Tabel 4.8 Data Hasil Perhitungan Uji Hipotesis
Pretest dan Posttest Variabel
Sampel Mean
t
hitung
t
tabel
Kesimpulan
Posttest 32
79,93 10,98
1,66 terima H
a
Pretest 32
55,87
Dengan demikian, H
a
diterima dan dengan kata lain rata-rata hasil belajar  siswa  setelah  menggunakan  strategi  pembelajaran  aktif  critical
incident pengalaman penting lebih tinggi dari pada rata-rata hasil belajar siswa  sebelum  menggunakan  strategi  pembelajaran  aktif  critical  incident
pengalaman  penting,  hal  ini  menunjukkan  bahwa  terdapat  pengaruh penggunaan  strategi  pembelajaran  aktif  critical  incident  terhadap  hasil
belajar IPS Ekonomi siswa.
4. Signifikansi Peningkatan Hasil Belajar
Perbandingan  hasil  pretest  dan  posttest  serta  perhitungan  untuk normal gain diperoleh data sebagai berikut :
8
Tabel 4.9 Data N-Gain dari
Pretest dan Posttest Kelas VIII-A
Pretest   Posttest   N Gain ∑
1780 2560
18,0596 ̅
55,62 80
0,5643
Dari  data  uji  normal  gain  diperoleh  rata-rata  hasil  pretest  siswa sebesar 55,62 sedangkan rata-rata hasil  posttest siswa sebesar 80.  Karena
rata-rata  N  Gain  pretest  dan  posttest  sebesar  0,5643maka  termasuk  ke dalam kategori Gain sedang.
8
Lampiran 26
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Setelah  dilakukan  hipotesis  terhadap  data  posttestterhadap  kelas yang  diajarkan  dengan  strategi  pembelajaran  aktif  critical  incident
pengalaman  penting  dengan  menggunakan  uji  t  dapat  diperoleh  bahwa rata-rata  hasil  belajar  siswa  kelas  VIII-A  setelah  menggunakan  strategi
pembelajaran aktif critical incident pengalaman penting lebih tinggi dari pada  rata-rata  hasil  belajar  siswa  kelas  VIII-A  sebelum  menggunakan
strategi pembelajaran aktif critical incident pengalaman penting.Dengan demikian  terdapat  pengaruhpenggunaanstrategi  pembelajara  aktif  critical
incident terhadap hasil belajar IPS ekonomi siswa. Berdasarkan  pernyataan  di  atas  hal  ini  dimungkinkan  karena
dengan  menggunakan  strategi  pembelajaran  aktif  critical  incident pengalaman
penting memungkinkan
siswa untuk
memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang suatu materi. Selain itu strategi
pengalaman  penting  ini  juga  dapat  meningkatkan  keaktifan  siswa  serta dapat  mengembangkan  kemandirian  siswa  dalam  belajarnya  sehingga
siswa lebih mudah memahami suatu materi. Berdasarkan  hasil  observasi  aktivitas  belajar  siswa  diperoleh
bahwa  pada  pertemuan  pertama,  siswa  masih  terlihat  kurang  baik,  masih banyak  siswa  yang  mengobrol  dan  bercanda  dengan  temannya  dalam
mengerjakan  soal  pretest,  dan  ketika  guru  memulai  proses  pembelajaran masih  banyak  siswa  yang  terkesan  acuh  terhadap  apa  yang  disampaikan
guru.  Ketika  guru  meminta  siswa  untuk  mengemukakan  pendapat  masih banyak  siswa  yang  malu  atau  kurang  berani  dalam  berbicara  di  depan
kelas. Pada pertemuan kedua, suasana kelas nampak mulai cukup kondusif dibandingkan  pertemuan  pertama.  Sebagian  siswa  sudah  mulai  lebih
menghargai  guru  atau  mendengarkan  serta  menyimak  apa  yang disampaikan  oleh  guru  selain  itu  siswa  juga  sudah  mulai  berani  dalam
mengemukakan  pendapat  atau  menceritakan  pengalaman  penting  mereka ketika diminta oleh guru. Sebagian siswa juga terlihat lebih antusias dalam