4 Dan terakhir pada tahun pelajaran 20132014 jumlah rombongan
belajar  MTs  Ruhul  Bayankembali  menurun  yakni  menjadi  7 rombongan belajar yang terdiri dari 68 siswa kelas VII dengan 2
rombongan  belajar,  102  jumlah  siswa  kelas  VIII  dengan  3 rombongan belajar dan 69 siswa kelas IX dengan 2 rombongan
belajar. Berikut tabel 4.1 data siswa selama tiga tahun terakhir
Tabel 4.1 Data Siswa
Tahun Ajaran
Kelas 7 Kelas 8
Kelas 9 Jumlah
7-8 Jml
siswa Jml
rom bel
Jml siswa
Jml rom
bel Jml
siswa Jml
rom bel
Jml Siswa
Jml Rom
bel 20102011
142 4
131 3
113 3
386 10
20112012 107
3 135
3 118
3 395
9 20122013
129 3
99 3
126 3
284 9
20132014 68
2 102
3 69
2 239
7
16. Sarana dan Prasarana
Dari data sarana dan prasarana dibawah dapat  disimpulkan bahwa banyaknya  jumlah  ruang  sarana  dan  prasarana  yang  bisa  dikategorikan
mengalami kerusakan mulai dari ruangan kelas yang terdiri dari 8 ruangan yang 2 ruang diantaranya dapat dikondisikan baik dan 6 ruang mengalami
kerusakan  yakni  3  ruang  rusak  sedang  dan  3  ruangan  mengalami  rusak berat.  Selain  itu  perpustakaan  di  MTs.  Ruhul  Bayan  belum  memiliki
ruangan  tersendiri,  adapun  buku-buku  sekolah  masih  ditempatkan  di
ruangan guru bagian depan, begitupun dengan ruang laboratorium IPA dan laboratorium  bahasa  belum  memiliki  tempat.  Adapun  sarana  lain  yang
dimiliki  MTs.  Ruhul  Bayan  yakni  ruang  laboratarium  komputer  1  dalam kondisi  baik,  ruang  pimpinan  dalam  kondisi  baik  pula,  ruangan  guru,
ruang  tata  usaha,  kamar  kecilWC  ada  5  ruang  dimana  2  ruang  dalam kondisi  baik,  dan  3  ruang  mengalami  kerusakan,  gudang  1,  tempat  olah
raga, dan ruang OSIS. Sedangkan yang belum dimiliki MTs Ruhul Bayan diantaranya  ruang  konseling,  tempat  ibadah,  ruang  UKS  dan  ruang
sirkulasi.
Tabel 4.2 Data Sarana dan Prasarana
No Jenis
Prasarana Jumlah
Ruang Jumlah
Ruang Kondisi
Baik Jumlah
Ruang Kondisi
Rusak Kategori Kerusakan
Rusak Ringan
Rusak Sedang
Rusak Berat
1. Ruang Kelas
8 2
6 -
3 3
2. Perpustakaan
- -
- -
- -
3. R. lab. IPA
- -
- -
- -
4. R. Lab.Bio
- -
- -
- -
5. R. Lab. Fisika
- -
- -
- -
6. R. Lab. Kimia
- -
- -
- -
7. R. Lab. Kom
1 1
- -
- -
8. R. Lab.Bhs
- -
- -
- -
9. R.Pimpinan
1 1
- -
- -
10.  R. Guru 1
1 -
- -
- 11.  R. Tata Usaha
1 1
- -
- --
12.  R.Konseling -
- -
- -
- 13.  Mushola
- -
- -
- -
14.  R. UKS -
- -
- -
-
15.  WC 5
2 3
- -
3 16.  Gudang
1 1
- -
- -
17.  R. sirkulasi -
- -
- -
- 18.  Lapangan
2 1
1 -
1 1
19.  R. OSIS 1
1 -
- -
- 20.  R. Lainnya
- -
- -
- -
17. Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Tenaga pendidik di MTs Ruhul Bayan berasal dari tenaga pengajar yang  berpengalaman  sesuai  dengan  kompetensi  yang  dimiliki,
berpendidikan  sarjana  pendidikan  dan  praktisi  ilmu  kependidikan  yang diterapkan  di  MTs  Ruhul  Bayan  Cisauk.  Adapun  jumlah  guru  Pegawai
Negeri  Sipil  tetap  berjumlah  1  orang,  guru  tetap  yayasan  berjumlah  17 orang,  guru  tidak  tetap  berjumlah  9  orang  dan  dari  tenaga  kependidikan
staf  tata  usaha  berjumlah  2  orang  dan  tata  laksana  1  orang.  Tenaga pendidik dan kependidikan di  MTs Ruhul  Bayan berasal  dari lulusan S-1
Sarjana  Strata  I  dari  berbagai  jurusan  di  beberapa  Universitas, diantaranya:  UNISBA,  UIN  Jakarta,  UNJ,  UNINDRA,  UNIS  Tangerang,
STKIP  Kusumanegara,  STAIF  Serpong,  dll.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa kualitas  pendidik  dan  tenaga  kependidikan  di  MTs  Ruhul  Bayan  bisa
dikatakan baik.
Tabel 4.3 Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan
No. Keterangan
Jumlah Pendidik
1. Guru PNS diperbantukan Tetap
1 2.
Guru Tetap Yayasan 17
3. Guru Honorer
-
4. Guru Tidak Tetap
9 Tenaga Kependidikan
1. Tata Usaha
2 2.
Tata Laksana 1
B. Deskripsi Data
1. Praktik Pembelajaran
a. Praktik  pembelajaran  dengan  menggunakan  strategi
pembelajaran  aktif critical incident pengalaman penting  dari
hasil pretest dan posttest.
Pada penerapan strategi pembelajaran aktif critical incident pengalaman  penting  ini  siswa  terlibat  langsung  dalam  proses
pembelajaran  dimana  pada  awalnya  peneliti  menyampaikan  suatu tema  atau  materi  yang  pada  pertemuan  tersebut  materi  yang  akan
dipelajari  adalah  tentang  pasar  dalam  kegiatan  ekonomi. Sebelumnya  siswa  diminta  untuk  mengisi  soal  pretest  yang
diberikan  oleh  peneliti,  selanjutnya  peneliti  menyampaikan  tema atau  topik  yang  akan  dipelajari  kemudian  siswa  diminta  untuk
menyampaikan  pengalaman  mereka  masing-masing  terkait  pasar, selanjutnya  masing-masing  dari  siswa  mengemukakan  pendapat
mereka  terkait  dengan  pengalaman  mereka  berada  di  pasar  yang berbeda satu sama lain.
Pada  tahap  pertama  penerapan  strategi  critical  incident  ini adalah penjelasan materi tentang pasar dalam kegiatan ekonomi di
kelas  VIII-A.Tahap  kedua,  siswa  diberi  kesempatan  beberapa menit untuk mengingat-ingat kembali pengalaman penting mereka
tentang  pasar.Tahap  ketiga,  siswa  diminta  untuk  mengemukakan pengalaman  mereka  tentang  pasar  yang  tidak  terlupakan.Tahap
keempat,  penyampaian  materi  tentang  pasar  dalam  kegiatan
ekonomi  oleh  peneliti  dengan  mengaitkan  materi  tersebut  dengan pengalaman penting siswa yang sudah diutarakan tadi.
Pada pertemuan kedua pelaksanaan strategi critical incident pengalaman penting masih  sama dengan pertemuan pertama dan
setelah  penerapan  strategi  critical  incident  pengalaman  penting peneliti  memberikan  posttest  untuk  mengukur  sejauh  mana
pemahaman  siswa  terhadap  materi  pasar  dalam  kegiatan  ekonomi yang telah dipelajari.
b. Hasil Observasi
Dari hasil observasi aktivitas siswa ketika melaksanakan tes awal dan mendengarkan materi yang disampaikan oleh guru dapat
dikatakan  baik,  namun  dilihat  dari  semangat  mengikuti  kegiatan belajar  mengajar  dinilai  kurang.  Adapun  ketika  siswa  diminta
untuk  mengingat  pengalaman  penting  tersebut  mereka  terlihat begitu  aktif,  begitu  juga  dalam  mendengarkan  penjelasan  guru
dalam mengaitkan pengalaman siswa dengan materi yang diajarkan serta  mengajukan  pendapat  dan  menjawab  pertanyaan  dari  guru
para siswadinilai aktif dan antusias. Hal tersebut bisa terjadi karena masih  banyak  sebagian  siswa  yang  terlihat  sibuk  sendiri,
mengobrol, bercanda, dan kurang memperhatikan pelajaran. Sedangkan  dari  hasil  observasi  guru  dalam  menjalankan
proses  pembelajaran,  secara  keseluruhan  dinilai  baik.  Mulai  dari menyiapkan kelas dan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran,
apersepsi yang diberikan cukup membuat sebagian siswa semangat dalam  memulai  pelajaran.  Selanjutnya  dalam  menyampaikan
indikator pembelajaran dan menyampaikan materi pelajaran cukup baik, begitu juga dengan penggunaan alat atau media pembelajaran
sesuai dengan kebutuhan siswa. Bahkan ketika kegiatan eksplorasi semua yang dilakukan guru sesuai dengan kemampuan siswa, guru
mampu membimbing dan menggunakan strategi pembelajaran aktif dengan  baik.  Yang  dilakukan  guru  dalam  menjalaskan  materi  dan
mengelola  kegiatan  pembelajaran  sangat  baik,  ketika  memberi kesempatan  kepada
siswa  untuk  berfikir,  bertanya  dan mengemukakan  pendapat  guru  sangat  perhatian  sampai  pada
kegiatan konfirmasi yang dilakukan guru dapat dikatakan baik.
c. Hasil Wawancara
Dari  hasil  wawancara  terhadap  siswa  mengenai  mata pelajaran  IPS  sebagian  siswa  cukup  menyukai  alasannya  berbeda-
beda  salah  satunya  menganggap  materi  pelajaran  IPS  susah,  dan ketika  pertanyaan  beralih  pada  penggunaan  strategi  pengalaman
penting  dalam  mata  pelajaran  IPS  hampir  semua  siswa  menyukai penggunaan  strategi  tersebut  dikarenakan  lebih  mudah  memahami
mata  pelajaran  IPS,  suasana  belajar  menjadi  lebih  menyenangkan dan  penjelasan  yang  disampaikan  guru  lebih  mudah  dipahami
sehingga  mampu  membuat  siswa  lebih  berani  dalam  berbicara, lebih  menghargai  pendapat  orang  lain  dan  tidak  canggung  ketika
berbicara  di  depan  guru.  Adapun  kendala  yang  dihadapi  ketika penggunaan strategi  pengalaman penting siswa mengatakan masih
banyak  siswa  lain  yang  tidak  mendengarkan  guru,  dan  mengobrol dengan  temannya  yang  lain.  Namun    sebagian  siswa  mampu
mengahadapi  masalah  tersebut  karena  berusaha  untuk  tidak terpengaruh,  sebagian  siswa  bahkan  menghimbau  mereka  yang
berisik  dan  yang  lainnya  merasa  risih  terhadap  masalah  tersebut. Hasil  belajar  yang  diperoleh  siswa  ketika  guru  menggunakan
strategi  pengalaman  penting  ini  lebih  baik  dari  sebelumnya. Bahkan  adapula  yang  mendapatkan  nilai  sangat  baik.  Harapan
mereka  agar  proses  pembelajaran  IPS  lebih  baik  lagi  yakni  agar pembelajaran tidak menjadikan siswa jenuh harus lebih banyak lagi
penggunaan  permainan  yang  mampu  membangkitkan  semangat siswa.
Sedangkan  dari  hasil  wawancara  guru  dapat  disimpulkan bahwa beliau mengajar di kelas VIII A, B dan C. beliau mengajar
di  MTs.  Ruhul  Bayan  sudah  13  tahun.  Menurut  beliau  sebagian siswa  menyukai  pelajaran  IPS  namun  sebagian  yang  lain
menganggap bahwa mata pelajaran IPS membosankan. Selama ini dalam  proses  pembelajaran  IPS  belum  banyak  menggunakan
strategi  pembelajaran  aktif  namun  biasanya  beliau  menerapkan sebuah kuis untuk mengetahui pengusaan materi dalam diri siswa.
Menurutnya  strategi  pembelajaran  aktif  pengalaman  penting  ini cocok  diterapkan  pada  pembelajaran  IPS  terutama  materi  pasar
dalam  kegiatan  ekonomi,  karena  mampu  membuat  siswa  aktif dalam  berpendapat  atau  berbicara  selain  itu  juga  bisa  menjadikan
siswa  lebih  interaktif  dan  menurut  beliau  siswa  terlihat  menyukai strategi pengalaman penting ini.
2. Data Hasil Belajar IPS Ekonomi Siswa
a. Hasil Pretest Siswa
Dari  perolehan  hasil  pretest  siswa  yang  telah  dilaksanakan  pada pertemuan  pertama  pada  kelas  VIII-A  yang  berjumlah  32  siswa,  nilai
tertinggi  yang  diperoleh  siswa  adalah  70,  sedangkan  nilai  terendah  yang diperoleh  siswa  adalah  35.  Untuk  lebih  jelasnya,  deskripsi  data  hasil
pretest  siswa  disajikan  dalam  tabel  distribusi  frekuensi  kumulatif  berikut ini:
1
1
Lampiran 18