commit to user 19
4 Menghubungkan konsep-konsep itu dengan kata penghubung tertentu untuk membentuk proposisi dan garis penghubung.
5 Jika peta sudah selesai, perhatikan kembali letak konsep-konsepnya dan kalau perlu diperbaiki atau disusun kembali agar menjadi lebih baik dan
berarti. Dalam proses belajar dengan strategi peta konsep dilaksanakan diskusi
kelompok, sehingga ide-ide yang terkumpul dalam diskusi dapat dituangkan dalam peta konsep. Belajar dengan diskusi kelompok adalah metode mengajar
dengan mengkondisikan peserta didik dalam suatu group kelompok sebagai satu kesatuan dan diberikan tugas untuk dibahas dalam kelompok tersebut.
Menurut Moedjiono dalam Mulyani sumantri dan Johar Permana 2001, “ Metode kerja kelompok adalah format belajar yang menitikberatkan kepada
interaksi antara anggota yang lain dalam suatu kelompok guna menyelesaikan tugas-tugas belajar secara bersama-sama”.
Peta konsep menggambarkan jalinan antar konsep yang dibahas dalam bab materi yang bersangkutan yaitu materi nilai-nilai pancasila. Konsep
dinyatakan dalam bentuk label konsep atau istilah. Konsep-konsep dijalin secara bermakna dengan kata-kata penghubung sehingga dapat membentuk
proposisi. Satu proposisi mengandung dua konsep dan kata penghubung. Konsep yang satu mempunyai cakupan yang lebih luas daripada konsep yang
lain. Dengan kata lain konsep yang satu lebih inklusif daripada konsep yang lain.
d. Manfaat Peta Konsep
Menurut Martinis Yamin dan Maisah 2009: 179-180, peta konsep bermanfaat untuk :
1 Membantu guru mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa tentang suatu topik sebelum kelas mulai mengerjakannya, sehingga guru dapat
merencanakan urutan pembelajaran selanjutnya. 2 Menyediakan suatu titik tolak untuk diskusi antar siswa guna memperjelas
pengertian mereka. Untuk maksud ini, siswa akan ditempatkan didalam kelompok-kelompok untuk membangun peta melalui mufakat.
commit to user 20
3 Memberi umpan balik tentang sejauh mana siswa sudah memahami topik itu. Untuk maksud ini, peta konsep diselesaikan sebagai kegiatan terakhir
dalam urutan pengajaran suatu topik. 4 Mengaitkan gagasan-gagasan dan pengertian yang dikembangkan dalam
suatu kegiatan dengan apa yang mereka pelajari dalam kegiatan lain. Menurut Ratna Wilis Dahar 1989: 130-132, ada beberapa manfaat
dari peta konsep, antara lain : 1 Guru dapat mengetahui seberapa jauh pengetahuan siswa mengenai pokok
bahasan yang diajarkan. Hal itu kemudian dijadikan titik tolak pengembangan pelajaran selanjutnya.
2 Bagi siswa sendiri, pemetaan konsep berfungsi untuk menolong dirinya belajar bagaimana caranya belajar bermakna itu.
3 Dapat mengungkapkan konsepsi salah yang terjadi pada siswa, yang biasanya timbul karena terdapat kaitan antara konsep-konsep yang
mengakibatkan preposisi yang salah. 4 Dapat digunakan sebagai alat evaluasi berdasarkan ide dalam teori kognitif
Ausubel, yaitu : a bahwa struktur kognitif seseorang itu duatur secara hierarkis dengan
konsep-konsep dan preposisi yang lebih inklusif, superordinat terhadap konsep dan preposisi yang kurang inklusif.
b Konsep-konsep dalam struktur kognitif mengalami diferensiasi progresif, yaitu bahwa belajar bermakna merupakan proses
berkesinambungan dimana konsep-konsep baru memperoleh lebih banyak makna dengan dibentuknya lebih banyak kaitan proporsional.
c Belajar bermakna akan meningkat bila siswa menyadari kaitan-kaitan konsep diantara kumpulan konsep atau proposisi yang berhubungan.
Berkaitan dengan mendesain materi pelajaran, teknik peta konsep memberi manfaat sebagai berikut Hizam Zaini, 2002: 63-65 ;
a. Peta konsep sesuai dengan karakteristiknya memberi visualisasi konsep- konsep baik utama dan pendukung yang telah terstruktur kedalam suatu
kertas atau media lain yang dapat dilihat secara empiris. Peta konsep
commit to user 21
mampu memberi gambaran utuh akan saling berhubungan antara satu konsepkata kunci dengan konsepkata kunci lainya.
b. Gambar konsep-konsep itu menunjukkan bentuk hubungan antara satu sama lain; mungkin linier, vertikal, satu arah, dua arah yang bertolak
belakang, mungkin garis tidak putus yang menunjukkan hubungan intensif dan garis putus-putus yang menunjukkan hubungan yang jarang.
c. Peta konsep memberi bunyi hubungan yang dinyatakan dengan kata-kata untuk menjelaskan bentuk-bentuk hubungan antara satu konsep dengan
konsep lain. Kata yang menghubungkan ini disebut label yang umumnya berupa kata kerja.
Peta konsep sebagai refleksi upaya pemahaman seseorang dalam bentuk diagram memungkinkan untuk dapat dievaluasi secara
efisien oleh dirinya sendiri atau oleh orang lain. Penggunaan peta konsep sebagai alat untuk evaluasi seseorang terhadap
pemahamanya alur pikirnya sendiri disebut sebagai strategi metakognisi Novak, 1999. Melalui peta konsep, seseorang dapat
memantau kesalahan konsep dan kesulitan pemahaman yang mungkin terjadi sehingga dapat diperbaiki. Menurut Mason 1992,
penggunaan peta konsep sebagai alat refleksi pemahaman dapat meningkatkan kualitas pembelajaran Diah Aryulina, 2003: 99.
Beberapa penelitian yang dikutip Diah Aryulina 2003: 99 yang berkaitan dengan teknik peta konsep menunjukkan bahwa penggunaan
peta konsep dalam proses belajar dapat meningkatkan daya ingat dan pemahaman yang terpadu sehingga hasil belajar meningkat Aryulina,
1999; brisco dan La Master, 1991; Dahar dan Liliasari, 1993. Dengan menggunakan peta konsep dalam pembelajaran maka
dapat diperkirakan kedalaman dan keluasan konsep yang perlu diajarkan kepada siswa. Kaitan konsep yang satu dengan konsep yang lain bagi
siswa merupakan hal yang terpenting dalam belajar, sehingga apa yang dipelajari oleh siswa akan lebih bermakna, lebih mudah diingat dan lebih
mudah dipahami, diolah serta dikeluarkan kembali bila diperlukan.
commit to user 22
Berdasarkan hal itu pula maka peta konsep dapat digunakan ataupun dilakukan pada saat :
a. Awal sebelum kegiatan inti pembelajaran dilakukan. b. Kegiatan inti pembelajaran berlangsung.
c. Akhir kegiatan inti pembelajaran. Penggunaan di awal pelajaran dimaksudkan untuk mengetahui
sejauh mana siswa menguasai konsep yang akan dipelajari. Penggunaan ini juga mendukung teori belajar konstruktivisme. Bahwa pengetahuan
awal yang dimiliki dan mampu diidentifikasi akan dapat membangun pengetahuan barunya secara utuh.
Penggunaan pada saat kegiatan inti pembelajaran sekaligus dapat menjadi strategi pembelajaran aktif pada siswa. Misalnya meminta siswa
baik secara individu maupun kelompok mengidentifikasi konsep-konsep. Metode mengajar yang dapat digunakan antara lain penugasan, kerja
kelompok, latihan dan demonstrasi. Dalam hal ini peta konsep selain dapat digunakan sebagai strategi selama proses pembelajaran, dapat pula
digunakan sebagai media pembelajaran. Penggunaan pada akhir kegiatan inti menjadikan peta konsep
merupakan salah satu tehnik penilaian. Peta konsep dapat digunakan sebagai salah satu strategi menilai proses atau hasil pembelajaran. Dalam
hal ini digunakan sebagai strategi penilaian kecakapan berfikir sintesis kreatif Hisyam Zaini, dkk. 2002: 98 .
e. Kelebihan Dan Kekurangan Peta Konsep