63
C. Uji Keseimbangan
Sebelum melakukan penelitian perlu diketahui terlebih dahulu bahwa kelompok peserta didik yang akan dikenai model pembelajaran yang berbeda
mempunyai kemampuan matematika yang sama. Untuk mengetahui bahwa kelompok peserta didik yang akan dikenai model pembelajaran yang berbeda
mempunyai kemampuan matematika yang sama maka dilakukan uji keseimbangan dengan metode uji beda rerata t. Pada penelitian ini uji
keseimbangan digunakan data nilai UAS. Hasil uji keseimbangan diperoleh nilai uji t sebesar 1,147 dengan nilai t tabel sebesar 1,960. Karena nilai uji t
DK, maka H
tidak ditolak. Hal ini berarti tidak terdapat perbedaan rerata antar kelompok model pembelajaran atau dapat dikatakan bahwa antara kelompok
peserta didik yang dikenai model pembelajaran yang berbeda, yaitu Jigsaw dan Langsung mempunyai kemampuan matematika yang sama. Hasil uji selengkapnya
disajikan pada Lampiran 11.
D. Uji Persyaratan Analisis
Analisis data yang akan digunakan adalah teknik analisis variansi dua jalan. Adapun syarat yang harus dipenuhi agar dapat menggunakan teknik ini
adalah data prestasi belajar harus terdistribusi normal dan populasinya mempunyai variansi yang homogen. Dengan demikian perlu dilakukan uji normalitas dan uji
homogenitas terlebih dahulu sebelum melakukan analisis variansi dua jalan.
64
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dikenakan pada data prestasi belajar matematika. Teknik yang digunakan dalam uji normalitas adalah uji Lilliefors. Rangkuman hasil
analisis uji normalitas untuk data prestasi belajar matematika disajikan dalam Tabel 4.7, sedangkan hasil analisis selengkapnya disajikan pada Lampiran 13.
Tabel 4.7. Rangkuman Uji Normalitas
No Kelompok Prestasi Belajar
Matematika
Nilai Uji
Nilai Tabel
Keputusan Uji
Kesimpulan
1. Keseluruhan 0,059
0,061 H
Tidak ditolak
Normal 2. Pada model pembelajaran Jigsaw
0,082 0,085
H Tidak
ditolak Normal
3. Pada model
pembelajaran Langsung
0,076 0,086
H Tidak
ditolak Normal
4. Untuk kemampuan awal tinggi 0,077
0,104 H
Tidak ditolak
Normal 5. Untuk kemampuan awal sedang
0,104 0,109
H Tidak
ditolak Normal
6. Untuk kemampuan awal rendah 0,099
0,102 H
Tidak ditolak
Normal 7. Pada model pembelajaran Jigsaw
untuk kemampuan awal tinggi 0,134
0,146 H
Tidak ditolak
Normal 8. Pada model pembelajaran Jigsaw
untuk kemampuan awal sedang 0,143
0,157 H
Tidak ditolak
Normal 9. Pada model pembelajaran Jigsaw
untuk kemampuan awal rendah 0,101
0,142 H
Tidak ditolak
Normal 10. Pada
model pembelajaran
Langsung untuk kemampuan awal tinggi
0,139 0,148
H Tidak
ditolak Normal
11. Pada model
pembelajaran Langsung untuk kemampuan awal
sedang 0,144
0,152 H
Tidak ditolak
Normal 12 Pada
model pembelajaran
Langsung untuk kemampuan awal rendah
0,105 0,148
H Tidak
ditolak Normal
Berdasarkan data pada Tabel 4.7. tersebut di atas, ternyata semua data dalam masing-masing kelompok adalah normal. Hal ini dapat dilihat dari harga
L
hitung
L
tabel
untuk semua kelompok.
65
2. Uji Homogenitas
Teknik yang digunakan dalam uji homogenitas adalah uji Barttlet dimana variabel terikatnya adalah prestasi belajar matematika dengan faktor-
faktornya adalah model pembelajaran dan kemampuan awal. Rangkuman hasil uji homogenitas disajikan dalam Tabel 4.8, sedangkan hasil analisis selengkapnya
disajikan pada Lampiran 14.
Tabel 4.8. Rangkuman Uji Homogenitas
No Kelompok Prestasi
Belajar Pada Faktor Banyak
Kelompok Nilai
Uji Nilai
Tabel Keputusan
Uji Kesimpulan
1. Model pembelajaran
k = 2 0,005
3,841 H
Tidak ditolak
Homogen
2. Kemampuan awal
k = 3 2,969
5,991 H
Tidak ditolak
Homogen
Dari tabel di atas terlihat bahwa semua nilai uji lebih kecil dari nilai tabel sehingga semua H
o
tidak di tolak. Hal ini berarti prestasi belajar matematika untuk faktor model pembelajaran dan faktor kemampuan awal peserta didik
berasal dari populasi yang mempunyai variansi sama.
E. Pengujian Hipotesis 1. Analisis Variansi Dua Jalan dengan Jumlah Sel Tak Sama