Prestasi Belajar Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan

commit to user 5

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

Setiap kegiatan ilmiah termasuk penelitian ilmiah tidak akan pernah lepas dari ilmu pengetahuan sebagai pendukung penelitian yang akan atau telah dilaksanakan. Ilmu pengetahuan tersebut sangat diperlukan agar penelitian dapat teruji kebenaranya. Karena penelitian yang baik adalah penelitian yang mempunyai teori-teori relevan yang dapat mendukung apa yang akan atau telah diteliti. Teori-teori yang dijadikan tinjauan pustaka tentunya adalah teori-teori yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Teori harus mencakup berbagai konsep yang ada dalam penelitian, oleh sebab itu setiap peneliti harus menemukan sebanyak-banyaknya teori untuk mendukung penelitianya. Begitu pula dalam penelitian ini. Peneliti harus menemukan sejumlah teori yang dapat dijadikan pendukung apa yang akan atau sedang diteliti. Berdasarkan uraian diatas, maka dalam bab ini akan diuraikan mengenai berbagai landasan teori yang sesuai dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini. Adapun landasan teori dalam penelitian ini adalah : 1 Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan 2 Peta Konsep 3 Materi Pokok Nilai- nilai pancasila.

1. Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan

a. Prestasi Belajar

1 Pengertian Prestasi Belajar Dalam proses belajar mengajar dikelas untuk mengetahui berhasil atau tidaknya pembelajaran yang dicapai siswa harus dilakukan evaluasi yang hasilnya berupa prestasi belajar siswa. Evaluasi terhadap penilaian hasil dan proses belajar bertujuan untuk mengetahui ketuntasan peserta didik dalam mengusai kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Dari hasil evaluasi terhadap penilaian tersebut dapat diketahui kompetensi dasar dan 5 commit to user 6 materi yang belum dikuasai peserta didik. Nana Syaodih Sumadinata, 2003:102 menyatakan bahwa “Prestasi belajar dapat disebut juga sebagai hasil belajar yang merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan potensi atau kapasitas yang dimiliki oleh seseorang yang dapat dilihat dari perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, ketrampilan berpikir maupun ketrampilan motorik”. Sama halnya dengan Nana Sudjana 2008:22 dalam bukunya berpendapat bahwa “Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”. Prestasi belajar berasal dari kata “prestasi” dan “belajar” Zainal Arifin, 1990:2-3. Prestasi merupakan hasil yang telah dicapai. Prestasi merupakan wujud dari keunggulan yang diperoleh seseorang dalam bidang tertentu. Prestasi diperoleh melalui perjuangan yang dilandasi oleh motivasi yang tinggi untuk melakukan tindakan. Untuk mewujudkan prestasi diperlukan langkah-langkah nyata yang harus dilakukan untuk mempersiapkan tujuan yang hendak dicapai. Menurut Zainal Arifin 1990: 3 “Prestasi belajar merupakan suatu masalah yang esensial dalam sejarah kehidupan manusia karena sepanjang rentang hidupnya manusia selalu mengejar presatsi menurut bidang dan kemampuannya masing-masing”. Prestasi belajar adalah hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia karena dengan mengetahui prestasi belajar maka dapat diketahui apakah orang tersebut pandai atau kurang pandai. Seseorang yang telah memiliki prestasi yang baik pasti dia akan merasa puas terhadap dirinya dan kepandaian yang dia miliki akan membawa kebanggaan tersendiri bagi kehidupannya. Prestasi belajar baru akan diketahui setelah orang tersebut menyelesaikan suatu proses belajar mengajar. W.S Winkel 1991: 39 menambahkan bahwa, “Prestasi belajar adalah bukti keberhasilan yang dapat dicapai dalam suatu proses yang berlangsung dalam interaksi subjek dengan lingkungannya yang commit to user 7 menghasilkan perubahan pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, nilai- nilai yang akan disimpan atau dilaksanakan menuju kemajuan”. Dari pendapat yang telah disampaikan oleh pakar di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil akhir yang akan diterima oleh siswa setelah ia mengikuti serangkaian kegiatan belajar mengajar di sekolah dan setelah ia mengkuti evaluasi belajar yang diadakan oleh guru, dimana dengan prestasi belajar itulah dapat diketahui apakah siswa itu pandai atau kurang pandai. 2 Fungsi dan Kegunaan Prestasi Belajar Untuk mengetahui seberapa jauh prestasi belajar telah dicapai maka diadakan kegiatan evaluasi pembelajaran. Evaluasi pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan secara sistematis dengan mengumpulkan bukti-bukti untuk menentukan keberhasilan belajar. Oemar Hamalik 2003:159 dalam bukunya menyatakan tentang evaluasi hasil belajar merupakan: Keseluruhan kegiatan pengukuran pengumpulan data dan informasi, pengolahan, penafsiran, dan pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Hasil belajar merujuk kepada prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar itu merupakan indikator adanya dan derajat perubahan tingkah laku. Tujuan dilaksanakannya kegiatan evaluasi adalah untuk mengetahui kefektifan dan keberhasilan kegiatan belajar mengajar sehingga dalam pelaksanaannya evaluasi harus dilakukan secara kontinue. Kontinue artinya evaluasi harus dilakukan secara terus-menerus baik itu pada awal, pada saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar maupun pada akhir tatap muka kegiatan belajar mengajar. Evaluasi pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar peserta didik, terutama hasil yang berkenaan dengan pengusaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran. Zainal, Arifin 1990:2 mengemukakan fungsi utama prestasi belajar antara lain: commit to user 8 1 Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik. 2 Prestasi belajar sebagai lambing pemuasan hasrat ingin tahu. 3 Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. 4 Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan. 5 Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap kecerdasan anak didik. Berdasarkan fungsi dari prestasi belajar yang telah disebutkan diatas, maka dapat diketahui bahwa betapa pentingnya mengetahui prestasi belajar siswa baik individual maupun kelompok. Hal tersebut disebabkan karena prestasi belajar tidak hanya sebagai indikator keberhasilan dalam bidang studi tertentu, tetapi juga berguna bagi guru yang bersangkutan sebagai umpan balik dalam melaksanakan pembelajaran dikelas apakah akan diadakan perbaikan dalam proses belajar mengajar ataupun tidak. 3 Batas Minimal Prestasi Belajar Menetapkan batas minimum keberhasilan siswa berkaitan dengan upaya pengungkapan hasil belajar. Ada beberapa alternatif norma pengukuran tingkat keberhasilan siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar. Di antara norma-norma pengukuran tersebut adalah sebagai berikut : 1 Norma skala angka dari 0 sampai 10 2 Norma skala angka dari 0 sampai 100 Angka terendah yang menyatakan kelulusankeberhasilan belajar passing grade skala 0-10 adalah 5,5 atau 6, sedangkan untuk skala 0-100 adalah 55 atau 60 Muhibbin Syah, 1999: 196-197. 4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Baik dan buruknya prestasi belajar seorang siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Muhibbin Syah 1995: 132 secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu : a Faktor internal faktor dari dalam siswa, yakni keadaankondisi jasmani dan rohani siswa. commit to user 9 b Faktor eksternal faktor dari luar siswa, yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa. c Faktor pendekatan belajar approach to learning, yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran. Penjelasannya adalah sebagai berikut: Pendekatan belajar, dapat dipahami sebagai segala cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran materi Muhibbin Syah, 1995: 139. Dalam penelitian ini, peneliti menerapkan penggunaan peta konsep sebagai pendekatan belajar untuk meningkatkan prestasi belajar kewarganegaraan materi Nilai-Nilai Pancasila.

b. Pendidikan Kewarganegaraan

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMAHAMAN IDEOLOGI PANCASILA TERHADAP SIKAP MORAL DALAM MENGAMALKAN NILAI-NILAI PANCASILA PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 3 NATAR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

2 41 63

Kelas 07 SMP Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan Siswa 2016

33 1119 200

Kelas 09 SMP Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Siswa

1 28 177

PENDAHULUAN Muatan Materi dan Penanaman Nilai-nilai Persatuan Pada Siswa (Analisis Isi Buku Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kurikulum 2013 Kelas VIII dan Pelaksanaannya di SMP Negeri 2 Kartasura Tahun 2014).

0 2 8

DAFTAR PUSTAKA Muatan Materi dan Penanaman Nilai-nilai Persatuan Pada Siswa (Analisis Isi Buku Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kurikulum 2013 Kelas VIII dan Pelaksanaannya di SMP Negeri 2 Kartasura Tahun 2014).

0 4 5

MUATAN MATERI DAN PENANAMAN NILAI-NILAI PERSATUAN PADA SISWA Muatan Materi dan Penanaman Nilai-nilai Persatuan Pada Siswa (Analisis Isi Buku Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kurikulum 2013 Kelas VIII dan Pelaksanaannya di SMP Negeri 2

0 2 9

MUATAN MATERI DAN PENANAMAN NILAI-NILAI PERSATUANPADA SISWA Muatan Materi dan Penanaman Nilai-nilai Persatuan Pada Siswa (Analisis Isi Buku Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kurikulum 2013 Kelas VIII dan Pelaksanaannya di SMP Negeri 2 Kar

0 1 21

PENANAMAN NILAI-NILAI PANCASILA MELALUI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) SEBAGAI UPAYA MEMBANGUN SIKAP TOLERANSI PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2013/2014.

1 1 16

PENERAPAN NILAI NILAI PANCASILA DALAM KE

0 0 9

Penerapan Teori Konstruktivisme untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Materi Nilai Kebersamaan dalam Merumuskan Pancasila Pada Siswa Kelas IV SDN 4 Sumberagung

0 0 12