Jenis - Jenis Buah Pisang Tepung Pisang

Tepung merupakan salah satu bentuk alternatif produk setengah jadi yang dianjurkan, karena lebih tahan disimpan, mudah dicampur dibuat komposit, diperkaya zat gizi difortifikasi, dibentuk, dan lebih cepat dimasak sesuai tuntutan kehidupan modern yang serba praktis Winarno, 2000. Tepung pisang adalah salah satu cara pengawetan pisang dalam bentuk olahan. Tepung pisang mempunyai rasa dan bau yang khas sehingga dapat digunakan pada pengolahan berbagai jenis makanan. Jenis-jenis makanan yang diolah menggunakan tepung pisang antara lain roti,cakepancake, kue kering, kue lapis, puding dan makanan bayibalita dan lain-Iain. Dalam industri tepung pisang, banyak digunakan sebagai bahan campuran dalam pembuatan puding, makanan bayi, roti terutama di Ekuador dan lain-IainWidowati, 2001. Prosedur pembuatan tepung sangat beragam, dibedakan berdasarkan sifat dan komponen kimia bahan pangan. Namun, secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu pertama bahan pangan yang mudah menjadi coklat apabila dikupas dan kedua bahan pangan yang tidak mudah menjadi coklat.Untuk menghindari terbentuknya warna coklat pada bahan pangan yang akan dibuat tepung dapat dilakukan dengan mencegah sesedikit mungkin kontak antara bahan yang telah dikupas dan udara dengan cara merendam dalam air atau larutan garam 1 dan atau menginaktifkan enzim dalam proses blansir Widowati dan Damardjati, 2001. Proses pembuatan tepung pisang antara lain: Buah pisang dikupas kulitnya terlebih dahulu, setelah itu di potong-potong sekitar 0,5 cm. Pisang yang sudah dipotong-potong direndam dalam larutan asam sitrat 3 dengan perbandingan pisang dan larutan asam sitrat 1:2 selama 10 menit dan tanpa perendaman dalam larutan asam. Setelah itu dikeringkan dengan menggunakan oven pada suhu 50ÂșC selama 6 jam. Haluskan menggunakan blender atau grinder dan diayak menggunakan ayakan ukuran 60 mesh Nurdjannah,2009.

2.2 TalasColocasia giganteum Hook

Tanaman talas merupakan tumbuhan asli daerah tropis. Talas termasuk dalam suku talas-talasan Araceae, berperawakan tegak, tingginya 1 cm atau lebih dan merupakan tanaman semusim sepanjang tahun. Awalnya talas dipandang sebelah mata. Tanaman yang biasa tumbuh liar di kebun-kebun ini saat ini menjadi bahan pangan alternatif. Talas dapat dikonsumsi dalam wujud dengan berbagai olahan. Di Indonesia talas dijual dalam bentuk talas goreng keripik talas dan talas rebus.Talas merupakan sumber pangan yang penting karena selain merupakan sumber karbohidrat, protein dan lemak, talas juga mengandung beberapa unsur mineral dan vitamin sehingga dapat dijadikan bahan obat-obatan. Sebagai pengganti nasi, talas mengandung banyak karbohidrat dan protein yang terkandung dalam umbinya Nurcahya, 2010. Tanaman ini diklassifikasikan sebagai tumbuhan berbiji Spermatophytadengan biji tertutup Angiospermaedan berkeping satu Monocotyledonae. Taksonomi tumbuhan talas seacara lengkap adalah sebagai berikut Ermayuli, 2013: Kingdom : Plantae Tumbuhan Divisi : Spermatophyta Menghasilkan Biji Subdivisi : Angiospermae Biji Tertutup Kelas : Monocotyledonae Berkeping satu Ordo : Arales Famili : Araceae Suku Talas-talasan Genus : Colocasia Species : Colocasia esculenta Talas berasal dari daerah sekitar India dan Indonesia, yang kemudian menyebar hingga ke China, Jepang dan beberapa pulau di Samudera Pasifik. Sebagai tumbuhan liar talas dapat tumbuh di pinggiran sungai, rawa, dan tanah tandus. Indonesia sebagai salah satu negara penghasil talas memiliki dua sentra penanaman talas, yaitu di kota Bogor dan Malang. Jenis talas yang biasa dibudidayakan di Bogor adalah talas sutera, talas bentul, talas lampung, talas pandan, talas padang, dan talas ketan. Namun, yang umum ditanam yaitu talas bentul karena memiliki produktivitas yang tinggi serta memiliki rasa umbi yang enak dan pulen Nurcahya, 2010. Talas merupakan tanaman sekulen yaitu tanaman yang umbinya banyak mengandung air Rukmana, 1998. Umbi tersebut terdiri dari umbi primer dan umbi sekunder. Kedua umbi tersebut berada di bawah permukaan tanah. Hal yang membedakan adalah umbi primer merupakan umbi induk yang memiliki bentuk silinder dengan panjang 30 cm dan diameter 15 cm, sedangkan umbi sekunder merupakan umbi yang tumbuh di sekeliling umbi primer dengan ukuran yang leih kecil. Umbi sekunder ini digunakan oleh talas untuk melakukan perkembangbiakkan secara vegetatif.