commit to user 34
manusia akan dikorbankan untuk ideologi tertutup tersebut. Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah bahwa nilai-nilai
dasarnya tetap namun penjabaranya dapat dijabarkan secara dinamis dan kreatif sesuai dengan kebutuhan perkembangan masyarakat indonesia.
Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila sebagai ideologi terbuka adalah sebagai berikut :
1 Nilai dasar, merupakan esensi dari sila-sila pancasila yang bersifat universal, sehingga dalam nilai dasar pancasila ini terkandung cita-
cita, tujuan serta nilai-nilai yang baik dan benar. 2 Nilai instrumental, merupakan eksplitasi penjabaran lebih lanjut dari
nilai-nilai dasar ideologi pancasila. 3 Nilai praktis, merupakan nilai-nilai instrumental dalam suatu realisasi
pengalaman yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
4. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan
Paradigma berasal dari kata paradigm Inggris yang berari model atau pola. Dengan pola atau model akan terbentuk sebuah ciri, sifat, dan
karakter dari ilmu pengetahuan. Sedangkan pembangunan development merupakan suatu proses perubahan menuju keadaan yang lebih baik.
Sehingga dalam pembangunan terjadi proses perkembangan, perubahan, baik secara kuantitas maupun secara kualitas.
Negara Indonesia telah merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, setelah berabad-abad merasakan pedihnya berada di bawah cengeraman
penjajahan. Kemerdekaan bukan diperoleh secara gratis, melainkan melalui sebuah perjuangan panjang dan pengorbanan yang sangat besar.
Kemerdekaan tersebut bukanlah sebagai tujuan akhir final goal, melainkan baru sebagai jembatan emas mewujudkan kehidupan yang
dicita-citakan. Untuk itu, agar cita-cita bangsa dapat diwujudkan, maka kemerdekaan harus dimanfaatkan dan diisi dengan melaksanakan
pembangunan nasional. Sebab tanpa pembangunan, bentuk kehidupan yang dicita-citakan tidak akan tercapai.
commit to user 35
Sejak Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, secara formal bangsa Indonesia telah menjatuhkan pilihannya pada ideologi Pancasila.
Dengan demikian, Pancasila merupakan sumber nilai bagi bangsa Indonesia yang memberi inspirasi dalam berpikir dan bertindak dalam
mewujudkan kehidupan
yang dicita-citakan,
termasuk dalam
melaksanakan pembangunan. Pancasila sebagai paradigma pembangunan berarti pola atau model pembangunan yang dilaksanakan bangsa Indonesia
berdasar Pancasila. Ini berarti bahwa sumber hukum, metode serta cara pelaksanaan pembangunan bangsa Indonesia berdasar pada Pancasila.
Ideologi negara merupakan sendi utama kehidupan berbangsa dan bernegara, karena ideologi menentukan arah dan kehidupan suatu bangsa.
Demikian pula, kehidupan bangsa Indonesia. Arah kehidupan, cita-cita serta cara mewujudkan tujuan negara senantiasa didasarkan pada ideologi
nasional Pancasila. Cita-cita nasional bangsa Indonesia telah dirumuskan dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat, yaitu untuk melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umutn, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Dalam usaha mewujudkan cita-cita nasional tersebut, bangsa Indonesia melaksanakan pembangunan nasional. Pancasila sebagai
ideologi bangsa sekaligus sebagai paradigma pembangunan. Pancasila menjadi landasan pembangunan, arah dan model pembangunan sekaligus
sebagai tujuan pembangunan. Pancasila sebagai tujuan pembangunan, karena tujuan pembangunan nasional adalah mewujudkan masyrakat adil
dan makmur, material dan spiritual berdasarkan Pancasila. Ini berarti, pembangunan tidak hanya dalam bidang material saja, tetapi juga
seimbang dengan pembangunan spiritual. Pancasila menjadi orientasi pembangunan,
sehingga hakikat
pembangunan nasional
adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat
seluruhnya.
commit to user 36
Selain sebagai paradigma pembangunan, Pancasila menjadi model, landasan hukum, sekaligus memberi ciri atau karakteristik pembangunan
nasional. Berikut karakteristik pembangunan nasional yang berdasar pada paradigma pembangunan Pancasila.
a. Pembangunan yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa. Mengandung makna bahwa pembangunan nasional harus dapat
membentuk manusia yang beriman, bertakwa, bersih, jujur, dan berakhlak
mulia. Mengingat
Indonesia memiliki
keanekaragamanpluralisme, maka
pembangunan harus
dapat memperkokoh kerukunan antarumat beragama, sehingga menjamin
ketenangan dalam menjalankan ajaran agamanya masing-masing. Dengan demikian, pembangunan tidak hanya menyangkut aspek
material saja tapi didukung secara seimbang oleh pembangunan secara spiritual.
b. Pembangunan yang ber-Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Pembangunan nasional dilaksanakan untuk menjamin harkat dan
martabat manusia. Jangan sampai dengan pembangunan justru terjadi kesewenang-wenangan seperti pemaksaan, penggusuran sepihak, dan
cara-cara intimidasi lainnya. Inti pembangunan adalah untuk mengangkat harkat dan martabat manusia.
c. Pembangunan yang ber-Persatuan Indonesia Pembangunan nasional harus mampu memperkokoh persatuan dan
kesatuan bangsa. Hal ini, dapat terwujud bila pembangunan semaksimal mungkin dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat
Indonesia. Pembangunan harus dilaksanakan secara nasional, menjangkau seluruh tanah air, baik di perkotaan maupun pedesaan.
Guna mewujudkan pembangunan yang mendukung persatuan Indonesia, maka pemahaman semboyan Bhinneka Tunggal Ika dan
Wawasan Nusantara sangat penting. Masyarakat Indonesia mengakui perbedaan-perbedaan, tetapi jangan sampai perbedaan tersebut
mengarah pada perpecahan. Perbedaan harus diartikan sebagai
commit to user 37
kekayaan budaya bangsa sebagai perekat persatuan bangsa. Sehingga pembangunan di berbagai bidang kehidupan dilaksanakan secara
nasional dengan tetap menjaga identitas budaya daerah. d. Pembangunan yang ber-Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan. Manusia adalah subjek sekaligus sebagai objek pembangunan. Artinya
pelaku pembangunan adalah manusia dan tujuan pembangunan adalah untuk kesejahteraan manusia itu sendiri. Karena manusia Indonesia
bersifat heterogen dan memiliki keragaman di berbagai bidang, maka proses dan pelaksanaan pembangunan harus menggunakan prinsip-
prinsip musyawarah. Program pembangunan nasional harus mengarah pada terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Pembangunan juga harus
melibatkan seoptimal mungkin partisipasi masyarakat. Dengan demikian, masyarakat merasa memiliki, sehingga bertanggung jawab
untuk menjaga hasil-hasil pembangunan nasional tersebut. e. Pembangunan yang ber-Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
Indonesia. Pembangunan yang berkeadilan sosial harus berprinsip pada
mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Ini berarti bahwa hasil pembangunan harus dapat dirasakan seluruh lapisan masyarakat.
B. Penelitian yang relevan
Adapun penelitian yang relevan dan dijadikan acuan oleh penulis dalam penelitian tindakan ini adalah:
1. Penerapan Strategi Peta Konsep Dalam Cooperatif Learning Sebagai Upaya Meminimalisasi Miskonsepsi Materi Bioteknologi Di SMA Negeri
8 Surakarta. Fransisca Dina Susilawati, 2007 Dari hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini dapat
disimpulkan sebagai berikut : Penerapan strategi peta konsep dapat meningkatkan kualitas proses
pembelajaran, yang meliputi penurunan tingkat miskonsepsi, peningkatan