Peranannya di dalam organisasi Islam Internasional
Pandangan Mohammad Natsir dalam pendidikan dan nilai agama ini sama dengan pandangan M. Quraish Shihab. Dalam bukunya Quraish Shihab
menyebutkan: “kurikulum dan niali agama harus seperti baju yang kita pakai, yakni sesuai dalam ukuran dan modelnya dengan diri, slera, dan kebutuhan kita.
Ia tidak boleh kita pinjam dari orang lain, karena betapapun indahnya terlihat, atau batapapun ukurannya boleh jadi secara umum sama, namun jika tidak dibuat
sesuai selera dan kebutuhan riil kita, maka ia tidak akan nyaman dipakai.
61
Dari penjelasan diatas artinya adalah: bahwa pendidikan yang harus kita berikan kepada anak-anak dan istri kita adalah pendidikan yang sesuai dengan
kebutuhan kita sebagai muslim yaitu pendidikan yang dapat memelihara dari kesesatan supaya selamat hidup di Dunia dan di Akhirat.
Mengenai Pendidikan dan nilai-nilai agama ini, Mohammad Natsir bersama kawan-kawannya di KNIP Komita Nasional Indonesia Pusat telah
mengusulkan tiga hal dalam undang-undang pendidikan. Tiga hal yang diusulkan tersebut sebagai mana penulis kutif dari Jurnal
“Islamia” ialah: “Pertama, kepengurusan sekolah-sekolah agama diberikan secara khusus kepada
Departemen Agama, terpisah dari Departemen Pendidikan, kedua, memisahkan sekolah laki-laki dan Perempuan dalam sekolah-sekolah agama madrasah, dan
Ketiga, mengajarkan sekolah-sekolah agama dalam sekolah- sekolah umum.”
62
Hasilnya sebagaimana ditulis dalam Jurnal Islamia, “Usul pertama
diterima dengan baik oleh mayoritas anggota KNIP, usul kedua sekalipun mendapat dukungan, namun akhirnya pihak pengusul menoleransi. Sementara
usul ketiga mendapat tantangan cukup sengit dari pemimpin sekuler dan Kristen. Pembahasan mengenai usul ketiga ini terus berlarut-larut dan baru disetujui pada
tahun 1954. ”
63
Dari pernyataan-pernyataan dan apa yang diperjuangkan Mohammad Natsir baik di masyarakat maupun di pemerintahan, kita bisa memahami, bahwa
menurut Mohammad Natsir pendidikan dan Nilai-niali Agama tidak boleh
61
Shihab, M. Quraish, Membumikan al- Qur’an jilid 2, Jakarta: Lentera Hati, 2011 cet. 1,
h. 284
62
Tiar Anwar Bachtiar, Op.cit, h. 85
63
Ibid, h. 85-86