diakhir pembelajaran guru mengaitkan pengalaman-pengalaman siswa yang telah diutarakan tersebut dengan tema atau topik yang akan
disampaikan sehingga membuat siswa lebih mudah untuk memahami materi pelajaran.
Penggunaan strategi pembelajaran aktif critical incident inidapat menciptakan suasana kegiatan belajar mengajar yang baik, karena siswa
tidak cepat merasa bosan dalam belajar dan dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa karena melatih keberanian siswa untuk mengungkapkan
pendapat yang dalam hal ini adalah pengalaman penting mereka, selain itu siswa juga diharapkan mampu untuk mengajukan dan menjawab
pertanyaan dengan mudah. Selain memiliki kelebihan strategi ini juga menmpunyai kelemahan
diantaranya penggunaan strategi pembelajaran diawal proses pembelajaran memungkinkan siswa hanya bisa aktif diawal pembelajaran, selebihnya
siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru.
74
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dari hasil penelitian tentang pengaruh penggunaan strategi pembelajaran aktif critical incident pengalaman penting
terhadap hasil belajar siswa kelas VIII-A pada mata pelajaran IPS ekonomi di MTs Ruhul Bayan Cisauk, dapat disimpulkan bahwa pada uji statistik t saat
pretest dan posttest didapatkan hasil perhitungan dengan derajat kebebasan 70, diperoleh t
hitung
= 10,98 dan t
tabel
= 1,66. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa t
hitung
≥ t
tabel
10,98 ≥ 1,66 yang berarti bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan pada hasil belajar siswa sebelum dan sesudah perlakuan penerapan strategi pembelajaran aktif critical incident pengalaman
penting. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa yang berarti bahwa terdapat pengaruh penggunaan strategi pembelajaran aktif
critical incident pengalaman penting terhadap hasil belajar IPS Ekonomi siswa kelas VIII-A MTs Ruhul Bayan Cisauk.
B. Saran
Strategi pembelajaran aktif critical incident pengalaman penting sebaiknya bisa digunakan dalam memulai proses pembelajaran, agar siswa bisa
lebih aktif dan lebih semangat dalam memulai suatu pembelajaran. selain itu siswa juga bisa lebih menghargai pendapat antar sesama siswa karena strategi
pembelajaran pengalaman penting ini menjadikan siswa aktif dalam berbicara yang dalam hal ini menceritakan pengalaman penting mereka seputar materi
yang akan diajarkan. Pemberian strategi pembelajaran aktif pengalaman penting ini hendaknya bisa digabungkan dengan strategi pembelajaran aktif
lain agar didapatkan hasil yang lebih baik. Misalnya strategi pengalaman pentingdigabung dengan strategi pembelajaran aktif saling tukar pengetahuan,
dimana siswa tidak hanya berperansecara pasif saat mendengarkan namun juga
aktif saat memberi dan menjawab pertanyaan, karena kombinasi yang tepat akanmempengaruhi hiperaktifitas siswa.
Kelemahan strategi pembelajaran aktif critical incident ini adalah siswa hanya bisa aktif diawal pelajaran saja, selebihnya siswa mendengarkan
penjelasan dari guru. Oleh karena itu untuk menghadapi permasalahan tersebut adakalanya penggunaan strategi pembelajaran aktif critical incident ini
digabung dengan strategi pembelajaran aktif lain untuk tetap membangkitkan keaktifan siswa baik diawal maupun ditengah proses pembelajaran.
76
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. 2012.
Hakim, Lukmanul, Perencanaan Pembelajaran, Bandung: CV Wacana Prima, 2009.
Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2001 Hasan, Iqbal,Analisis Data Penelitian Dengan Statistik, Jakarta: Bumi Aksara,
2004, cet. 1, Hasbullah , Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Pt Raja Grafindo. Edisi revisi
6. 2008 Khoiru Ahmadi, Iif, Sofan Amri, Tatik Elisah, Strategi Pembelajaran Sekolah
Terpadu, Jakarta: Prestasi Pustakaraya, 2011. L. Silberman, Melvin, Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif, Bandung:
Nusamedia Nuansa Cendikia, 2013, Cet. 3. Margono, S, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2010,
Cet. 8, h. 158. Mudjijo, Tes Hasil Belajar, Jakarta: Bumi Aksara, 1995, cet. 1.
Purwanto, Ngalim, Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. 1992, Cet. 7
Rahardja, prathama, Mandala Mnurung,Pengantar Ilmu Ekonomi, Jakarta: Quantum Teaching, 2008.
Rianto, Yatim, Paradigma Baru Pembelajaran, Jakarta: Kencana, 2009. Rosyidi, Suherman,Pengantar Teori Ekonomi,Jakarta: Rajawali Pers, 2011.
Sabri, Ahmad, Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching, Ciputat: Quantum Teaching, 2005.
Sanjaya, Wina, Perencanaan dan Desain Sistem pembelajara.,Jakarta: Prenada Media Group. 2009
Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran, Jakarta: Kencana 2008 Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Beorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana Prenada Media, Cet. 8, 2011
Sarwono, Jonathan, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif, Yogyakarta: Graha ilmu, 2006.
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka cipta, 2013, ed. rev., Cet. 6.
Sudjana, Nana,Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009 cet. 14
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif RD, Bandung: Alfabeta, 2007
Supardan, Dadang, Pengantar Ilmu Sosial.Jakarta: Bumi Aksara, 2009 Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013, cet.
18. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Th. 2003 Jakarta: Sinar
Grafika, 2011, Cet. 4. Usman,Husaini, Purnomo Setiadi Akbar, Pengantar Statistika, Jakarta: Bumi
Aksara, 2008, Cet. 3, h. 301. Wassid, Iskandar, Dadang Sunendar Strategi Pembelajaran Bahasa.Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, cet. 3, 2011 Yatim Rianto, Paradigma Baru Pembelajaran, Jakarta: Kencana, 2009
Zaini, Hisyam, Bermawy Munthe, Sekar Ayu Aryani, Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2008.
http:syaharuddin.wordpress.com20080425mengurangi-kebosanan-siswa- melalui-berbagai-metode-mengajar