Pelatihan Tim Kerja RW Hijau Fasilitasi Perlengkapan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga

yang inovatif, dan manfaat lubang resapan Biopori untuk melestarikan lingkungan hidup. c Fasilitasi kesepakatan peserta sosialisasi untuk melakukan kegiatan percontohan. Peserta sosialisasi adalah 310 rumah tangga yang bermukim di Perumahan Griya Pancoran Mas Indah RW 14. Kegiatan percontohan yang disosialisasikan meliputi pengomposan dengan Keranjang Takakura dan lubang resapan Biopori sebagai media komposter, pemilahan sampah organik dengan anorganik, serta daur ulang sampah anorganik menjadi kerajinan yang memiliki nilai tambah. Output sosialisasi program melalui kegiatan pelatihan ini antara lain, kesepakatan warga untuk melaksanakan percontohan, serta pengurus Pokja RW Hijau beserta para kader lingkungan memahami dan memiliki ketrampilan mengelola sampah skala rumah tangga berbasis komunitas RT ataupun RW. Hasil pelatihan berupa tata cara komposting kemudian disosialisasikan oleh Pokja RW Hijau beserta kader lingkungan disetiap pertemuan rapat atau arisan pada masing- masing RT. Fasilitas perlengkapan pengelolaan sampah didistribusikan langsung ke setiap rumah tangga di masing-masing RT, sehingga masing rumah tangga dapat memanfaatkannya dengan baik.

5.4.2 Pelatihan Tim Kerja RW Hijau

Tujuan pelatihan ini adalah agar tim kerja RW Hijau yang terdiri dari kelompok kerja dan kader lingkungan memahami sistem pengelolaan sampah berbasis rumah tangga, selain itu tim kerja juga memiliki ketrampilan mengelola sampah organik dan sampah anorganik pada skala rumah tangga. Pelatihan ini juga bertujuan agar tim kerja RW Hijau memiliki kemampuan mendampingi warga untuk mengelola sampah skala rumah tangga. Input pelatihan ini adalah peserta pelatihan yakni tim kerja RW Hijau yang terdiri dari Pokja RW Hijau dan para kader lingkungan. Materi yang disampaikan dalam pelatihan tim kerja RW Hijau ini antara lain mengenai kebijakan dan strategi pengelolaan sampah Kota Depok, sistem pengelolaan sampah skala rumah tangga berbasis komunitas RW dan RT, termasuk pengenalan jenis sampah, teknologi pengolahan sampah organik meliputi Keranjang Takakura dan Biopori, serta materi mengenai pengorganisasian di tingkat RW dan RT. Mekanisme pelatihan adalah persiapan, kemudian pelaksanaan yang terdiri dari pembukaan, pemaparan materi yang dilanjutkan dengan diskusi kemudian diakhiri dengan praktek pengelolaan sampah. Output dari pelatihan ini adalah tim kerja RW Hijau paham dan trampil mengelola sampah skala rumah tangga berbasis komunitas RW dan RT.

5.4.3 Fasilitasi Perlengkapan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga

Tujuan fasilitasi ini adalah tersedianya fasilitas pengelolaan sampah organik rumah tangga yakni Keranjang Takakura beserta perlengkapannya dan alat bor untuk membuat lubang resapan Biopori, selain itu tersedianya fasilitas pengumpulan sampah anorganik untuk dijual ke lapak. Fasilitas yang telah diberikan juga dapat termanfaatkan dengan baik. Input dalam program ini adalah fasilitas atau perlengkapan pengelolaan sampah rumah tangga dan panduan penggunaan perlengkapan. Perlengkapan untuk mengelola sampah rumah tangga terdiri dari Keranjang Takakura dan perlengkapannya, alat bor untuk membuat lubang resapan Biopori, serta keranjang belanja sebagai wadah pengumpulan sampah anorganik. Mekanisme fasilitasi perlengkapan dimulai dengan persiapan pengadaan fasilitas atau peralatan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan setempat, kemudian dilanjutkan dengan pendistribusian dan penandatanganan berita acara serah terima dari dinas kepada pengurus RW 14. Output dari tahap fasilitasi ini adalah setiap warga memiliki dan menggunakan fasilitas atau perlengkapan untuk pengelolaan sampah rumah tangga, selain itu adanya laporan pelaksanaan fasilitasi perlengkapan untuk mengetahui apakah perlengkapan tersebut didistribusikan secara merata.

5.4.4 Aksi Informasi