prosedur pemantauan atau monitoring dipilih berdasarkan pertanyaan yang perlu dijawab dan berapa lama serta dana yang tersedia untuk melaksanakannya.
2.1.2 Tahap Kampanye Bangga
Untuk melakukan sebuah Kampanye Bangga harus melalui beberapa tahap mulai dari pemilihan manejer, pelatihan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Seorang manejer kamapanye harus mempunyai kemauan untuk belajar dan bekerja keras, itulah yang disebut dengan kunci kesuksesan manajer
kampanye.Setelah melalui pemilihan calon manajer kampanye, maka simanajer harus mengikuti palatihan di sebuah universitas yang telah dipilih dalam hal ini
Institut Pertanian Bogor IPB untuk mendapatkan berbagai macam materi yang akan membantu saat pelaksanaan kampanye.
Kemudian setelah mengikuti pelatihan selama 11 minggu di kampus IPB Manajer kembali ke wilayah kerjanya untuk melakukan implementasi
pelaksanaan kampanye. Sebelum kampanye dilaksanakan manajer membuat sebuah rencana kerja yang dilakukan bersama-sama dengan masyarakat
dampingan, baru setelah itu melaksanakan kampanye yang diakhiri dengan evaluasi terhadap capaian yang dihasilkan. Detailnya dapat kita lihat pada gambar
dibawah ini.
Gambar 2 Proses Kampanye Bangga Pride Campaign Keterangan :
1 Setelah menyelesaikan 11 minggu pendidikan di perguruan tinggi, kampanye dimulai dengan mengembangkan rencana kerja yang menyeluruh. Pertama,
Kampanye selama satu tahun Sa
sr a
n SM
A R
T d
a n
R enc
a na
11-minggu pelatihan di IPB
Studi Pustaka
Stakeholder workshop
Focus Group
Discussions Community
Pre Survey
Laporan Akhir dan
kembali ke IPB
Post Survey
LANGKAH-LANGKAH PRIDE
kajian literatur dilakukan oleh manajer kampanye. Penekanan khusus dibuat dengan pemahaman kepada siapa yang menjadi pemain utama dan kegiatan
apa yang dilakukan. Satu dari sekian banyak produk dari psoses ini adalah matrik stakeholder yang mengidentifikasikan pemain utama dan
kepentingannya terhadap kawasan. 2 Matrik ini kemudian dipakai untuk menentukan dan mengundang kelompok
atau individu kedalam suatu pertemuan stakeholder dimana dalam pertemuan ini mereka bekerja bersama difasilitasi manajer kampanye untuk
mengembangkan model pemikiran Concept Model dari ancaman kunci yang ada.
3 Model pemikiran Consept Model mengidentifikasikan faktor kunci langsung, tidak langsung, serta fator kontribusi akar permasalahan dari
ancaman terhadap konservasi yang ada di kawasan. 4 Manajer Kampanye kemudian mensurvei 1-3 populasi yang ada
dikawasan sasaran untuk mengumpulkan informasi mengenai pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat. Pertanyaan survei mengkonfirmasi ancaman
yang telah diidentifikasi oleh stakeholder dalam model pemikiran dan membantu untuk membuat rangking dari ancaman ini melalui suatu sampel
acak terhadap masyarakat yang tinggal didalam atau sekitar kawasan sasaran. Data dari kelompok kontrol control group juga akan diambil.
5 Setelah data survey dianalisa, model pemikiran kemudian direvisi dalam pertemuan stakeholder yang kedua. Stakeholder membantu manajer
Kampanye mengidentifikasi sasaran kampanye yang fokusnya kepada perubahan pengetahuan dan kesadaran yang dapat mempengaruhi ancaman
kuncinya. 6 Suatu sasaran yang baik adalah yang memenuhi kaedah SMART Spesific,
Measurable dapat diukur, Action-orientedberorientasi kepada tindakan,
Realistic realistic dan Time-boundterikat waktu. Sasaran-sasaran SMART
ini kemudian dikaitkan dengan rencana pemantauan dengan suatu indicator yang jelas. Manajer kampanye menrancang aktifitas dan suatu tahapan untuk
mencapai sasaran-sasaran tersebut. Sasaran ini kemudian dikaji oleh staf RARE dan peserta dalam pertemuan stakeholder.
7 Sasaran ini kemudian dimasukan kedalam suatu recana kerja yang menjadi suatu dasar arahan kampanyenya.
8 Jika rencana kerja ini disetujui, Kampanye Bangga selama periode 1 tahun kemudian dilaksanakan. Suatu susunan aktifitas dilaksanakan. Selama
kampanye manajer berkomunikasi dengan RARE, pengajar dari Perguruan Tinggi dan manajer kampanye yang lain melalui sebuah mailing list dan
dikunjungi untuk mendapatkan dukungan tambahan. Manajer kampanye melengkapi tugas jarak jauh yang mendukung sasaran kampanyenya yang
diberikan oleh pihak akademik. 9 Survei kedua dilakukan diakhir kampanye dan hasilnya dipakai untuk
menilai perbedaan pengetahuan, sikap dan perilaku sebelum dan sesudah kampanye.
10 Pada akhir kampanye, manajer kembali ke Perguruan Tinggi selama dua minggu untuk merbagi pengalaman berharga lesson learned, evaluasi dan
mempertanggungjawabkan terhadap apa yang sudah dilakukan, juga merancang rencana tindak lanjut.
2.1.3 Capaian Dalam Kampanye Bangga