Taman Nasional Tinjauan Pusataka .1 Ruang Lingkup dan Struktur Agararia

2.1.4 Taman Nasional

Taman Nasional merupakan salah satu jenis kawasan pelestarian alam. Kawasan pelestarian alam merupakan kawasan yang sangat luas dan relatif tidak terganggu. Kawasan ini memilki nilai alam dengan ciri yang menonjol atau ciri khas tertentu, baik di darat maupun di perairan. Kawasan pelindung berfungsi sebagai pelindung sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa serta pemanfaatan secara lestari sumberdaya alam hayati dari ekosistemnya. Menurut Arief 2001 Taman Nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli dan dikelola dengan sistem zonasi. Kawasan ini dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi. Sedangkan UU No 5 tahun 1990 mengenai Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya mendefinisikan Taman Nasional sebagai kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi. Wilayah taman nasional dibagi menjadi beberapa zonasi berdasarkan fungsi-fungsi tertentu. Pembagian zonasi Taman Nasional dapat dilihat pada Tabel.1. Penetapan suatu kawasan sebagai Taman Nasional, tak jarang memunculkan sejumlah permasalahan yang melibatkan actor pemanfaat sumberdaya yang terkandung didalamnya. Menurut Mc Neely 1995 dalam Prabowo 2010, secara umum terdapat sejumlah permasalahan yang sangat penting dalam pengelolaan kawasan konservasi, yaitu: lemahnya konstititusi nasional, konflik dengan penduduk local, konflik antar berbagai sector pemerintah pertanian, kehutanan, perikanan, irigasi, dan pertambangan, ketidakmampuan dalam mengelola, serta ketidakmantapan dan ketidakmampuan dalam pendanaan. Tabel 1. Tabel Zonasi Taman Nasional NO Zonasi Kriteria Fungsi 1 Zona Inti 1. mengandung jenis tumbuhan 200 spesies1000 hektar; 2. mengandung jenis tumbuhan endemic; 3. mengandung ekosistem khas; 4. merupakan habitatdaerah jelajah satwa yang dilindungi; 5. mengandung tumbuhan langkadilindungi; Secara khusus diperuntukkan bagi upaya perlindungan dam pelestarian, maka dalam zona ini tidak diperbolehkan adanya kegiatan pengunjung kecuali kegiatan penelitian. Kedudukan zona ini sama dengan Cagar Alam atau Suaka Margasatwa. 2 Zona Rimba 1. mengandung jenis tumbuhan 200 spesies1000 hektar; 2. mengandung tegakan dengan kerapatan , 200 spesies1000 hektar. 3. merupakan habitatdaerah jelajah satwa liar; Zona ini dapat dikunjungi dengan berbagai kegiatan rekreasi, tetapi dalam batas-batas tertentu. Kegiatan yang ada umunya suatu pengelolaan habitat dan pembuatan jalan setapak atau paling sedikit wisata alam terbatas. 3 Zona Pemanfaat an 1. mengandung objek wisata menarik; 2. memungkinkan dikembangkannya sebagai pusat kunjungan; Zona ini dialokasikan untuk menampung bentuk kegiatan rekreasi dan penyediaan sarana untuk pengelolaan, misalnya kantor dan stasiun penelitian, bumi perkemahan, tempat parkir, dan yang lain-lain. Zona ini mudah dicapai oleh pengunjung dan memiliki manfaat yang jelas bagi wilayah tersebut. Zona ini sama dnegan Hutan WisataTaman Wisata atau Wana Wisata. 4 Zona Pemanfaat an Tradisional 1. lebih dari 25 kebutuhan pokok warga desa setempat bergantung pada kawasan Taman Nasional 2. berdekatanberbatasan dengan wilayah desa 3. mempunyai ekosistem yang tidak asli Ditetapkan untuk kepentingan pemanfaatan tradsional oleh masyarakat yang karena kesejarahan mempunyai ketergantungan dengan sumberdaya alam. 5 Zona Rehabilitas i 1. kandungan tegakan 100 batanghektar; 2. merupakan daerah tangkapan air potensial; 3. merupakan koridor satwa liar; 4. mempunyai ekosistem yang tidak asli Bagian dari Taman Nasional yang mengalami kerusakan, sehingga perlu dilakukan kegiatan pemulihan komunitas hayati dan ekosistemnya yang mengalami kerusakan. Sumber: Dari berbagai sumber diolah

2.2 Kerangka Pemikiran