Analisis Organoleptik Aroma Flakes dari Tepung Pisang Barangan

Hasil analisis sidik ragam terhadap aroma flakes pada perlakuan A 1 , A 2 dan A 3 dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini: Tabel 4.5. Hasil Analisis Sidik Ragam Terhadap AromaFlakesdari Tepung Pisang Barangan Mentah dan Tepung Talas SumberKeragaman Db JK KT F hitung F tabel Keterangan α = 0,05 Perlakuan 2 1,09 0,55 2,30 3,15 Tidak Ada Perbedaan Galat 87 20,7 0,24 Total 89 21,79 Berdasarkan hasil analisis sidik ragam pada tabel 4.5 di atas dapat dilihat bahwa nilai F hitung 2,30 F tabel 3,15. Hal ini berarti bahwa tidak ada perbedaan aroma pada setiap flakes yang dihasilkan pada perlakuan A 1 , A 2 dan A 3.

4.5. Analisis Organoleptik Rasa Flakes dari Tepung Pisang Barangan Mentah

dan Tepung Talas Hasil analisis organoleptik rasa flakes dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut ini : Tabel 4.6. Hasil Analisis Organoleptik Rasa Flakesdari Tepung Pisang Barangan Mentah dan Tepung Talas Kriteria Rasa A 1 A 2 A 3 Panelis Skor Panelis Skor Panelis Skor Suka 5 15 16,7 18 54 60 13 39 43,3 Kurang Suka 24 48 53,3 12 24 26,7 17 34 37,8 Tidak Suka 1 1 1,1 Total 30 64 71,1 30 78 86,7 30 73 81,8 Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat total skorflakespada perlakuan A 2 memiliki skor tertinggi 78 86,7. Dari uji Barlett maka dapat diketahui bahwa varians data populasi dimana sampel ditarik adalah seragam homogen yaitu b h 0,992 b c 0,93sehingga dapat dilanjutkan ke analisis sidik ragam. Hasil analisis sidik ragam terhadap rasa flakes pada perlakuan A 1 , A 2 dan A 3 dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut ini: Tabel 4.7. Hasil Analisis Sidik Ragam Terhadap Rasa Flakesdari Tepung Pisang Barangan Mentah dan Tepung Talas SumberKeragaman Db JK KT F hitung F tabel Keterangan α = 0,05 Perlakuan 2 3,36 1,68 6,72 3,15 Ada Perbedaan Galat 87 22,03 0,25 Total 89 25,39 Berdasarkan hasil analisis sidik ragam pada tabel 4.7 di atas dapat dilihat bahwa nilai F hitung 6,72 F tabel 3,15. Hal ini berarti bahwa ada perbedaan rasa pada setiap flakes yang dihasilkan pada perlakuan A 1 , A 2 dan A 3. Maka dapat dilanjutkan uji ganda Duncan. Uji ganda Duncan dilakukan untuk mengetahui perbedaan tiap perlakuan dan didapatkan hasilnya seperti tabel dibawah ini: Tabel 4.8. Hasil Uji Ganda Duncan Terhadap Rasa Perlakuan A1 A3 A2 Rata-rata 2,1 2,4 2,6 A2 – A3 = 2,6 – 2,4 = 0,2 0,25 Jadi A2 = A3 A2 – A1 = 2,6 – 2,1 = 0,5 0,27 Jadi A2 ≠ A1 A3 – A1 = 2,4 – 2,1 = 0,3 0,25 Jadi A3 ≠ A1 Berdasarkan Uji Duncan seperti pada tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa tingkat kesukaan panelis terhadap rasa flakes A3 sama dengan A2, namun flakesA1 berbeda dengan kedua flakeslainnya. Hal ini berarti bahwa rasa flakes A2 dan A3 lebih disukai daripada rasa flakes A1 karena flakesA1 mempunyai penilaian yang paling rendah 3,1 dimana semakin rendah tingkat penilaian maka flakesakan kurang disukai.