Analisis Organoleptik Rasa Flakes dari Tepung Pisang Barangan Mentah

Hasil analisis sidik ragam terhadap rasa flakes pada perlakuan A 1 , A 2 dan A 3 dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut ini: Tabel 4.7. Hasil Analisis Sidik Ragam Terhadap Rasa Flakesdari Tepung Pisang Barangan Mentah dan Tepung Talas SumberKeragaman Db JK KT F hitung F tabel Keterangan α = 0,05 Perlakuan 2 3,36 1,68 6,72 3,15 Ada Perbedaan Galat 87 22,03 0,25 Total 89 25,39 Berdasarkan hasil analisis sidik ragam pada tabel 4.7 di atas dapat dilihat bahwa nilai F hitung 6,72 F tabel 3,15. Hal ini berarti bahwa ada perbedaan rasa pada setiap flakes yang dihasilkan pada perlakuan A 1 , A 2 dan A 3. Maka dapat dilanjutkan uji ganda Duncan. Uji ganda Duncan dilakukan untuk mengetahui perbedaan tiap perlakuan dan didapatkan hasilnya seperti tabel dibawah ini: Tabel 4.8. Hasil Uji Ganda Duncan Terhadap Rasa Perlakuan A1 A3 A2 Rata-rata 2,1 2,4 2,6 A2 – A3 = 2,6 – 2,4 = 0,2 0,25 Jadi A2 = A3 A2 – A1 = 2,6 – 2,1 = 0,5 0,27 Jadi A2 ≠ A1 A3 – A1 = 2,4 – 2,1 = 0,3 0,25 Jadi A3 ≠ A1 Berdasarkan Uji Duncan seperti pada tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa tingkat kesukaan panelis terhadap rasa flakes A3 sama dengan A2, namun flakesA1 berbeda dengan kedua flakeslainnya. Hal ini berarti bahwa rasa flakes A2 dan A3 lebih disukai daripada rasa flakes A1 karena flakesA1 mempunyai penilaian yang paling rendah 3,1 dimana semakin rendah tingkat penilaian maka flakesakan kurang disukai.

4.6. Analisis Organoleptik Tekstur Flakes dari Tepung Pisang Barangan

Mentah dan Tepung Talas Hasil analisis organoleptik tekstur flakes dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut ini : Tabel 4.9. Hasil Analisis Organoleptik Tekstur Flakesdari Tepung Pisang Barangan Mentah dan Tepung Talas Kriteria Rasa A 1 A 2 A 3 Panelis Skor Panelis Skor Panelis Skor Suka 6 18 20 12 36 40 7 21 23,3 Kurang Suka 20 40 44,4 14 28 31,1 19 38 42,2 Tidak Suka 4 4 4,4 4 4 4,4 4 4 4,4 Total 30 62 68,8 30 68 75,5 30 63 69,9 Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat total skor flakes pada perlakuan A 2 memiliki skor tertinggi 68 75,5. Dari uji Barlett maka dapat diketahui bahwa varians data populasi dimana sampel ditarik adalah seragam homogen yaitu b h 1,00 b c 0,93 sehingga dapat dilanjutkan ke analisis sidik ragam. Hasil analisis sidik ragam terhadap teksturflakes pada perlakuan A 1 , A 2 dan A 3 dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut ini: Tabel 4.10. Hasil Analisis Sidik Ragam Terhadap TeksturFlakesdari Tepung Pisang Barangan Mentah dan Tepung Talas SumberKeragaman Db JK KT F hitung F tabel Keterangan α = 0,05 Perlakuan 2 0,7 0,35 0,9 3,15 TidakadaPerbedaan Galat 87 34,4 0,4 Total 89 35,1 Berdasarkan hasil analisis sidik ragam pada tabel 4.10 di atas dapat dilihat bahwa nilai F hitung 0,9 F tabel 3,15. Hal ini berarti bahwa tidak ada perbedaan tekstur pada setiap flakesyang dihasilkan pada perlakuan A 1 , A 2 dan A 3 .

4.7. Analisis Kandungan Karbohidrat, Protein, Lemak, Abu dan Air pada

Flakes dari Tepung Pisang Barangan Mentah dan Tepung Talas Hasil analisis kandungan karbohidrat, protein, lemak, abu dan air pada flakes dengan tiga perlakuan dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar 4.2. Kandungan Karbohidrat, Protein, Lemak, Air dan Abu Pada Flakes Hasil analisis kandungan karbohidrat, protein, lemak, air dan abu pada flakesdengan tiga perlakuan yaitu dengan tepung talas dan tepung pisang barangan mentah dapat juga ditampilkan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 4.11. Kandungan Zat Gizi dalam 100 gram Flakes dari Tepung Pisang Barangan Mentah dan Tepung Talas ZatGizi A1 A2 A3 Karbohidrat gr 84,4 79,1 74,0 Protein gr 4,97 5,42 7,18 Lemak gr 3,34 2,10 6,41 Kadar Air gr 3,58 9,95 8,17 Kadar Abu gr 3,21 3,22 3,90 Berdasarkan tabel 4.11 dapat dilihat hasil dari kandungan gizi flakesmenunjukkan kandungan karbohidrat paling tinggi terdapat pada A1 yaitu flakesdengan tepung talas dan tepung pisang barangan mentah 2:1 sebesar 84,4. 10 20 30 40 50 60 70 80 90 A1 A2 A3 Karbohidrat Protein Lemak Air Abu