Tabel 4.7 Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Kemampuan Representasi Matematis
Berdasarkan Indikator Representasi
k e
k e
H H
: :
1
Pada tabel 4.7, dapat terlihat bahwa pada indikator representasi visual Z
hitung
Z
tabel,
yaitu -0,421 -1,96 dan angka signifikan lebih besar dari 0,05, yaitu
0,673 0,05, dari keadaan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa H diterima.
Sedangkan, untuk indikator representasi persamaanekspresi matematis Z
hitung
Z
tabel
, yaitu -3,915 -1,96 dan angka signifikan lebih kecil dari 0,05, yaitu
0,000 0,05, dari keadaan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa H ditolak.
Hal yang sama juga terlihat pada indikator representasi kata-katateks tertulis, dimana Z
hitung
Z
tabel
, yaitu -2,027 -1,96 dan angka signifikan lebih kecil dari
0,05, yaitu 0,043 0,05, dan dapat disimpulkan bahwa H ditolak. Berdasarkan
keadaan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pada indikator representasi visual kemampuan rata-rata siswa kelompok kontrol lebih baik secara signifikan
daripada kelompok eksperimen. Sedangkan, pada indikator persamaanekspresi matematis dan kata-katateks tertulis kemampuan rata-rata siswa kelompok
eksperimen lebih baik secara signifikan daripada kelompok kontrol. Dari hasil persentase dan uji perbedaan rata-rata dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar kemampuan representasi matematis siswa beradasarkan indikator kelompok eksperimen yang menggunakan pendekatan pembelajaran model
eliciting activities MEAs lebih tinggi daripada kelompok kontrol yang pembelajarannya menggunakan pendekatan pembelajaran konvesional. Akan
No Indikator
Nama Uji
Statistik Nilai
Statistik Signifikansi Keterangan
1 Visual
Mann- Whitney
-0,421 0,673
Terima H 2
PersamaanEkspresi Matematis
Mann- Whitney
-3,915 0,000
Tolak H 3
Kata-kataTeks Tertulis
Mann- Whitney
-2,027 0,043
Tolak H
tetapi, untuk indikator visual, kedua kelompok memiliki kemampuan yang tidak jauh berbeda, namun berdasarkan perhitungan keseluruhan kelompok kontrol
yang pembelajarannya menggunakan pendekatan konvesional memiliki kemampuan representasi visual yang lebih tinggi daripada kelompok eksperimen
yang pembelajarannya menggunakan pendekatan pembelajaran model eliciting activities MEAs.
B. Pengujian Persyaratan Hipotesis
1. Uji Normalitas Tes Kemampuan Representasi Matematis Siswa
Uji normalitas yang digunakan adalah uji Chi-Square
2
. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berasal dari populasi yang
berdistribusi normal atau tidak, dengan ketentuan bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi normal jika memenuhi kriteria
2 hitung
2 tabel
diukur pada taraf signifikansi dan tingkat kepercayaan tertentu. Pada penelitian ini,
pengolahan data untuk uji normalitas dilakukan dengan menggunakan microsoft excel.
a Uji Normalitas Kelompok Eksperimen
Hasil perhitungan uji normalitas pada kelompok eksperimen lampiran 23 hal.188 diperoleh harga
2 hitung
= 6,37, sedangkan dari tabel harga kritis uji Chi-Square
2
diperoleh
2 tabel
untuk jumlah sampel 36 pada taraf signifikansi α = 5 adalah 7,82. Karena
2 hitung
kurang dari sama dengan
2 tabel
6,37 ≤
7,82, maka H diterima, artinya data yang terdapat pada kelompok kontrol
berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
b Uji Normalitas Kelompok Kontrol
Hasil perhitungan uji normalitas pada kelompok kontrol lampiran 24 hal.189 diperoleh harga
2 hitung
= 5,99 , sedangkan dari tabel harga kritis uji Chi-Square
2
diperoleh
2 tabel
untuk jumlah sampel 36 pada taraf signifikansi α = 5 adalah 7,82. Karena
2 hitung
kurang dari sama dengan
2 tabel
5,99 ≤ 7,82, maka H
diterima, artinya data yang terdapat pada kelompok kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Untuk lebih jelasnya, hasil
perhitungan uji normalitas antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut:
Tabel 4.8 Rangkuman Hasil Uji Normalitas Kemampuan Representasi Matematis
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Kelompok N
Taraf Signifika
n
hitung
tabel
Kesimpulan
Eksperimen 36
0,05 6,37
7,82 Normal
Kontrol 36
0,05 5,99
7,82 Normal
Setelah kedua kelas sampel pada penelitian ini dinyatakan berasal dari populasi yang berdistribusi normal, maka selanjutnya dilakukan uji homogenitas
varians kedua populasi tersebut.
2. Uji Homogenitas Tes Kemampuan Representasi Matematis Siswa
Dalam penelitian ini uji homogenitas varians kedua populasi dilakukan dengan menggunakan uji Fisher. Uji homogenitas ini dilakukan untuk mengetahui
apakah kedua varians populasi homogen. Hasil perhitungan diperoleh nilai F
hitung
=1,07 dan F
tabel
= 1,76 pada taraf signifikansi
05 ,
dengan derajat kebebasan
pembilang 35 dan derajat kebebasan penyebut 35 lampiran 25 hal.190. Hasil dari uji homogenitas dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut:
Tabel 4.9 Rangkuman Hasil Uji Homogenitas Kemampuan Representasi Matematis
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Kelas Jumlah
Sampel Varians s
2
F
hitung
F
tabel
α=0,05 Kesimpulan
Eksperimen 36
301,54 1,07
1,76 Terima H
Kontrol 36
323,72
Karena F
hitung
lebih kecil dari F
tabel
1, 07 ≤ 1,76 maka H
diterima, artinya kedua varians populasi homogen.
C.Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan uji persyaratan analisis ternyata populasi berdistribusi normal dan homogen. Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis. Pengujian
dilakukan untuk mengetahui apakah rata-rata tes kemampuan representasi matematis siswa kelompok eksperimen yang menggunakan pendekatan
pembelajaran model eliciting activities MEAs lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dengan rata-rata tes kemampuan representasi matematis siswa
kelompok kontrol yang menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional. Dalam hal ini pengujian dilakukan dengan uji-t.
Setelah melakukan perhitungan dengan menggunakan uji-t untuk sampel yang homogen, maka diperoleh t
hitung
= 2,77 lihat lampiran 26 hal.191. Menggunakan tabel distribusi t pada taraf signifikan 5, atau
= 0,05 diperoleh harga t
tabel
= 1,99. Hasil perhitungan uji hipotesis disajikan pada table berikut ini:
Tabel 4.10 Hasil Uji-t
t
hitung
t
tabel
α=0,05 Kesimpulan
2,77 1,99
Tolak H Berdasarkan tabel 4.10 terlihat bahwa t
hitung
lebih besar dari t
tabel
2,77
1,99 maka dapat disimpulkan bahwa H
ditolak dan H
1
diterima dengan taraf signifikansi 5, berikut sketsa kurvanya:
Gambar 4.3 Kurva Uji Perbedaan Data Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
1,99 2,77
Dari gambar 4.5 terlihat bahwa t
hitung
tidak berada pada daerah penerimaan H
. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H ditolak dan H
1
diterima dengan taraf signifikansi 5. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan representasi
matematis siswa yang diajarkan dengan menggunakan pendekatan pembelajaran model eliciting activities MEAs lebih tinggi daripada rata-rata kemampuan
representasi matematis siswa yang diajarkan dengan menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Dari hasil pengujian hipotesis terdapat perbedaan rata-rata kemampuan representasi matematis siswa antara kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. Hal tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran matematika dengan pendekatan model eliciting activities MEAs lebih efektif dari pada
pembelajaran dengan pendekatan konvensional. Hal ini dikarenakan pendekatan model eliciting activities MEAs memuat beberapa langkah membangun suatu
modelpersamaan matematis yang digunakan dalam penyelesaian masalah matematis.
Langkah-langkah tersebutlah
yang dapat
mengembangkan kemampuan representasi matematis siswa. Selain itu, pembelajaran dengan
pendekatan pembelajaran MEAs lebih berpusat pada siswa student centered, guru hanya menjadi fasilitator yang berperan sebagai pembimbing dalam
kegiatan belajar mengajar di kelas. Sedangkan pembelajaran dengan pendekatan konvensional masih berpusat pada guru teacher centered, siswa hanya
menerima apa yang disampaikan guru sehingga kemampuan representasi matematisnya tidak berkembang.
1. Proses Pembelajaran Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Penelitian dilakukan dalam beberapa pertemuan dengan pokok bahasan yang dipelajari selama proses penelitian adalah sistem persamaan linear dua
variabel SPLDV. Peneliti menggunakan dua kelas untuk dijadikan sebagai sampel penelitian yang akan dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol.