Tujuan Strategi Critical Incident

teoritis. Jadi strategi pembelajaran aktif critical incident bisa digunakan untuk materi-materi pembelajaran yang sifatnya praktis, dan tidak cocok untuk materi yang sifatnya teoritis. Selain itu strategi ini juga mempunyai kelebihan yaitu untuk mengaktifkkan siswa sejak dimulainya pembelajaran. Strategi ini baik digunakan untuk tujuan pembelajaran yang mengajarkan peserta didik untuk lebih berempati. Kekurangannya strategi ini biasanya hanya digunakan untuk kelas dengan jumlah yang sedikit dan tidak terlalu banyak agar siswa tidak malu untuk mengungkapkan pengalamannya. Selain itu kekurangan dari strategi pembelajaran aktif ini yaitu hanya mampu mengaktifkan siswa diawal proses pembelajaran saja, sedangkan ditengah dan diakhir proses pembelajaran masih didominasi oleh peran guru dalam menjelaskan materi, untuk itu ada baiknya penggunaan strategi pembelajaran aktif ini di gabungkan dengan strategi pembelajaran aktif lain, sehingga siswa bisa lebih aktif lagi baik diawal maupun diakhir proses pembelajaran. Penggabungan strategi pembelajaran aktif ini bisa digunakan untuk membuat suasana belajar di dalam kelas yang menyenangkan karena peran siswa lebih banyak dibandingkan guru, karena dalam pembelajaran aktif peran guru hanya sebagai fasilitator.

4. Hasil Belajar IPS Ekonomi

a. Pengertian Belajar

Ada istilah yang mengatakan bahwa belajar diwaktu kecil itu seperti membuat ukiran di atas batu dan belajar sesudah dewasa itu seperti mengukir di atas air. Berangkat dari istilah tersebut bahwa pentingnya belajar itu ditetapkan ketika seseorang masih kecil karena pada dasarnya ketika berusia dini segala hal yang masuk ke dalam memory atau ingatan seseorang akan mudah untuk diingat seperti ukiran di atas batu yang mudah membekas, sedangkan ketika sudah dewasa segala hal atau informasi yang dapatkan dalam hal ini pelajaran akan sulit untuk diingat atau dihapal karena ketika menginjak dewasa seseorang itu akan dibebani dengan segala hal yang menguras pikiran dan waktunya jadi ketika sudah dewasa belajar itu dikatakan seperti mengukir di atas air, namun betapapun sulitnya belajar pada intinya belajar itu merupakan kewajiban bagi seseorang sebagai makhluk Allah SWT karena ada hadits nabi yang mengatakan bahwa “tuntutlah ilmu mulai dari buaian ibumu hingga ke liang lahat” al-Hadits, jadi menuntut ilmu atau belajar itu wajib dilakukan sejak kecil hingga dewasa bahkan hingga maut menjemput. Konsep belajar itu sendiri merupakan key term istilah kunci yang paling vital dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar tak pernah ada pendidikan. Sebagai suatu proses, belajar hampir selalu mendapat tempat yang luas dalam berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan upaya kependidikan, misalnya psikologi pendidikan. Karena demikian pentingnya arti belajar, bagian terbesar upaya riset dan eksperimen psikologi pendidikan pun diarahkan pada tercapainya pemahaman yang lebih luas dan mendalam mengenai proses perubahan manusia itu. Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya mengenai definisi belajar, Gagne, dalam buku The Condition of Learning menyatakan bahwa: “Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatannya performance-nya berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi.” 21 Jadi belajar dapat diartikan sebagai perubahan yang terjadi dalam diri seseorang yang disebabkan oleh pengalaman, dimana pengalaman tersebut pula lah yang pada akhirnya bisa mempengaruhi tingkah laku pada orang tersebut. Belajar merupakan proses perubahan perilaku pada diri seseorang seperti yang dikatakan Cronbach bahwa “belajar itu merupakan perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman. Menurut Cronbach bahwa belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan mengalami sesuatu yaitu menggunakan pancaindera. Dengan kata lain, bahwa belajar adalah suatu cara mengamati, membaca, meniru, mengintimasi, mencoba sesuatu, 21 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan , Bandung: Remaja Rosda Karya, 1992, h. 84.