commit to user 32
Sebagai landasan atau dasar negara, Pancasila dijabarkan dalam bentuk peraturan perundang-undangan nasional sehingga pelaksanaannya
lebih jelas dan tegas. Sebagaimana diatur dalam Tap No. III MPR 2000 tentang Sumber Hukum Nasional dan Tata Urutan Peraturan Perundang-
undangan Negara RI, sistematika Peraturan Perundang-undangan Negara RI tersebut sebagai berikut.
a UUD 1945 b Ketetapan MPR
c Undang-Undang d Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
e Peraturan Pemerintah f Keputusan Presiden
g Peraturan Daerah Sejak Sidang Umum MPR tahun 2004, MPR berkedudukan
sebagai lembaga negara biasa yang sejajar dengan lembaga negara lainnya. Sejalan dengan hal tersebut, Tata Urutan Perundang-undangan Negara RI
mengalami perubahan sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004, yaitu sebagai berikut.
a UUD 1945 b Undang-UndangPeraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
c Peraturan Pemerintah PP d Peraturan Presiden
e Peraturan Daerah
yang meliputi;
Perda Provinsi,
Perda KabupatenKota, dan Peraturan DesaKelurahan.
3. Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
Ideologi terbuka adalah ideologi yang memiliki tata nilai yang mendalam dan menyeluruh. Selain itu, memiliki relevansikesesuaian yang
tinggi dengan perkembangan masyarakat, serta mampu menjawab berbagai permasalahan dan tantangan kehidupan zaman. Agar suatu
ideologi menjadi ideologi terbuka yang mampu memelihara relevansi dengan perkembangan zaman, perlu tiga dimensi sebagai berikut.
commit to user 33
a. Dimensi realita, bahwa nilai-nilai yang terkandung di dalam ideologi tersebut bersumber dari nilai-nilai yang secara riil hidup dalam
masyarakat. b. Dimensi idealisme, bahwa ideologi perlu mengandung cita-cita yang
ingin dicapai dalam berbagai kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Melalui idealisme atau cita-cita yang terkandung
dalam ideologi yang dihayati, masyarakat atau bangsa mengetahui ke arah mana mereka harus membangun kehidupannya menuju cita-
citanya. c. Dimensi fleksibilitas, bahwa ideologi terbuka memiliki kesesuaian
yang tinggi terhadap dinamika perkembangan masyarakat. Selain itu, ideologi juga harus merangsang masyarakat mengembangkan nilai-
nilai dasar yang terkandung dalam ideologi untuk menjawab tantangan zaman.
Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia memenuhi tiga dimensi tersebut. Pancasila memenuhi dimensi realistis karena nilai-nilai
yang terkandung di dalamnya bersumber dari jiwa, kepribadian, dan nilai- nilai masyarakat Indonesia. Pancasila memenuhi dimensi idealis karena
Pancasila mengandung cita-cita luhur tentang kehidupan yang
didambakan, yaitu masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera material maupun spiritual dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dengan demikian, Pancasila menjadi pegangan hidup dalam menentukan arah kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila juga memenuhi
dimensi fleksibilitas karena Pancasila memiliki relevansi yang tinggi dengan dinamika perkembangan masyarakat. Nilai-nilai Pancasila dapat
dikembangkan dan dijabarkan untuk nenghadapi tantangan zaman serta menjawab persoalan-persoalan bangsa di masa sekarang dan masa yang
akan datang. Ideologi tertutup memutlakkan pandangan secara totaliter,
sehingga masyarakat tidak mungkin mengambil jarak terhadapnya dan tidak mungkin memilikinya. Sebaliknya, masyarakat dan martabat
commit to user 34
manusia akan dikorbankan untuk ideologi tertutup tersebut. Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah bahwa nilai-nilai
dasarnya tetap namun penjabaranya dapat dijabarkan secara dinamis dan kreatif sesuai dengan kebutuhan perkembangan masyarakat indonesia.
Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila sebagai ideologi terbuka adalah sebagai berikut :
1 Nilai dasar, merupakan esensi dari sila-sila pancasila yang bersifat universal, sehingga dalam nilai dasar pancasila ini terkandung cita-
cita, tujuan serta nilai-nilai yang baik dan benar. 2 Nilai instrumental, merupakan eksplitasi penjabaran lebih lanjut dari
nilai-nilai dasar ideologi pancasila. 3 Nilai praktis, merupakan nilai-nilai instrumental dalam suatu realisasi
pengalaman yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
4. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan