sebanyak 3 orang dengan persentase sebesar 8,33. Siswa yang mendapat nilai di bawah rata-rata sebanyak 52,78, yaitu siswa pada kelas interval nomor 1, 2
dan 3 pada kelas interval nomor 3 siswa yang memperoleh nilai di bawah rata- rata sebanyak 6 orang dengan persentase sebesar 16,67. Hal Ini menunjukkan
bahwa sebagian besar siswa kelompok kontrol atau kelompok yang diajarkan dengan pendekatan pembelajaran konvesional mendapat nilai di bawah rata-rata.
c. Perbandingan
Kemampuan Representasi
Matematis Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Perbandingan kemampuan representasi matematis siswa antara kelompok eksperimen
yang dalam
pembelajarannya menggunakan
pendekatan pembelajaran model eliciting activities MEAs dengan kelompok kontrol yang
dalam pembelajarannya menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.3 Perbandingan Nilai Kemampuan Representasi Matematis Siswa
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Statistika
Kelompok Eksperimen
Kelompok Kontrol
Jumlah sampelN 36
36 Mean
X
64,94 54,14
MedianMe 66,9
52,61 ModusMo
68,79 51,21
VariansS
2
301,54 323,72
Simpangan bakuS 17,36
17,99 Tingkat kemiringan
3
- 0,221
0,162 Ketajamankurtosis
4
0,248
0,29 Tabel 4.3 menunjukan adanya perbedaan statistika antara kelompok
eksperimen maupun kelompok kontrol. Dari tabel tersebut terlihat bahwa nilai
rata-rata x kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol dengan selisih 10,8, begitu pula dengan median Me dan modus Mo
kelompok eksperimen memperoleh nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Berdasarkan tabel terlihat nilai modus kelompok eksperimen
adalah 68,79, artinya pada kelompok eksperimen frekuensi nilai yang paling banyak didapat siswa mendekati 68,79. Sedangkan nilai modus kelompok
kontrol adalah 51,21, artinya pada kelompok kontrol frekuensi nilai yang paling banyak didapat siswa mendekati 51,21. Jika dilihat dari nilai simpangan baku,
kelompok eksperimen memiliki simpangan baku yang lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kontrol. Hal ini mengindikasikan bahwa nilai
kemampuan representasi matematis siswa kelompok eksperimen cenderung dekat dengan nilai rata-ratanya, sedangkan nilai kemampuan representasi
matematis siswa kelompok kontrol lebih menyebar dan menjauhi nilai rata- ratanya.
Berdasarkan tabel 4.3, terlihat bahwa tingkat kemiringan di kelompok eksperimen -0,221. Karena berharga negatif, maka distribusi data miring negatif
atau landai kiri. Dengan kata lain kecenderungan data mengumpul di atas nilai rata-rata, sedangkan pada kelompok kontrol diperoleh tingkat kemiringan 0,162.
Karena berharga positif, maka distribusi data miring positif atau landai kanan. Dengan kata lain kecenderungan data mengumpul di bawah rata-rata.
Ketajaman kurtosis pada kelompok eksperimen kurang dari 0,263 maka model kurva adalah datar platikurtis data tidak terlalu mengelompok. Sedangkan pada
kelompok kontrol lebih dari 0,263 maka model kurva adalah runcing leptokurtis sehingga data makin mengelompok. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa nilai kemampuan representasi matematis siswa kelompok eksperimen lebih baik dibandingkan kelompok kontrol.
Secara visual perbedaan penyebaran data di kedua kelompok yaitu kelompok eksperimen yang menggunakan pendekatan pembelajaran model
eliciting activities MEAs dengan kelompok kontrol yang menggunakan pendekatan pembelajaran konvensional dapat dilihat pada gambar berikut ini:
2 4
6 8
10 12
20 40
60 80
100
F r
e k
u e
n si
Nilai
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Gambar 4.1 Kurva Perbandingan Nilai Kemampuan Representasi Matematis
Siswa pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol