Analisis Organoleptik Tekstur Flakes dari Tepung Pisang Barangan Analisis Kandungan Karbohidrat, Protein, Lemak, Abu dan Air pada

4.7. Analisis Kandungan Karbohidrat, Protein, Lemak, Abu dan Air pada

Flakes dari Tepung Pisang Barangan Mentah dan Tepung Talas Hasil analisis kandungan karbohidrat, protein, lemak, abu dan air pada flakes dengan tiga perlakuan dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar 4.2. Kandungan Karbohidrat, Protein, Lemak, Air dan Abu Pada Flakes Hasil analisis kandungan karbohidrat, protein, lemak, air dan abu pada flakesdengan tiga perlakuan yaitu dengan tepung talas dan tepung pisang barangan mentah dapat juga ditampilkan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 4.11. Kandungan Zat Gizi dalam 100 gram Flakes dari Tepung Pisang Barangan Mentah dan Tepung Talas ZatGizi A1 A2 A3 Karbohidrat gr 84,4 79,1 74,0 Protein gr 4,97 5,42 7,18 Lemak gr 3,34 2,10 6,41 Kadar Air gr 3,58 9,95 8,17 Kadar Abu gr 3,21 3,22 3,90 Berdasarkan tabel 4.11 dapat dilihat hasil dari kandungan gizi flakesmenunjukkan kandungan karbohidrat paling tinggi terdapat pada A1 yaitu flakesdengan tepung talas dan tepung pisang barangan mentah 2:1 sebesar 84,4. 10 20 30 40 50 60 70 80 90 A1 A2 A3 Karbohidrat Protein Lemak Air Abu Kandungan protein paling tinggi terdapat pada A3 yaitu flakesdengan tepung talas dan tepung pisang barangan mentah 1:1 sebesar 7,18. Sedangkan pada A3 terdapat kandungan lemak paling tinggi yaitu 6,41. 57

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Karakteristik Flakes

Dari hasil penelitian, flakes dari tepung pisang barangan mentah dan tepung talas yang dihasilkan memiliki karakteristik yang berbeda dengan flakes lain. Dalam hal warna flakes berwarna putih kecoklatan dan coklat demikian juga dalam hal aroma, flakes memiliki aroma yang khas yaitu talas dan pisang. Pada rasa flakes yang dihasilkan khas flakes dengan rasa talas dan pisang sedangkan untuk tekstur yang dihasilkan padaflakestepung talas dan campuran pisang barangan mentah renyah dan kurang renyah.

5.2 Daya Terima Panelis

Berdasarkan hasil uji daya terima panelis yaitu mahasiwa, didapatkan hasil bahwa flakes yang paling disukai panelis yaitu flakes dengan campuran tepung talas dan tepung pisang 1:2 yang menghasilkan rasa manis yang berasal dari pisang barangan yang mendominasi. Hal ini dilihat dari total skor berdasarkan kriteria warna, aroma, rasa dan tekstur. Hasil pengujian pada 30 panelis mahasiswa menunjukkan kategori suka. Hal ini dilihat dari mahasiswa menghabiskan flakes yang diberikan yaitu flakestepung talas dan tepung pisang barangan dengan perbandingan 2:1, tepung talas dan tepung pisang barangan dengan perbandingan 1:2dan campuran tepung talas dan tepung pisang barangan dengan perbandingan 1:1.Uji daya terima dilakukan di Fakultas kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Uji daya terima dilakukan oleh Mahasiswa.

5.3 Daya Terima Panelis Terhadap WarnaFlakes

Pengujian organoleptik terhadap warna flakes yang memiliki skor tertinggi adalah A 2 yaitu sebesar 71 78,8 flakes dengan tepung talas dan tepung pisang barangan mentah dengan perbandingan 1:2. FlakesA 3 dengan campuran tepung talas dan tepung pisang barangan mentah dengan perbandingan 1:1 memiliki skor 65 77,8 termasuk dalam kategori suka. Skor terendah A 1 yaitu sebesar 67 74,4 termasuk dikategori kurang suka yaituflakes dengan tepung talas dan tepung pisang barangan mentah dengan perbandingan 2:1. Hal ini disebabkan warna yang dihasilkan pada campuran tepung talas dan tepung pisang barangan mentah lebih terang sehingga kurang menarik. Hasil analisa sidik ragam yang menunjukkan bahwa nilai F hitung 0,42 F tabel 3,15. Hal ini berarti bahwatidak ada perbedaan warna pada setiap flakesyang dihasilkan pada flakes dengan tepung talas dan tepung pisang barangan mentah. . Warna dapat menandakan rasa suatu makanan. Bila suatu makanan menyimpang dari warna yang umumnya berlaku, makanan tersebut pastinya tidak akan dipilih oleh konsumen. Meskipun sesungguhnya makanan tersebut masih baik kondisinya. Meskipun demikian warna juga tidak selalu identik dengan suatu rasa tertentu. Penentuan mutu makanan dapat juga ditentukan dengan melihat warna suatu makanan tersebut. Dimana terkadang sebelum faktor-faktor lain