Pengumpulan dan Analisis Data

tegakan masak tebang. Jumlah pohon per ha yang ditebang diketahui dari intensitas tebangan dibagi volume rata-rata pohon masak tebang. Volume pohon masak tebang rata-rata sebesar 7,25 m 3 pohon. JPT luas dihitung berdasarkan luas areal efektif untuk produksi seluas 33.205 ha dibagi siklus tebangnya 30 th atau 35 th. Tabel 6 Skenario pemanfaatan kayu Skenario Siklus tebang th Batas DBH cm Teknik pemba lakan JPT Intensitas tebang m 3 ha Pohonha yang ditebang JPT luas hath JPT vol. m 3 th Baseline 30 40 CL 100 82,21 11,3 1107 91.006 1 30 50 RIL 100 71,74 9,9 1107 79.416 2 30 60 RIL 100 59,86 8,3 1107 66.265 3 30 40 RIL 75 61,66 8,5 1107 68.258 4 35 40 RIL 100 82,21 11,3 949 78.017 5 35 50 RIL 100 71,74 9,9 949 68.081 6 35 60 RIL 100 59,86 8,3 949 56.807

4.5. Pengumpulan dan Analisis Data

4.5.1. Sumber Data

Pendugaan stok karbon berbagai komponen yang akan dimasukkan dalam metode gain-loss akan menggunakan data primer dan sejumlah data sekunder yang relevan. Begitu juga di dalam melakukan analisis finansial perdagangan karbon dalam rangka implementasi kegiatan karbon hutan, selain data sekunder, juga beberapa asumsi dan standar harga akan digunakan Tabel 7. Tabel 7 Jenis dan sumber data yang digunakan dalam analisis No. Jenis data Parameter Sumber data A Data primer: 1 2 Nekromassa berkayu dan nama pohon Tinggipanjang dan diameter pohonkayu mati d ≥10 cm Petak ukur 1 ha berupa jalur berpetak 20mx500m Kondisi ekologi tegakan belum ditebang ABD tegakan LOA Beberapa indeks: INP, H‟, IS, E, R 1 , dan C Petak ukur 1 ha berupa jalur berpetak 20mx500m Tabel 7 lanjutan No. Jenis data Parameter Sumber data B Data sekunder: 1 Potensi tegakan sebelum ditebang Kerapatan btgha, potensi m3ha per kelas DBH Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala IHMB PT SSS th.2010 di dalam Buku RKU PT SSS 2012-2021 2 Regrowth tegakan tinggal PT SSS. Riap volume m3hath tegakan LOA Tabel risalah hasil 2 kali pengukuran PUP PT SSS th 2010 dan 2011 Tingkat kerusakan tegakan tinggal akibat pemanenan. Persentase tegakan tinggal yang rusak berat akibat penebangan dan penyaradan. Indriyati 2010 untuk dbh pohon ≥ 20 cm di PT SSS Elias 2001 untuk dbh 10-19 cm Kaltim 3 Tingkat kerusakan tegakan tinggal akibat pemanenan dengan RIL Jumlah pohon yang rusak sebanyak 0.5 kali akibat penggunaan CL Pinard Putz 1996 4 Limbah tebangan Jumlah limbah di petak tebangan m3ha atau m3ph Partiani 2010 di PT SSS 5 Tegakan yang ditebang saat PWH -Panjangluas jl. utama, jl. cabang, dan TPn yang dibuka -Jumlah pohon yang ditebang Buku Laporan Realisasi RKT PT SSS Th 2008, 2009, dan 2010 6 Tingkat lapuk kayu Kerapatan kayu lapuk Manuri et al. 2011 di Proyek REDD Merang, Jambi 7 Profil penduduk masyarakat sekitar PT SSS Jumlah jiwa per kecamatan Kec.Siberut Barat dan Kec.Siberut Utara, laju pertambahan pendudukth, jumlah jiwakeluarga, luas kebutuhan lahan, program kelola sosial PT SSS Laporan Hasil Sensus penduduk Kep. Mentawai 2010 Laporan Kelola Sosial PT SSS Buku RKU PT SSS 2012-2021 8 Pertumbuhan tanaman pengayaan Shorea selanica -Pertumbuhan diameter dan tinggi S.selanica -BJ kayu S.selanica Istomo et al. 1999 Martawijaya et al. 1981 Tabel 7 lanjutan No. Jenis data Parameter Sumber data 9 Pertumbuhan tanaman rehabilitasi sengon Pertumbuhan diameter dan tinggi sengon, BJ kayu sengon, Persamaan alometrik sengon Riyanto Pamungkas 2010, Siringoringo Siregar 2006, Martawijaya et al. 1989 10 Bobot biomassa tegakan Faktor konversi volume tegakan m3ha menjadi biomassa tegakan tonha Biomass conversion and expansion factor BCEF IPCC 2006 dalam GOFC-GOLD 2009 11 Bobot karbon dalam biomassa kayu Faktor konversi dari biomassa menjadi karbon IPCC 2006, Manuri et al. 2011, Kelayakan usaha proyek perdagangan karbon NPV dan BCR Gittinger 2008 12 Harga karbon Harga per tCO 2 e USD Proyek Ulu Masen Aceh, Sasaki 2010 13 Biaya transaksi proyek karbon dan biaya persiapannya Satuan-satuan biaya per kegiatan, per ha Lampiran Permenhut No.P.362009, Ginoga et al. 2010

4.5.2. Analisis Vegetasi

Kegiatan analisis vegetasi dilakukan terhadap komunitas hutan pada areal yang belum ditebang ABD yang merupakan hutan sekunder tua, dan hutan bekas tebangan LOA tahun tebang 2011, 2010, 2009, dan 2008. Luas petak contoh penelitian PCP pada setiap lokasi masing-masing 1 ha yang berbentuk jalur berpetak berukuran 20 m x 500 m. PCP ini selanjutnya dibagi-bagi lagi ke dalam petak-petak ukur PU yang berukuran lebih kecil, yakni 20 m x 25 m, 10 m x 10 m, 5 m x 5 m, dan 2 m x 2 m Gambar 3. Data tegakan hutan dikelompokkan ke dalam empat strata, yaitu tingkat pohon diameter setingg i dadadbh ≥ 20 cm, tiang dbh 10–19,9 cm, pancang dbh 2-9,9 cm, dan semai dbh 2 cm, tinggi 1,5 m. Di dalam PU 20 m x 25 m dan PU 10 m x 10 m tingkat pohon dan tingkat tiang dicatat nama jenis, dan diameter setinggi dada dbh atau kelilingnya cm. Adapun di dalam PU 5 m x 5 m tingkat pancang dan PU 2 m x 2 m tingkat semai dicatat nama jenis dan jumlahnya saja. Parameter vegetasi yang diukur adalah: Jumlah spesies tumbuhan S, Indeks Nilai Penting INP, Indeks Keanekaragaman Jenis Species diversity atau