37
BAB IV KONSEP PENDIDIKAN ISLAM MODERN
MENURUTMOHAMMAD NATSIR
A. Biografi Mohammad Natsir
Ketika menyebut tokoh Islam Mohammad Natsir, teringat pula kepada “Masyumi”, yaitu partai Islam tempat ia berkiprah dalam politik dan
pemerintahan Indonesia ketika negara ini baru benar-benar merdeka. Dan memang itu tidak salah dan benar adanya bahwa Mohammad Natsir adalah
seorang politikus sekaligus salah satu dari bapak pendiri negara yang bernama Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI ini. Selama ia berkecimpung dalam
pemerintahan, jasa-jasanya tidak bisa dianggap remeh dan dilupakan begitu saja, salah satu jasanya yang paling penomenal adalah pada tahun 1950 ia berusaha
melobi para pemimpin bangsa lainnya sehingga beliau berhasil menyatukan kembali Indonesia yang tadinya terpecah belah dalam bentuk RIS kepada Negara
Kesatuan Republik Indonesia NKRI. Kejadian ini terkenal dengan “Mosi
Integral Natsir.” Sebagai seorang Politisi, tentunya ia banyak dikenal orang dan
generasi-generasi muda bangsa Indonesia, namun kita pun tak boleh melupakan begitu saja sisi lain dari kiprah Mohammad Natsir, yakni sebelum ia terjun ke
dunia politik, Natsir adalah seorang Pejuang Pendidikan, ia seorang guru yang tanpa pamrih. Dengan demikian, berakar dari latar belakangnya sebagai seorang
guru dan orang yang mengetahui secara baik ajaran Islam, maka ketika di Parlemen bersama kawan-kawannya ia kerap menyuarakan pentingnya pendidikan
yang berciri khas agama Islam dan memang itu merupakan suatu kebutuhan bagi rakyat Indonesia yang mayoritas Islam dan pendidikannya pun harus sesuai
dengan agamanya. Sebagai seorang Politisi, Pendidik dan Agamawan, beliau selalu
berusaha dan berjuang menanamkan nilai-nilai agama dalam kehidupan dan dimana ia berada serta terhadap objek mana yang bisa dicapai ketika ia
mempunyai peranan untuk menanamkannya. Salah satu contohnya ialah Pada saat ia menjadi perdana menteri 1950-1951, ia bersama-sama KH. Wahid Hasyim
mentri Agama dan Bahder Johan Menteri Pendidikan menerapkan peraturan pemerintah yang mewajibkan Pendidikan Agama di sekolah-sekolah umum.
Untuk secara jelas mengetahui bagaimana kiprah Mohammad Natsir dalam dunia pendidikan dan mengkaitkannya dengan tema yang diambil penulis
yakni konsep-konsep Pendidikan Islam Mohammad Natsir, tentu harus melihatnya melalui penelusuran dari sisi Biografi kehidupannya, sehingga bisa
lebih mudah memahami siapa Mohammad Natsir? dan kenapa konsep-konsep pendidikan Islam beliau seperti ini atau seperti itu?, maka mulai dari sinilah bisa
memberikan penilaian terhadap tokoh yang sangat penomenal ini, tokoh yang cukup disegani khususnya di kalangan pendidikan dan pergerakan Islam di
Indonesia bahkan di dunia Internasional.
1. Latar Belakang Mohammad Natsir dan Sejarah Kehidupannya
Mohammad Natsir dilahirkan di kampung Jembatan Berukir, Alahan Panjang, Sumatera Barat pada tanggal 17 Juli 1908. Ia adalah putera pasangan
Sutan Saripado, seorang pegawai pemerintah, dan Chadijah.
1
Mohammad Natsir dibesarkan di keluarga agamis, Lingkungan seperti ini sangat berpengaruh pada pertumbuhan sang putra.
2
Mengenai masa kecil Mohammad Natsir, Abudin Nata memaparkan sebagai berikut:
Natsir melewati masa kehidupannya dengan penuh perjuangan berat. Sejak kecil ia memasak, mencari kayu bakar, menimba air, mencuci
pakaian, menyapu halaman, dan lain-lain. Pada usianya yang sangat muda, Natsir mulai berpisah dengan orang tuanya, dan menempuh hidup sebagai
orang dewasa. Mulailah ia tidur disurau bersama kawan-kawannya yang lain sesama laki-laki. Hanya waktu siang dan saat tertentu saja, Natsir berada di
rumah.
3
1
Lukman Hakiem ed., 100 Tahun Mohammad Natsir, Jakarta: Republika, 2008, cet. 1, h. 423
2
Al-Musytasyar Abdullah Al-Aqil, Mereka yang Telah Pergi, Tokoh-tokoh PembangunanPergerakan Islam Kontemporer, Terj. Dari
Min A’lami Al-Harakah wa As-Da’wah Al-Islamiyah Al-
Mu’ashirah, Oleh Khozin Abu Faqih, Jakarta: Al-I’tishom Cahaya Umat, 2003, cet. 1, h. 26
3
Abudin Nata, Tokoh-tokoh Pembaruan Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: Rajawali Pers, 2005, cet. 3 h. 74