalah rumah tangga.
Responden adalah bagian dari kerangka sampling yang telah ditentukan sebelumnya. Populasi responden dari penelitian ini adalah masyarakat Kampung
Pel Cianten, Desa Purasari, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat yang terdiri atas 313 kepala rumah tangga. Jumlah responden yang
diambil adalah 33 Kepala Rumah Tangga. Penentuan responden dilakukan secara acak distratifikasi stratified random sampling.
Penentuan dasar stratifikasi responden dilihat dari status responden sebagai pekerja perkebunan dan bukan pekerja perkebuan, kemudian di stratifikasi
berdasarkan luasan pemilikan lahan garapan yang diambil dari data daftar peminjam lahan HGU perkebunan. Kerangka sampling kemudian dipilah dan
diklasifikan menjadi empat kategori responden, yaitu: 1 Responden yang bekerja di perkebunan dan memiliki lahan garapan, 2 responden yang bekerja di
perkebunan dan tidak memiliki lahan garapan, 3 responden yang tidak bekerja di perkebunan dan memiliki lahan garapan, serta 4 responden yang tidak bekerja di
perkebunan dan tidak memiliki lahan garapan. Informan adalah pihak-pihak yang berpotensi untuk memberikan informasi
mengenai diri sendiri, orang lain, dan pihak lain yang berkaitan dengan keperluan penelitian. Sedangkan penentuan informan dilakukan menggunakan teknik
snowball sampling yang didasarkan pada informasi antar responden dan
jumlahnya tidak ditentukan.
3.4 Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data