Latar Belakang Program IMPLEMENTASI

BAB V IMPLEMENTASI

PROGRAM KOMPOSTING RUMAH TANGGA

5.1 Latar Belakang Program

Setiap rumah tangga adalah produsen sampah, baik sampah organik maupun sampah anorganik. Cara yang paling efektif untuk mengatasi masalah sampah adalah tiap rumah tangga melakukan aktivitas mengurangi sampah taraf minimal, yakni volume sampah yang keluar dari persil lahan masing-masing rumah tangga. Pengurangan sampah organik di rumah tangga dapat dilakukan melalui pengomposan dengan Keranjang Takakura dan Lubang Resapan Biopori sebagai komposter. Pengurangan sampah anorganik dapat dilakukan dengan mengumpulkan sampah anorganik yang masih dapat dijual dan menjualnya secara kolektif ke lapak untuk didaur ulang recycle. Pengurangan juga dapat dilakukan dengan menggunakan kembali sampah yang masih bisa digunakan reuse dan mengurangi penggunaan kantong-kantong plastik belanja reduce. Aksi individu dalam rumah tangga untuk mengurangi volume sampah yang keluar dari persil lahan masing-masing dibingkai dalam aksi kolektif, karena aksi individu saja tidak akan mampu mengatasi masalah sampah tanpa dukungan dari aksi kolektif. Aksi kolektif dilakukan melalui kesepakatan kolektif komunitas di tingkat lokal tentang bagaimana pengelolaan sampah di masing-masing rumah tangga. Aksi kolektif dapat muncul dari insiatif internal sebuah komunitas, namun dapat juga terjadi karena difasilitasi pihak eksternal dari luar komunitas yang bersangkutan. Aksi kolektif berkaitan dengan sampah tingkat lokal hingga saat ini adalah kesepakatan bahwa tiap rumah tangga membuang sampah di tempat sampah di rumahnya masing-masing, berupaya mengurangi sampah yang keluar dari persil lahannya masing-masing, mengelola sampah organik di rumahnya masing-masing dengan Keranjang Takakura dan lubang resapan Biopori sebagai media komposternya, mengumpulkan sampah anorganik yang masih dapat dijual dan menjualnya secara kolektif ke lapak, membuang sampah sisa untuk diangkut oleh gerobak pengangkut sampah. Aksi kolektif didukung pula dengan kesepakatan kolektif bahwa pengangkutan sampah dilakukan oleh gerobak pengangkut sampah yang dikoordinir RT atau RW dan komunitas RT menyepakati pemanfaatan kompos hasil pengomposan sampah organik secara kolektif, dana hasil penjualan sampah anorganik secara kolektif, serta besar iuran sampah yang harus dibayar tiap rumah tangga.

5.2 Tujuan Program