27
Persamaan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti dengan penelitian yang telah disebutkan di atas adalah : penelitian yang akan dilakukan
oleh peneliti dan penelitian yang telah disebutkan di atas menitik beratkan pada penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap prestasi belajar
matematika peserta didik. Sedangkan perbedaan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti
dengan penelitian yang telah disebutkan di atas adalah penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti adalah menggunakan tingkat kemampuan awal peserta
didik dan materi pokok bangun ruang sisi lengkung, sedangkan: 1. penelitian dari Ira Kurniawati menggunakan tingkat aktivitas dan pokok
bahasan jajargenjang, belah ketupat, layang-layang dan trapesium. 2. penelitian Chusnul Ainy menggunakan pokok bahasan luas dan keliling.
C. Kerangka Berpikir
Berdasarkan pada latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, dan kajian teori di muka, dapat dikatakan bahwa prestasi belajar bangun ruang sisi
lengkung dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal antara lain motivasi belajar, minat belajar, kemampuan awal maupun kemampuan
intelektual. Faktor eksternal antara lain lingkungan, penggunaan pendekatan, metode maupun model pembelajaran oleh guru. Pada penelitian ini diungkapkan
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan model pembelajaran langsung serta kemampuan awal peserta didik terhadap prestasi belajar bangun
ruang sisi lengkung, yang rinciannya sebagai berikut:
28
1. Kaitannya model pembelajaran terhadap prestasi belajar bangun ruang sisi lengkung
Penggunaan model pembelajaran cukup besar pengaruhnya terhadap keberhasilan guru dalam mengajar. Pemilihan model pembelajaran yang tidak
tepat justru dapat menghambat tercapainya tujuan mengajar. Agar model pembelajaran terpilih dengan tepat, seorang guru harus mengetahui pula model
pembelajaran yang sesuai dengan materi pada pokok bahasannya. Model pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran
yang berdasarkan pada filsafat konstruktivisme, dimana peserta didik secara aktif mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri. Peserta didik akan lebih mudah
menemukan dan memahami konsep-konsep yang sulit dalam pembelajaran, apabila mereka dapat saling mendiskusikan masalah tersebut dengan temannya.
Jigsaw adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan
materi belajar dan mampu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya. Jigsaw adalah suatu sistem pembelajaran yang berorientasi
adanya proses, sehingga pembelajaran lebih bermakna dan dapat lebih meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap suatu materi pelajaran. Pada
akhirnya diharapkan dapat juga meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Dengan demikian penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada
topik materi bangun ruang sisi lengkung diduga dapat menghasilkan prestasi belajar bangun ruang sisi lengkung yang lebih baik daripada model pembelajaran
langsung.
29
2. Kaitannya kemampuan awal dengan prestasi belajar bangun ruang sisi lengkung
Menurut teori konstruktivis belajar adalah proses asimilasi dan akomodasi yang menghubungkan pengalaman kemampuan awal yang telah
dikuasai peserta didik dengan pengetahuan yang sedang dipelajari, sehingga pengetahuan itu dapat dikembangkan. Bagi peserta didik yang memiliki tingkat
kemampuan awal tinggi, keaktifan mereka dalam belajar akan tetap tinggi sehingga akan memberikan pengaruh yang kuat terhadap pencapaian prestasi
belajarnya.
3. Kaitannya model pembelajaran dan kemampuan awal terhadap prestasi belajar bangun ruang sisi lengkung
Dari uraian pada nomor 1 dan 2 di atas dinyatakan bahwa, penggunaan model pembelajaran akan memberikan pengaruh terhadap peningkatan prestasi
belajar bangun ruang sisi lengkung dan kemampuan awal peserta didik juga akan memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar bangun ruang sisi lengkung.
Dengan demikian penggunaan model pembelajaran dan kemampuan awal peserta didik secara bersama-sama akan memberikan pengaruh terhadap peningkatan
prestasi belajar bangun ruang sisi lengkung. Dari pemikiran di muka dapat digambarkan kerangka berfikir dalam
penelitian ini sebagai berikut:
30
Gambar 2.2. Bagan Kerangka Berpikir Penelitian
D. Hipotesis