mengontrol keinginan makan. Makan yang kaya akan serat ini semakin dipertimbangkan sabagai konsumsi wajib ketika sarapan.
Berikut adalah adalah lima manfaat flakes untuk kesehatan Nurjannah, 2000 :
1. Sumber Energi
Flakes kaya akan karbohidrat kompleks yang banyak memberi banyak energi bagi tubuh. Mereka yang terbiasa mengkonsumsi flakes sewaktu
sarapan pun akan merasa lebih energik dan aktif. Selain itu, flakes mampu mengontrol rasa lapar dengan membuat kita merasa kenyang lebih lama.
2. Sumber Protein
Mengkonsumsi flakes, salah satu makanan rendah lemak sama artinya dengan tidak membiarkan kalori masuk ke tubuh kita. Dengan
mengkonsumsi flakes secara rutin, kebutuhan protein harian kita pun akan terpenuhi.
3. Menurunkan Berat Badan
Flakes juga membuat kita merasa kenyang lebih lama, yang secara tidak langsung mengurangi rasa lapar sertamencegah kita makan secara
berlebihan. 4.
Mencegah Kanker Flakes mengandung lemak baik yang membantu mencegah kanker,
terutama kanker payudara dan kanker usus besar.
5. Mengontrol Kadar Gula
Flakes yang terkandung dalam flakes mengurangi kecepatan sekresi glukosa dari makanan. Hal ini membantu tubuh dalam menjaga kadar gula
darah. Mengkonsumsi flakes rutin sendiri baik bagi mereka yang ingin mencegah atau bahkan mengobati diabetes.
2.3.2 Pembuatan Flakes
Prosedur pembuatan sereal menurut Hildayanti 2012 dalam Pembuatan Flakes Jewawut:
Bahan yang digunakan adalah jewawut, air, vanili, aluminium foil, tissue, kertas label, gula dan garam. Alat yang digunakan adalah timbangan digital analitik,
waskom dan oven, selanjutnya bahan yang digunakan terdiri dari jewawut, gula, garam, vanili. Proses pembuatannya diawali dengan pencucian, perendaman dan
pengukusan, pencampuran adonan, pembentukan lembaran, pemipihan dan pencetakan dan dioven 140ÂșC selama 25 menit.
2.4
Cita Rasa Makanan
Menurut Wirakusumah 1990, kesukaan terhadap makanan didasari oleh sensorik, sosial, psikologi, agama, emosi, budaya, kesehatan, ekonomi, cara
persiapan dan pemasakan makanan, serta faktor-faktor terkait lainnya. Penilaian seseorang terhadap kualitas makanan berbeda-beda tergantung selera dan
kesenangannya. Walaupun demikian ada beberapa aspek yang dapat dinilai yaitu persepsi terhadap cita rasa makanan, nilai gizi dan higiene atau kebersihan
makanan tersebut.
2.4.1 Penampilan dan Cita Rasa Makanan
Menurut Moehji 2000, cita rasa makanan mencakup 2 aspek utama yaitu penampilan makanan sewaktu dihidangkan dan rasa makanan pada saat dimakan.
Kedua aspek tersebut sama pentingnya untuk diperhatikan agar benar-benar dapat menghasilkan makanan yang memuaskan. Daya penerimaan terhadap suatu
makanan ditentukan oleh rangsangan yang ditimbulkan oleh makanan melalui indera penglihat, penciuman serta perasa atau pencecap. Walaupun demikian
faktor utama yang akhirnya memengaruhi daya penerimaan terhadap makanan yaitu rangsangan cita rasa yang ditimbulkan oleh makanan itu. Oleh karena itu,
penting sekali dilakukan penilaian cita rasa untuk mengetahui daya penerimaan konsumen.
Menurut Winarno 1997 rasa suatu makanan merupakan faktor yang turut menentukan daya terima konsumen. Rasa dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
senyawa kimia, suhu, konsentrasi dan interaksi dengan komponen rasa yang lain. Warna makanan juga memegang peranan utama dalam penampilan makanan
karena merupakan rangsangan pertama pada indera mata. Warna makanan yang menarik dan tampak alamiah dapat meningkatkan cita rasa.
2.4.2 Konsistensi atau Tekstur Makanan
Konsistensi atau tekstur makanan juga merupakan komponen yang turut menentukan cita rasa makanan karena sensitifitas indera cita rasa dipengaruhi oleh
konsistensi makanan. Makanan yang berkonsistensi padat atau kental akan memberikan rangsangan lebih lambat terhadap indera kita.