sikap, dan pola tindak terhadap lingkungan hidupnya, sedangkan Newcomb, Turner, dan Converse dalam Kusmiati 2001, karakteristik individu adalah sifat-
sifat atau ciri-ciri yang dimiliki seseorang yang berhubungan dengan semua aspek kehidupannya. Umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status sosial ekonomi,
bangsa, dan agama termasuk karakteristik individu.
2.1.5 Evaluasi Program
Secara umum, evaluasi dapat diartikan sebagai upaya seksama untuk mengumpulkan, menyusun, mengolah, dan menganalisa fakta, data, dan informasi
untuk menyimpulkan harga, nilai, kegunaan, kinerja mengenai sesuatu barang, hal, organisasi, pekerjaan, dan sebagainya yang kemudian dapat dibuat
kesimpulan sebagai proses pengambilan keputusan Musa, 2005. Cronbach 1963 dan Stufflebeam 1971 yang dikutip oleh Arikunto dan Jabar 2004
mengemukakan bahwa evaluasi program upaya menyediakan informasi untuk disampaikan kepada pengambil keputusan. Namun, Cronbach 1982 seperti
dikutip oleh Arikunto dan Jabar 2004 menegaskan bahwa walaupun evaluator menyediakan informasi, evaluator bukanlah pengambil keputusan tentang suatu
program. Evaluasi program sangat bermanfaat terutama bagi pengambil keputusan karena dengan masukan hasil evaluasi program itulah pengambil keputusan akan
menentukan tindak lanjut dari program yang sedang atau telah dilaksanakan. Klausmeier dan Goodwin sebagaimana dikutip Fauzia 2008 mendefinisikan
evaluasi sebagai suatu proses yang berkelanjutan dalam memperoleh dan mengintrepretasikan informasi untuk menentukan kualitas dan kuantitas kemajuan
peserta didik guna mencapai tujuan pendidikan, yaitu perubahan perilaku dalam pengetahuan, sikap, dan ketrampilan atau penerapan.
Musa 2005 mengemukakan unsur-unsur pokok yang harus ada dalam kegiatan evaluasi adalah obyek yang dinilai, tujuan evaluasi, alat evaluasi, proses
evaluasi, hasil evaluasi, standar yang dijadikan pembanding dan proses perbandingan antara hasil evaluasi dengan standar. Saat kita melakukan evaluasi
program, ada tiga tujuan yang dapat diperoleh, yaitu mengetahui sejauhmana tingkat keberhasilan atau ketercapaian apabila dibandingkan dengan rencana yang
telah ditetapkan, mengetahui faktor-faktor pendukung dan penghambat dari
program yang sedang dilakukan, dan sebagai bahan masukan bagi pelaksanaan program selanjutnya. Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan saat melakukan
evaluasi program menurut Musa 2005 adalah: a.
Obyektif, data dan informasi yang diperoleh adalah benar berdasarkan fakta yang ada.
b. Menyeluruh, data dan informasi itu mencakup aspek-aspek dari program
yang bersangkutan. c.
Partisipatif, data dan informasi yang diperoleh bukan semata-mata dari persepsi pihak evaluator, tetapi juga sumber informasi lain, seperti
penyelenggara, tutor, peserta belajar, serta tokoh masyarakat. Departemen
Pertanian 1990
seperti dikutip
Fauzia 2008
mengemukakan jenis evaluasi untuk mengevaluasi program yaitu: a.
Evaluasi Input adalah penilaian terhadap kesesuaian antara input-input program dengan tujuan program. Semua jenis barang, jasa, dana, tenaga
manusia, teknologi dan sumberdaya lainnya termasuk input, yang perlu tersedia untuk terlaksananya suatu kegiatan dalam rangka menghasilkan
output dan tujuan suatu proyek atau program. b.
Evaluasi Output adalah penilaian terhadap keluaran yang dihasilkan oleh program. Produk atau jasa tertentu yang diharapkan dapat dihasilkan oleh
suatu kegiatan dari input yang tersedia, untuk mencapai tujuan proyek atau program adalah output. Misalnya, perubahan pengetahuan aras kognitif,
perubahan sikap aras afektif, kesediaan berperilaku aras konatif dan perubahan perilaku aras psikomotorik. Aras kognitif adalah tingkat
pengetahuan seseorang. Aras afektif adalah kecenderungan sikap seseorang yang dipengaruhi oleh perasaannya terhadap suatu hal. Aras
konatif adalah kesediaan seseorang berperilaku tertentu yang dipengaruhi oleh sikapnya terhadap suatu hal. Aras tindakan adalah perilaku seseorang
yang secara nyata diwujudkan dalam perbuatannya sehari-hari sehingga membentuk suatu pola.
c. Evaluasi Effect efek adalah penilaian terhadap hasil yang diperoleh dari
penggunaan output program, sebagai contoh adalah efek yang dihasilkan dari perubahan perilaku peserta suatu penyuluhan. Efek biasanya sudah
mulai muncul pada waktu pelaksanaan program namun efek penuh biasanya baru tampak setelah program selesai.
d. Evaluasi Impact dampak adalah penilaian terhadap hasil yang diperoleh
dari efek proyek yang merupakan kenyataan sesungguhnya yang dihasilkan oleh proyek pada tingkat yang lebih luas dan menjadi tujuan
jangka panjang. Evaluasi dampak dapat dipertimbangkan dengan penggunaan penilaian yang kualitatif.
Dalam ilmu evaluasi program pendidikan, ada banyak model yang dapat digunakan untuk mengevaluasi suatu program. Namun pada dasarnya mempunyai
tujuan yang sama, yaitu melakukan kegiatan pengumpulan data atau informasi yang berkenaan dengan objek yang dievaluasi, sert menyediakaan bahan bagi
pengambil keputusan dalam menentukan tindak lanjut sutu program. Salah satu model evaluasi yang paling banyak dikenal dan diterapkan oleh para evaluator
adalah CIPP Evaluation Model yang merupakan singkatan dari context, input, process,
dan product. Menurut Stufflebeam 1967 yang dikutip oleh Arikunto dan Jabar 2004, model CIPP adalah model evaluasi yang memandang program
yang dievaluasi sebagai sebuah sistem, artinya konteks, masukan, proses dan hasil merupakan sasaran evaluasi yang tidak lain adalah komponen dari proses sebuah
program kegiatan. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai model evaluasi CIPP: a.
Evaluasi Konteks, adalah upaya untuk menggambarkan dan merinci lingkungan, kebutuhan yang tidak terpenuhi, populasi dan sampel yang
dilayani, serta tujuan proyek. b.
Evaluasi Masukan input, mengarah pada pemecahan masalah yang mendorong diselenggarakannya program.
c. Evaluasi Proses, menunjuk pada apa kegiatan yang dilakukan dalam
program, siapa yang ditunjuk sebagai penanggungjawab program, kapan kegiatan akan selesai. Evaluasi proses juga diarahkan pada seberapa jauh
kegiatan yang dilaksanakan dalam program sudah terlaksana sesuai dengan rencana.
d. Evaluasi Produk atau Hasil, diarahkan pada perubahan yang terjadi pada
masukan mentah seperti pencapaian tujuan yang telah ditetapkan, dampak
program misalnya, perubahan perilaku individu setelah dikenai sebuah program.
2.2 Kerangka Pemikiran