Al-Qur’an Dasar-dasar Pendidikan Islam

Inti dari pendapat di atas bisa dipahami bahwa kurikulum merupakan isi program pendidikan yang harus dipelajari oleh siswa atau anak didik dibawah bimbingan guru. Adapun mengenai isi dari pada kurikulum, adalah sebagai berikut: Menurut Ahmad Tafsir, “Isi kurikulum dapat dikelompokkan menjadi empat saja, yaitu: tujuan, isi, pola belajar mengajar, dan evaluasi ”. 49 Hasan Langgulung menyatakan:“Pusat dari kurikulum pendidikan dalam Islam adalah Akhlak, sebab tujuan utama dari pendidikan yaitu menghaluskan akhlak budi pekerti dan mendidik jiwa. ” 50 Dari pendapat di atas dapat dipahami bahwa isi dari kurikulum Pendidikan Islam adalah materi yang membentuk kehalusan akhlak yang dalam rincian isi dan pelaksanaannya mencakup tujuan, isi pelajaran, metode, dan evaluasi pembelajaran. Dari segi pengklasifikasian Ilmu, kurikulum pendidikan dalam Islam meliputi ilmu-ilmu bahasa dan agama, ilmu-ilmu kealaman natural, sebagian ilmu-ilmu yang membantu seperti sejarah, geo grafi, sastera, sya’ir, nahu, balaghah, filsafat, dan logika.

2. Pendidik atau Guru

Menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003, Bab XI pasal 39, disebutkan bahwa: “Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pad a perguruan tinggi”. 51 Menurut Ahmad Tafsir, “Pendidik dalam Islam adalah siapa saja yang bertanggung jawab terhadap perkembangan anak didik. Tugas pendidik dalam pandangan Islam secara umum ialah mendidik, yaitu mengupayakan 48 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2001, cet. 4, hal. 76. 49 Ibid. 50 Hasan Langgulung, Op.cit., h. 113. 51 Himpunan Peraturan Perundang-undangan Sistem Pendidikan Nasional, Op. cit., h. 21. perkembangan seluruh potensi anak didik, baik potensi psikomotorik, kognitif, maupun potensi afektif. ” 52 Menurut Arifin, “tugas guru sebagai pendidik tidak hanya terbatas pada mencerdaskan otak saja, melainkan juga harus berusaha membentuk seluruh pribadi anak menjadi manusia dewasa yang berkemampuan untuk menguasai ilmu pengetahuan dan mengembangkannya untuk kesejahteraan hidup umat manusia. ” 53 Sebagaimana pernyataan di atas bahwa tugas guru tidak hanya sekedar mengajar tetapi juga bertanggung jawab untuk mengarahkan perkembangan anak didik menjadi manusia yang beradab dan berakhlak, maka sudah barang tentu guru atau pendidik dituntut mempunyai kapasitas yang memadai sebagai pengarah anak didik. Karena itu maka Ahmad Tafsir menyebutkan bahwa: “guru harus sudah dewasa, harus sehat jasmani dan rohani, harus ahli, harus berkesusilaan, dan berdedikasi tinggi ”. 54 Tugas guru sebagai pendidik dan bertanggung jawab atas perkembangan anak didiknya, maka seorang guru dalam Islam tidak saja dituntut memiliki ilmu pengetahuan yang baik, namun juga harus mempunyai sifat-sifat khusus yang mendukung visi misi pendidikan bisa tercapai. Sifat yang mesti dimiliki seorang pendidik sebagaimana penulis kutif dari tulisan Ahmad Tafsir yaitu: a. kasih sayang kepada anak didik b. lemah lembut c. rendah hati d. menghormati ilmu e. adil f. menyenangi ijtihad g. konsekuen dengan pernyataan sesuai perbuatan h. sederhana. 55 52 Ahmad Tafsir, Op. cit., hal. 74. 53 Arifin, HM. Op. Cit., h. 164. 54 Ahmad Tafsir, Op. Cit., hal. 80. 55 Ibid, hal. 84.